Bayi yang Baru Dilahirkan Pengantin ISIS Shamima Begum Meninggal
A
A
A
DAMASKUS - Bayi laki-laki yang baru-baru ini dilahirkan pengantin ISIS asal Inggris, Shamima Begum, telah meninggal. Pasukan Demokratik Suriah (SDF) mengatakan bayi tersebut meninggal sekitar pukul 13.30 siang kemarin setelah dibawa ke rumah sakit di Suriah utara.
Mengutip BBC, Sabtu (9/3/2019), bayi bernama Jarrah tersebut meninggal karena masalah pernapasan. Jarrah menderita infeksi paru-paru dan kulitnya membiru.
Menurut laporan media tersebut, tak ada dokter ketika Jarrah dibawa Shamima Begum ke rumah sakit.
Sebelumnya, pengacara keluarga Begum, Mohammed T Akunjee, mengatakan ada laporan kuat bahwa bayi yang dilahirkan remaja 19 tahun itu memang sudah meninggal.
"Kami memiliki laporan yang kuat tetapi belum dikonfirmasi bahwa putra Shamima Begum telah meninggal. Ia adalah warga negara Inggris," tulis Akunjee di Twitter.
SDF melalui, juru bicaranya, awalnya membantah klaim kematian bayi itu di Twitter dan mengatakan bayi itu masih hidup. Namun, posting itu kemudian dihapus.
Shamima Begum melahirkan Jarrah di sebuah kamp pengungsi di Suriah bulan lalu, tetapi bayi tersebut menderita masalah kesehatan.
Shamima berusia 15 tahun ketika dia melarikan diri ke London timur untuk melakukan perjalanan ke Suriah dan bergabung dengan kelompok Islamic State atau ISIS. Dia menikah dengan militan ISIS asal Belanda pada 2015.
Baru-baru ini Shamima yang berbicara dari sebuah kamp pengungsi di Suriah mengatakan kepada wartawan bahwa dia sangat ingin pulang dengan bayinya, Jarrah, ke Inggris. Dia sebelumnya juga telah melahirkan dua anak dan meninggal saat masih bayi.
Menteri Dalam Negeri Inggris Sajid Javid sudah mencabut kewarganegaraan Shamima Begum. Anggota parlemen dari Partai Buruh, Stella Creasy mengatakan, Menteri Javid harus melihat laporan kematian Jarrah sebagai masalah yang mendesak.
Pencabutan status kewarganegaraan Shamima Begum telah diprotes ayahnya, Ahmed Ali. Sang ayah juga menyalahkam pemerintah Inggris yang gagal mencegah putrinya melarikan diri dari Inggris untuk bergabung dengan ISIS di Suriah.
Mengutip BBC, Sabtu (9/3/2019), bayi bernama Jarrah tersebut meninggal karena masalah pernapasan. Jarrah menderita infeksi paru-paru dan kulitnya membiru.
Menurut laporan media tersebut, tak ada dokter ketika Jarrah dibawa Shamima Begum ke rumah sakit.
Sebelumnya, pengacara keluarga Begum, Mohammed T Akunjee, mengatakan ada laporan kuat bahwa bayi yang dilahirkan remaja 19 tahun itu memang sudah meninggal.
"Kami memiliki laporan yang kuat tetapi belum dikonfirmasi bahwa putra Shamima Begum telah meninggal. Ia adalah warga negara Inggris," tulis Akunjee di Twitter.
SDF melalui, juru bicaranya, awalnya membantah klaim kematian bayi itu di Twitter dan mengatakan bayi itu masih hidup. Namun, posting itu kemudian dihapus.
Shamima Begum melahirkan Jarrah di sebuah kamp pengungsi di Suriah bulan lalu, tetapi bayi tersebut menderita masalah kesehatan.
Shamima berusia 15 tahun ketika dia melarikan diri ke London timur untuk melakukan perjalanan ke Suriah dan bergabung dengan kelompok Islamic State atau ISIS. Dia menikah dengan militan ISIS asal Belanda pada 2015.
Baru-baru ini Shamima yang berbicara dari sebuah kamp pengungsi di Suriah mengatakan kepada wartawan bahwa dia sangat ingin pulang dengan bayinya, Jarrah, ke Inggris. Dia sebelumnya juga telah melahirkan dua anak dan meninggal saat masih bayi.
Menteri Dalam Negeri Inggris Sajid Javid sudah mencabut kewarganegaraan Shamima Begum. Anggota parlemen dari Partai Buruh, Stella Creasy mengatakan, Menteri Javid harus melihat laporan kematian Jarrah sebagai masalah yang mendesak.
Pencabutan status kewarganegaraan Shamima Begum telah diprotes ayahnya, Ahmed Ali. Sang ayah juga menyalahkam pemerintah Inggris yang gagal mencegah putrinya melarikan diri dari Inggris untuk bergabung dengan ISIS di Suriah.
(mas)