Iran Luncurkan Senjata Baru yang Diklaim Mampu Lumpuhkan Jet Tempur Siluman F-35 AS

Selasa, 23 April 2024 - 11:19 WIB
loading...
Iran Luncurkan Senjata...
Iran luncurkan versi upgrade dari sistem rudal Bavar-373, yang diklaim mampu lumpuhkan jet tempur siluman F-35 AS. Foto/The Aviation Geek Club
A A A
TEHERAN - Iran telah meluncurkan versi baru yang di-upgrade dari sistem pertahanan udara jarak jauh Bavar-373. Senjata baru ini diklaim para pejabat Teheran dapat melumpuhkan jet tempur siluman F-35 Amerika Serikat (AS).

BAVAR-373, sistem pertahanan udara yang diproduksi di dalam negeri, pertama kali bekerja untuk Angkatan Bersenjata Iran pada tahun 2019.

Kemampuannya telah menarik perbandingan dengan sistem rudal S-300 Rusia, sistem rudal permukaan-ke-udara jarak jauh, dan dengan sistem rudal Patriot buatan AS.

Iran meluncurkan iterasi terbaru Bavar-373 selama parade militer 17 April 2024.



Debut senjata itu terjadi ketika ketegangan antara Iran dan Israel berlanjut setelah Teheran menanggapi serangan Zionis terhadap konsulat Iran di Suriah pada 1 April dengan meluncurkan ratusan drone dan rudal terhadap Israel pada 14 April.

Dalam menggambarkan kehadiran Bavar-373 yang di-upgrade dalam parade militer minggu lalu, Special Operations Forces Report (SOFREP) menyebut sistem itu menjadi tanda perkembangan yang signifikan bagi industri pertahanan Iran, menampilkan baik kemandiriannya dan aspirasinya untuk lebih banyak jaringan pertahanan udara lanjutan.

SOFREP mencatat bahwa para pejabat Iran telah membuat klaim berani tentang Bavar-373 yang baru, termasuk bahwa sistem tersebut "sepadan atau bahkan melampaui" kemampuan sistem rudal S-400 canggih Rusia.

Tapi klaim Iran yang paling signifikan adalah bahwa Bavar-373 terbaru dapat mencegat pesawat tempur generasi kelima seperti jet tempur Lockheed Martin F-35, yang dilengkapi dengan teknologi siluman yang dirancang untuk menghindari deteksi radar.

"Selain itu, sumber-sumber Iran melaporkan bahwa Bavar-373 yang di-upgrade menawarkan peningkatan deteksi target dan pelacakan, yang memungkinkannya untuk mengidentifikasi hingga 100 target udara secara bersamaan dan melibatkan banyak ancaman dengan persenjataan rudal Sayyad-4B-nya," tulis SOFREP, yang dikutip Newsweek, Selasa (23/4/2024).
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1429 seconds (0.1#10.140)