5 Fakta Tentara Arakan, Pemberontak Terkuat yang Perang Melawan Junta Myanmar
loading...
A
A
A
JAKARTA - Tentara Arakan atau Arakan Army, kelompok pemberontak terkuat di Myanmar, baru-baru ini mengeklaim telah menangkap ratusan tentara pemerintah. Itu terjadi setelah mereka merebut markas Komando Operasional Nomor 15 di Buthidaung.
Selama beberapa bulan terakhir, Tentara Arakan telah mencapai kemajuan signifikan dalam perangnya melawan pasukan junta Myanmar yang dipimpin Jenderal Min Aung Hlaing. Setelah klaim penangkapan ratusan tentaranya muncul, pihak junta Myanmar belum bersedia berkomentar.
Fakta Tentara Arakan
Tentara Arakan dikenal sebagai salah satu kelompok etnis bersenjata paling kuat di Myanmar. Menurut laporan AP, mereka juga disebut sebagai sayap militer gerakan etnis minoritas Rakhine yang terlatih dan dipersenjatai dengan baik.
Tentara Arakan mengeklaim ingin berjuang memulihkan kedaulatan masyarakat multi etnis Arakan di negara bagian Rakhine sebelah barat.
Tentara Arakan didirikan pada 2009. Mengutip laman Stimson, salah satu tokoh pendirinya adalah Twan Mrat Naing.
Kelompok ini dibentuk di perbatasan Myanmar-China, tepatnya di negara bagian Kachin. Pendiriannya mendapat dukungan dari Kachin Independence Army (KIA).
Tentara Arakan memiliki tujuan politik guna mendirikan “Bangsa Arakan”. Langkah yang ditempuh adalah dengan perjuangan pembebasan nasional dan pemulihan kedaulatan Arakan.
Tentara Arakan mulai intens terlibat perang dengan pasukan junta Myanmar di Rakhine utara sekitar tahun 2015. Dari 2018-2020, para analis bahkan menggambarkan pertempuran Tentara Arakan dan pasukan junta Myanmar sebagai “perang tersengit di Myanmar dalam beberapa dekade terakhir”.
Setelah kudeta militer di Myanmar pada 2021, Tentara Arakan tetap teguh pada pendiriannya guna melawan pemerintah junta. Mereka masih sering terlibat pertempuran dengan pasukan junta hingga sekarang.
Tentara Arakan juga pernah membentuk aliansi dengan kelompok bersenjata lain di Myanmar. Mengutip Al Jazeera, aliansi tersebut dinamai The Three Brotherhood.
Selain Tentara Arakan, ada dua kelompok yang bergabung. Mereka adalah Myanmar National Democratic Alliance Army (MNDAA) dan Ta’ang National Liberation Army (TNLA).
Ketiga kelompok bersenjata tersebut bersatu pada 2019. Awalnya, aliansi tersebut berfokus pada serangan terhadap pasukan militer di kubu MNDAA dan AA di negara bagian Shan dan Rakhine.
Jumlah pasti dari serdadu Tentara Arakan memang belum diketahui. Namun, sejumlah perkiraan menyebut angkanya mencapai sekitar 30.000 orang.
Tentara Arakan sering merekrut orang Rohingya. Sebagaimana diketahui, orang dari etnis tersebut selalu menjadi sasaran tindakan brutal junta Myanmar karean status minoritasnya.
Itulah sejumlah fakta terkait Tentara Arakan yang bisa diketahui.
Selama beberapa bulan terakhir, Tentara Arakan telah mencapai kemajuan signifikan dalam perangnya melawan pasukan junta Myanmar yang dipimpin Jenderal Min Aung Hlaing. Setelah klaim penangkapan ratusan tentaranya muncul, pihak junta Myanmar belum bersedia berkomentar.
Fakta Tentara Arakan
1. Kelompok Etnis Bersenjata Terkuat di Myanmar
Tentara Arakan dikenal sebagai salah satu kelompok etnis bersenjata paling kuat di Myanmar. Menurut laporan AP, mereka juga disebut sebagai sayap militer gerakan etnis minoritas Rakhine yang terlatih dan dipersenjatai dengan baik.
Tentara Arakan mengeklaim ingin berjuang memulihkan kedaulatan masyarakat multi etnis Arakan di negara bagian Rakhine sebelah barat.
2. Berdiri pada 2009
Tentara Arakan didirikan pada 2009. Mengutip laman Stimson, salah satu tokoh pendirinya adalah Twan Mrat Naing.
Kelompok ini dibentuk di perbatasan Myanmar-China, tepatnya di negara bagian Kachin. Pendiriannya mendapat dukungan dari Kachin Independence Army (KIA).
3. Melawan Junta Myanmar
Tentara Arakan memiliki tujuan politik guna mendirikan “Bangsa Arakan”. Langkah yang ditempuh adalah dengan perjuangan pembebasan nasional dan pemulihan kedaulatan Arakan.
Tentara Arakan mulai intens terlibat perang dengan pasukan junta Myanmar di Rakhine utara sekitar tahun 2015. Dari 2018-2020, para analis bahkan menggambarkan pertempuran Tentara Arakan dan pasukan junta Myanmar sebagai “perang tersengit di Myanmar dalam beberapa dekade terakhir”.
Setelah kudeta militer di Myanmar pada 2021, Tentara Arakan tetap teguh pada pendiriannya guna melawan pemerintah junta. Mereka masih sering terlibat pertempuran dengan pasukan junta hingga sekarang.
4. Pernah Membentuk Aliansi
Tentara Arakan juga pernah membentuk aliansi dengan kelompok bersenjata lain di Myanmar. Mengutip Al Jazeera, aliansi tersebut dinamai The Three Brotherhood.
Selain Tentara Arakan, ada dua kelompok yang bergabung. Mereka adalah Myanmar National Democratic Alliance Army (MNDAA) dan Ta’ang National Liberation Army (TNLA).
Ketiga kelompok bersenjata tersebut bersatu pada 2019. Awalnya, aliansi tersebut berfokus pada serangan terhadap pasukan militer di kubu MNDAA dan AA di negara bagian Shan dan Rakhine.
5. Jumlah Tentara
Jumlah pasti dari serdadu Tentara Arakan memang belum diketahui. Namun, sejumlah perkiraan menyebut angkanya mencapai sekitar 30.000 orang.
Tentara Arakan sering merekrut orang Rohingya. Sebagaimana diketahui, orang dari etnis tersebut selalu menjadi sasaran tindakan brutal junta Myanmar karean status minoritasnya.
Itulah sejumlah fakta terkait Tentara Arakan yang bisa diketahui.
(mas)