Brigade Mujahidin Hancurkan Pangkalan Militer Israel
loading...
A
A
A
Lebih dari satu juta warga Palestina berlindung di Rafah, dekat perbatasan dengan Mesir.
Tak lama setelah serangan Hamas, serangan udara Israel menghantam sebuah rumah di Rafah yang menewaskan tiga orang dan melukai beberapa lainnya, kata petugas medis Palestina.
Militer Israel mengkonfirmasi serangan balasan tersebut, dengan mengatakan bahwa serangan tersebut mengenai peluncur tempat proyektil Hamas ditembakkan, serta “struktur militer” di dekatnya.
“Peluncuran yang dilakukan oleh Hamas di dekat Penyeberangan Rafah…adalah contoh nyata eksploitasi sistematis yang dilakukan organisasi teroris terhadap fasilitas dan ruang kemanusiaan, dan mereka terus menggunakan penduduk sipil Gaza sebagai tameng manusia,” katanya.
Hamas membantah pihaknya menggunakan warga sipil sebagai tameng manusia.
Tepat sebelum tengah malam, serangan udara Israel menewaskan sembilan warga Palestina, termasuk seorang bayi, di rumah lain di Rafah, kata pejabat kesehatan Gaza. Mereka mengatakan serangan baru itu menambah jumlah korban tewas pada hari Minggu menjadi sedikitnya 19 orang.
Israel telah berjanji untuk memasuki kota Gaza selatan dan mengusir pasukan Hamas di sana, namun menghadapi tekanan yang semakin besar untuk menahan tembakan karena operasi tersebut dapat menggagalkan upaya kemanusiaan yang rapuh di Gaza dan membahayakan lebih banyak nyawa.
Lihat Juga: IDF Terbitkan 1.100 Surat Perintah Penangkapan bagi Penghindar Wajib Militer Yahudi Ultra-Ortodoks
Tak lama setelah serangan Hamas, serangan udara Israel menghantam sebuah rumah di Rafah yang menewaskan tiga orang dan melukai beberapa lainnya, kata petugas medis Palestina.
Militer Israel mengkonfirmasi serangan balasan tersebut, dengan mengatakan bahwa serangan tersebut mengenai peluncur tempat proyektil Hamas ditembakkan, serta “struktur militer” di dekatnya.
“Peluncuran yang dilakukan oleh Hamas di dekat Penyeberangan Rafah…adalah contoh nyata eksploitasi sistematis yang dilakukan organisasi teroris terhadap fasilitas dan ruang kemanusiaan, dan mereka terus menggunakan penduduk sipil Gaza sebagai tameng manusia,” katanya.
Hamas membantah pihaknya menggunakan warga sipil sebagai tameng manusia.
Tepat sebelum tengah malam, serangan udara Israel menewaskan sembilan warga Palestina, termasuk seorang bayi, di rumah lain di Rafah, kata pejabat kesehatan Gaza. Mereka mengatakan serangan baru itu menambah jumlah korban tewas pada hari Minggu menjadi sedikitnya 19 orang.
Israel telah berjanji untuk memasuki kota Gaza selatan dan mengusir pasukan Hamas di sana, namun menghadapi tekanan yang semakin besar untuk menahan tembakan karena operasi tersebut dapat menggagalkan upaya kemanusiaan yang rapuh di Gaza dan membahayakan lebih banyak nyawa.
Lihat Juga: IDF Terbitkan 1.100 Surat Perintah Penangkapan bagi Penghindar Wajib Militer Yahudi Ultra-Ortodoks
(ahm)