Serangan Iran Tak Tewaskan Satu Pun Orang Israel, Ini Respons Khamenei
loading...
A
A
A
TEHERAN - Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei memuji militer negaranya atas kesuksesan mereka menyerang Israel secara langsung untuk pertama kalinya. Dia tidak mempermasalahhkan bahwa serangan tersebut tidak memakan korban jiwa di pihak Zionis.
Pujian disampaikan dalam pertemuan dengan komandan militer Iran pada hari Minggu, seminggu setelah serangan terhadap Israel dari wilayah Iran.
“Angkatan bersenjata menunjukkan gambaran yang baik tentang kemampuan dan kekuatan mereka serta gambaran yang mengagumkan tentang bangsa Iran,” kata Khamenei, seperti dikutip AFP, Senin (22/4/2024).
“Mereka juga membuktikan munculnya kekuatan tekad bangsa Iran di tingkat internasional.”
Israel mengeklaim pihaknya mencegat 99 persen dari lebih dari 300 drone dan rudal yang ditembakkan ke wilayahnya, dengan bantuan Amerika Serikat dan sekutu lainnya dan drone yang berhasil lolos hanya menyebabkan kerusakan kecil.
Menyikapi hal itu, Khamenei mengatakan: “Masalah jumlah rudal yang ditembakkan atau rudal yang menghantam sasaran adalah masalah sekunder.”
“Masalah utamanya adalah munculnya kemauan bangsa dan angkatan bersenjata Iran di kancah internasional,” ujarnya, yang tetap memuji serangan militer Iran meski tidak memakan korban jiwa di pihak Zionis Israel.
Pernyataan Khamenei tersebut adalah yang pertama sejak Iran menyerang Israel dan sejak laporan serangan Israel terhadap pangkalan udara militer di provinsi Isfahan tengah pada hari Jumat.
“Prestasi angkatan bersenjata baru-baru ini telah menciptakan kesan megah dan agung tentang [Republik] Islam Iran di mata dunia,” kata Khamenei dalam kutipan yang di-posting di akun resmi X-nya.
Serangan militer Zionis Israel terhadap Iran pada hari Jumat, yang tidak disebutkan oleh Khamenei, merupakan respons terhadap serangan drone dan rudal Teheran yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap negara Yahudi—yang merupakan pembalasan atas serangan udara terhadap gedung konsulat Iran di Damaskus, Suriah, pada 1 April 2024.
Serangan itu, yang banyak disalahkan pada Israel, meratakan konsuler kedutaan Iran dan menewaskan tujuh anggota Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), termasuk dua jenderal.
Iran dan Israel tampaknya telah mundur dari jurang konflik yang lebih luas setelah serangan Tel Aviv pada hari Jumat, yang tampaknya diremehkan oleh Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian kepada media Amerika Serikat pada hari Sabtu.
Berbicara kepada NBC News, dia mengolok-olok serangan tersebut dengan mengatakan senjata yang digunakan “hanya pada level mainan anak-anak”.
"Jika tidak ada petualangan baru oleh Israel, maka Iran tidak akan memberikan tanggapan," katanya.
Komentar tersebut membantu meredam kekhawatiran akan terjadinya perang habis-habisan antara musuh bebuyutan tersebut yang dapat meluas menjadi konflik regional yang lebih luas.
Pujian disampaikan dalam pertemuan dengan komandan militer Iran pada hari Minggu, seminggu setelah serangan terhadap Israel dari wilayah Iran.
“Angkatan bersenjata menunjukkan gambaran yang baik tentang kemampuan dan kekuatan mereka serta gambaran yang mengagumkan tentang bangsa Iran,” kata Khamenei, seperti dikutip AFP, Senin (22/4/2024).
“Mereka juga membuktikan munculnya kekuatan tekad bangsa Iran di tingkat internasional.”
Israel mengeklaim pihaknya mencegat 99 persen dari lebih dari 300 drone dan rudal yang ditembakkan ke wilayahnya, dengan bantuan Amerika Serikat dan sekutu lainnya dan drone yang berhasil lolos hanya menyebabkan kerusakan kecil.
Menyikapi hal itu, Khamenei mengatakan: “Masalah jumlah rudal yang ditembakkan atau rudal yang menghantam sasaran adalah masalah sekunder.”
“Masalah utamanya adalah munculnya kemauan bangsa dan angkatan bersenjata Iran di kancah internasional,” ujarnya, yang tetap memuji serangan militer Iran meski tidak memakan korban jiwa di pihak Zionis Israel.
Pernyataan Khamenei tersebut adalah yang pertama sejak Iran menyerang Israel dan sejak laporan serangan Israel terhadap pangkalan udara militer di provinsi Isfahan tengah pada hari Jumat.
“Prestasi angkatan bersenjata baru-baru ini telah menciptakan kesan megah dan agung tentang [Republik] Islam Iran di mata dunia,” kata Khamenei dalam kutipan yang di-posting di akun resmi X-nya.
Serangan militer Zionis Israel terhadap Iran pada hari Jumat, yang tidak disebutkan oleh Khamenei, merupakan respons terhadap serangan drone dan rudal Teheran yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap negara Yahudi—yang merupakan pembalasan atas serangan udara terhadap gedung konsulat Iran di Damaskus, Suriah, pada 1 April 2024.
Serangan itu, yang banyak disalahkan pada Israel, meratakan konsuler kedutaan Iran dan menewaskan tujuh anggota Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), termasuk dua jenderal.
Iran dan Israel tampaknya telah mundur dari jurang konflik yang lebih luas setelah serangan Tel Aviv pada hari Jumat, yang tampaknya diremehkan oleh Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian kepada media Amerika Serikat pada hari Sabtu.
Berbicara kepada NBC News, dia mengolok-olok serangan tersebut dengan mengatakan senjata yang digunakan “hanya pada level mainan anak-anak”.
"Jika tidak ada petualangan baru oleh Israel, maka Iran tidak akan memberikan tanggapan," katanya.
Komentar tersebut membantu meredam kekhawatiran akan terjadinya perang habis-habisan antara musuh bebuyutan tersebut yang dapat meluas menjadi konflik regional yang lebih luas.
(mas)