Putin Sesumbar Nuklir Hipersonik Dapat Hantam AS dalam 5 Menit

Jum'at, 22 Februari 2019 - 03:55 WIB
Putin Sesumbar Nuklir...
Putin Sesumbar Nuklir Hipersonik Dapat Hantam AS dalam 5 Menit
A A A
MOSKOW - Presiden Vladimir Putin telah sesumbar senjata nuklir hipersonik Rusia dapat menghantam Amerika Serikat (AS) dalam lima menit. Dalam pesan yang mengerikan, Putin mengatakan dia tidak takut untuk memulai pengulangan Krisis Misil Kuba.

Orang nomor satu Kremlin ini mengklaim negaranya memiliki keunggulan jika meluncurkan serangan pertama.

Pada tahun 1962, Krisis Misil Kuba membawa dunia ke ambang perang nuklir. Lebih dari 50 tahun kemudian hubungan antara Rusia dan AS memanas karena Amerika dapat mengerahkan rudal nuklir jarak menengah di Eropa.

Putin sebelumnya memperingatkan Washington bahwa Rusia akan menyamai langkah AS dengan menempatkan misilnya sendiri lebih dekat ke Amerika Serikat atau dengan mengerahkan rudal yang lebih cepat dari yang dimiliki Washington.

Dia mengatakan militernya dapat mengerahkan rudal hipersonik pada kapal permukaan dan kapal selam yang dapat mengintai di luar wilayah perairan AS.

"(Kita berbicara tentang) kendaraan pengiriman laut; kapal selam atau kapal permukaan," kata Putin.

"Dan kita bisa meletakkannya, mengingat kecepatan dan jangkauan (dari rudal kita)...di perairan netral. Ditambah mereka tidak diam, mereka bergerak dan mereka harus menemukannya (target musuh)," imbuh Putin, dikutip Daily Mirror, Kamis (21/2/2019).

"Anda berhasil. (Kecepatan rudal) mach sembilan dan (jangkauannya) lebih dari 1.000 km."

Departemen Luar Negeri AS meremehkan peringatan Putin dengan menyebutnya sebagai propaganda.

Putin mengatakan dia tidak menginginkan perlombaan senjata dengan Amerika Serikat, tetapi dia tidak punya pilihan selain bertindak jika Washington mengerahkan rudal baru di Eropa.

Dia mengakui rudal AS dapat menyerang Moskow dalam 10 hingga 12 menit jika ditempatkan di Eropa.

Namun, Putin mengangggap rudal AS semacam itu akan berarti karena Rusia dapat menyerang Amerika Serikat lebih cepat daripada rudal AS yang dikerahkan di Eropa. Alasannya, waktu penerbangan rudal Moskow lebih pendek.

"(Perhitungan) itu tidak akan menguntungkan mereka, setidaknya seperti keadaan hari ini. Itu sudah pasti," kata Putin.

Menurut Putin, hubungan antara Moskow dan Washington tegang, tetapi ketegangan itu tidak sebanding dengan Krisis Misil Kuba.

"(Ketegangan) itu bukan alasan untuk meningkatkan konfrontasi ke tingkat Krisis Rudal Kuba pada 1960-an," ujarnya.

"Bagaimanapun juga bukan itu yang kita inginkan," kata Putin. "Jika seseorang menginginkan itu, baiklah dipersilakan. (Bila) Saya telah menetapkan hari ini, apa artinya," paparnya. "Biarkan mereka menghitung (waktu penerbangan rudal)."
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0919 seconds (0.1#10.140)