Hamas Rilis Video Mengejutkan Nasib Mengenaskan Para Sandera Israel
loading...
A
A
A
Pertama, sasarannya adalah masyarakat Israel sendiri, baik pemerintahan ekstremis Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu maupun pemimpin oposisi.
Hal ini sudah jelas terlihat sejak awal ketika video dimulai dengan pernyataan singkat Netanyahu, Menteri Dewan Perang Benny Gantz dan juru bicara militer Daniel Hagari.
Ketiga orang itu pada dasarnya menegaskan hal yang sama, bahwa Israel, dengan menggunakan kekuatan militer, akan memulangkan para tawanan, dalam kata-kata Netanyahu, “Semuanya.”
Namun hingga sekarang tidak ada sandera yang diselamatkan, hanya beberapa mayat tawanan, meskipun perang telah berlangsung selama 232 hari.
Jadi pesan pertama dari video tersebut adalah, jika perang terus berlanjut, semua tawanan Israel di tangan Perlawanan akan dibunuh, “semuanya”, oleh tentara Israel sendiri.
Kedua, keadaan jenazah para sandera Israel itu sendiri, menjadi pengingat akan kondisi para korban Palestina yang digali dari bawah reruntuhan rumah-rumah warga Palestina.
Hal ini dimaksudkan untuk mengejutkan masyarakat Israel, khususnya keluarga para tawanan, yang belum memaksa pemerintah ekstremis pimpinan Netanyahu atau Dewan Perang untuk mengubah arah mengenai strategi perangnya, atau sikapnya dalam pertukaran tawanan.
Ketiga, lokasi jenazah. Mayat para tawanan yang terbunuh berada dalam kondisi yang mengenaskan, hal ini menunjukkan mereka telah dibunuh pada fase awal perang, dan mereka telah ditarik keluar dari bawah reruntuhan bangunan yang hancur setelah mundurnya militer Israel.
Hal ini menandakan dua tingkat kegagalan Israel yakni militer yang membunuh warganya sendiri, dan intelijen yang bahkan tidak menyadari para tawanan juga telah dibunuh, dalam kasus-kasus ini sejak lama.
Keempat, pesan politik dari video tersebut menunjukkan pernyataan awal yang dibuat juru bicara Perlawanan Palestina di Gaza, yang berpendapat bahwa tanpa kesepakatan, semua tawanan Israel akan dibunuh di tangan militer Israel sendiri.
Hal ini sudah jelas terlihat sejak awal ketika video dimulai dengan pernyataan singkat Netanyahu, Menteri Dewan Perang Benny Gantz dan juru bicara militer Daniel Hagari.
Ketiga orang itu pada dasarnya menegaskan hal yang sama, bahwa Israel, dengan menggunakan kekuatan militer, akan memulangkan para tawanan, dalam kata-kata Netanyahu, “Semuanya.”
Namun hingga sekarang tidak ada sandera yang diselamatkan, hanya beberapa mayat tawanan, meskipun perang telah berlangsung selama 232 hari.
Jadi pesan pertama dari video tersebut adalah, jika perang terus berlanjut, semua tawanan Israel di tangan Perlawanan akan dibunuh, “semuanya”, oleh tentara Israel sendiri.
Kedua, keadaan jenazah para sandera Israel itu sendiri, menjadi pengingat akan kondisi para korban Palestina yang digali dari bawah reruntuhan rumah-rumah warga Palestina.
Hal ini dimaksudkan untuk mengejutkan masyarakat Israel, khususnya keluarga para tawanan, yang belum memaksa pemerintah ekstremis pimpinan Netanyahu atau Dewan Perang untuk mengubah arah mengenai strategi perangnya, atau sikapnya dalam pertukaran tawanan.
Ketiga, lokasi jenazah. Mayat para tawanan yang terbunuh berada dalam kondisi yang mengenaskan, hal ini menunjukkan mereka telah dibunuh pada fase awal perang, dan mereka telah ditarik keluar dari bawah reruntuhan bangunan yang hancur setelah mundurnya militer Israel.
Hal ini menandakan dua tingkat kegagalan Israel yakni militer yang membunuh warganya sendiri, dan intelijen yang bahkan tidak menyadari para tawanan juga telah dibunuh, dalam kasus-kasus ini sejak lama.
Keempat, pesan politik dari video tersebut menunjukkan pernyataan awal yang dibuat juru bicara Perlawanan Palestina di Gaza, yang berpendapat bahwa tanpa kesepakatan, semua tawanan Israel akan dibunuh di tangan militer Israel sendiri.