Merespon Trump, Inggris Bilang ISIS Tetap Jadi Ancaman

Kamis, 20 Desember 2018 - 06:19 WIB
Merespon Trump, Inggris Bilang ISIS Tetap Jadi Ancaman
Merespon Trump, Inggris Bilang ISIS Tetap Jadi Ancaman
A A A
LONDON - Inggris mengatakan bahwa Negara Islam atau ISIS tetap menjadi ancaman meskipun tidak lagi memiliki wilayah. Komentar itu muncul setelah Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengatakan kelompok militan itu telah dikalahkan di Suriah.

“Masih banyak yang harus dilakukan dan kita tidak boleh melupakan ancaman yang mereka ajukan. Bahkan tanpa wilayah, Daesh akan tetap menjadi ancaman,” kata Kementerian Luar Negeri Inggris dalam sebuah pernyataan setelah AS mulai menarik pasukan dari Suriah.

Dalam pernyataan itu, Kementerian Luar Negeri Inggris menggunakan istilah Arab untuk merujuk kepada kelompok ekstrimis ISIS.

“Sebagaimana Amerika Serikat telah perjelas, perkembangan di Suriah ini tidak menandakan akhir dari Koalisi Global atau kampanyenya. Kami akan terus bekerja dengan anggota Koalisi untuk mencapai ini,” tegas Kementerian Luar Negeri Inggris seperti dikutip dari Reuters, Kamis (20/12/2018).

Sebelumnya, Presiden AS Donald mengatakan dalam sebuah Tweet mengatakan bahwa kelompok teror ISIS telah dikalahkan di Suriah, menekankan bahwa ini adalah satu-satunya alasan bagi Amerika Serikat untuk berada di Republik Arab selama kepresidenannya.

Baca Juga: Trump: Pasukan AS Tidak Lagi Dibutuhkan di Suriah

Tidak selang beberapa lama Gedung Putih mengumumkan bahwa mereka menarik pasukan AS dari Suriah dan pindah ke fase berikutnya dari kampanye melawan kelompok teroris ISIS. Juru bicara Gedung Putih, Sarah Huckabee Sanders dalam sebuah pernyataan mengatakan, AS bergerak ke tahap berikutnya dari kampanyenya di Suriah melawan kelompok teroris ISIS. Ia menambahkan bahwa Washington akan terus bekerja dengan sekutunya untuk melawan organisasi radikal.

Pernyataan Gedung Putih ini kemudian diikuti dengan pernyataan Pentagon yang mengatakan telah memulai proses penarikan pasukan AS dari Suriah.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3293 seconds (0.1#10.140)