Macron Sebut AS Tak Bisa Diandalkan: Eropa Kami Bisa Mati!

Jum'at, 26 April 2024 - 13:49 WIB
loading...
A A A
"UE harus menunjukkan bahwa mereka tidak pernah menjadi pengikut Amerika Serikat dan bahwa mereka juga tahu bagaimana berbicara dengan seluruh wilayah lain di dunia,” katanya.

Dia juga menganjurkan revisi yang lebih luas terhadap kebijakan perdagangan yang adil, standar manufaktur, dan bidang lain yang mempengaruhi daya saing bisnis Eropa.

“Tidak akan berhasil jika kita adalah satu-satunya negara di dunia yang menghormati aturan perdagangan—seperti yang ditulis 15 tahun yang lalu—jika China dan Amerika tidak lagi menghormatinya dengan memberikan subsidi pada sektor-sektor penting,” kata Macron.

Dia menyebut perilaku “tanpa hambatan” Rusia sebagai ancaman utama bagi Eropa.

Moskow berpendapat bahwa UE telah mengambil tindakan sendiri dengan mengikuti AS dan bergabung dalam apa yang mereka anggap sebagai perang proksi melawan Rusia, yang salah satunya dilakukan di Ukraina.

Masa jabatan Macron akan berakhir dalam tiga tahun. Partai politiknya, Renaissance, kehilangan mayoritasnya di Parlemen Prancis pada tahun 2022, sementara partai sayap kanan; National Rally—yang diperkirakan akan memenangkan pemilu Uni Eropa di Prancis pada bulan Juni—mengancam akan menuntut pembubaran parlemen nasional, jika koalisi presiden yang berhaluan tengah mengalami kekalahan telak pada bulan Juni.
(mas)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Rusia Tidak Takut dengan...
Rusia Tidak Takut dengan Ancaman Sanksi Besar-besaran dari Barat
Putin Usul Rusia-Ukraina...
Putin Usul Rusia-Ukraina Berunding Langsung Tanpa Prasyarat di Istanbul 15 Mei
Presiden Negara NATO...
Presiden Negara NATO Sebut Jalan Kemenangan Perang Ukraina atas Rusia Telah Hancur
Ini Jawaban Rusia setelah...
Ini Jawaban Rusia setelah Ditekan untuk Gencatan Senjata 30 Hari dengan Ukraina
Serangan Pakistan Hancurkan...
Serangan Pakistan Hancurkan Gudang Rudal BrahMos Kebanggaan India
AS Tegaskan Tak Perlu...
AS Tegaskan Tak Perlu Izin Israel untuk Buat Kesepakatan dengan Houthi
Dampak Nyata Penjualan...
Dampak Nyata Penjualan Tesla Akibat Arah Politik Elon Musk
UNICEF Kritik Rencana...
UNICEF Kritik Rencana Bantuan Israel dan AS: Bisa Tingkatkan Penderitaan Anak-Anak Gaza
Putin Ingin Berunding...
Putin Ingin Berunding Langsung dengan Ukraina, Tanpa Syarat
Rekomendasi
Korban Pembunuhan Dihidupkan...
Korban Pembunuhan Dihidupkan Kembali dengan AI di Sidang Pengadilan
Hasil Liga Futsal Profesional...
Hasil Liga Futsal Profesional 2025: Cosmo JNE Jakarta Pesta 5-0 ke Gawang Kuda Laut Nusantara
368 Ribu Kendaraan Tinggalkan...
368 Ribu Kendaraan Tinggalkan Jabodetabek pada Libur Panjang Waisak 2025
Berita Terkini
Hilang selama 43 Tahun,...
Hilang selama 43 Tahun, Jenazah Tentara Israel Ditemukan di Jantung Suriah
Gencatan Senjata India...
Gencatan Senjata India dan Pakistan Sangat Rapuh, Trump Tawarkan Bantuan
Benazir Bhutto Sunni...
Benazir Bhutto Sunni atau Syiah? Ini Jawabannya
Rayakan Kemenangan,...
Rayakan Kemenangan, Rakyat Pakistan Turun ke Jalan
Pakar Ini Ungkap Banyak...
Pakar Ini Ungkap Banyak Kejutan Pakistan yang Mengecoh Militer India
Rusia Tidak Takut dengan...
Rusia Tidak Takut dengan Ancaman Sanksi Besar-besaran dari Barat
Infografis
Kapasitas Pembangkit...
Kapasitas Pembangkit Listrik Panas Bumi Indonesia Bisa Salip AS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved