Jerman Kembali Danai UNRWA, Israel Sangat Terpukul
loading...
A
A
A
Keputusan mencabut pendanaan UNRWA berdasarkan klaim Israel yang belum diverifikasi itu mendapat kecaman dunia internasional.
Hal itu terutama karena salah satu tindakan sementara yang dikeluarkan Mahkamah Internasional (ICJ) dalam kasus genosida Israel adalah akses bebas dan pengiriman bantuan ke Gaza.
Pengungkapan ini menambah daftar disinformasi yang disebarkan Israel selama enam bulan terakhir. Ini menimbulkan keraguan terhadap kredibilitas pernyataan rezim Zionis mengenai konflik di Gaza dan upaya mereka melemahkan pekerjaan UNRWA.
Klaim Israel mengenai kekejaman 7 Oktober yang dilakukan Hamas juga mendapat sorotan.
Karena tidak adanya bukti pemenggalan kepala bayi dan pemerkosaan sistematis, sudah diketahui secara luas bahwa Israel memalsukan data kekejaman itu untuk membenarkan kampanye genosidanya di Gaza.
Laporan Colonna, yang ditugaskan PBB, menemukan UNRWA secara teratur memberikan Israel daftar pegawainya untuk diperiksa.
“Pemerintah Israel belum memberi tahu UNRWA mengenai kekhawatiran apa pun terkait staf UNRWA berdasarkan daftar staf ini sejak tahun 2011,” ungkap laporan itu.
Keputusan Jerman melanjutkan pendanaan ke UNRWA merupakan perkembangan yang signifikan, karena badan tersebut sangat bergantung pada dukungan internasional untuk memberikan layanan penting kepada para pengungsi Palestina.
Inggris, yang memberikan 35 juta poundsterling (USD43 juta) kepada UNRWA pada tahun anggaran lalu, mengatakan akan menunggu publikasi laporan Colonna sebelum memutuskan melanjutkan pendanaan.
AS sebelumnya merupakan donor terbesar badan tersebut tapi Kongres menghalangi dukungan finansial itu selama setidaknya satu tahun setelah berbagai tuduhan Israel yang tak berdasar.
Hal itu terutama karena salah satu tindakan sementara yang dikeluarkan Mahkamah Internasional (ICJ) dalam kasus genosida Israel adalah akses bebas dan pengiriman bantuan ke Gaza.
Pengungkapan ini menambah daftar disinformasi yang disebarkan Israel selama enam bulan terakhir. Ini menimbulkan keraguan terhadap kredibilitas pernyataan rezim Zionis mengenai konflik di Gaza dan upaya mereka melemahkan pekerjaan UNRWA.
Klaim Israel mengenai kekejaman 7 Oktober yang dilakukan Hamas juga mendapat sorotan.
Karena tidak adanya bukti pemenggalan kepala bayi dan pemerkosaan sistematis, sudah diketahui secara luas bahwa Israel memalsukan data kekejaman itu untuk membenarkan kampanye genosidanya di Gaza.
Laporan Colonna, yang ditugaskan PBB, menemukan UNRWA secara teratur memberikan Israel daftar pegawainya untuk diperiksa.
“Pemerintah Israel belum memberi tahu UNRWA mengenai kekhawatiran apa pun terkait staf UNRWA berdasarkan daftar staf ini sejak tahun 2011,” ungkap laporan itu.
Keputusan Jerman melanjutkan pendanaan ke UNRWA merupakan perkembangan yang signifikan, karena badan tersebut sangat bergantung pada dukungan internasional untuk memberikan layanan penting kepada para pengungsi Palestina.
Inggris, yang memberikan 35 juta poundsterling (USD43 juta) kepada UNRWA pada tahun anggaran lalu, mengatakan akan menunggu publikasi laporan Colonna sebelum memutuskan melanjutkan pendanaan.
AS sebelumnya merupakan donor terbesar badan tersebut tapi Kongres menghalangi dukungan finansial itu selama setidaknya satu tahun setelah berbagai tuduhan Israel yang tak berdasar.