Khamenei Puji Kesuksesan Militer Iran Halau Serangan Drone Israel
loading...
A
A
A
TEHARAN - Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei memuji angkatan bersenjata negaranya atas “keberhasilan” mereka dalam komentar publik pertamanya sejak Teheran melancarkan serangan langsung yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel pekan lalu.
Dalam pertemuan dengan komandan militer Iran pada Minggu (21/4/2024), Khamenei memuji angkatan bersenjata atas “keberhasilan mereka dalam peristiwa baru-baru ini,” seminggu setelah serangan langsung pertama negara itu terhadap Israel dari wilayahnya sendiri.
“Angkatan bersenjata menunjukkan gambaran yang baik tentang kemampuan dan kekuatan mereka serta gambaran yang mengagumkan tentang bangsa Iran,” kata Khamenei, dilansir Al Arabiya. “Mereka juga membuktikan munculnya kekuatan tekad bangsa Iran di tingkat internasional.”
Pernyataan pemimpin tertinggi Iran ini adalah yang pertama sejak Iran menyerang Israel dan sejak laporan serangan Israel terhadap pangkalan udara militer di provinsi Isfahan tengah pada hari Jumat.
“Prestasi angkatan bersenjata baru-baru ini telah menciptakan kesan megah dan megah tentang Islam Iran di mata dunia,” kata Khamenei dalam kutipan yang diposting di akun resmi X-nya.
Serangan pada hari Jumat, yang tidak disebutkan oleh Khamenei, merupakan respons terhadap serangan drone dan rudal Iran yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel, yang merupakan pembalasan atas serangan udara terhadap gedung konsulat Iran di Damaskus.
Serangan itu, yang banyak disalahkan pada Israel, meratakan konsuler kedutaan Iran dan menewaskan tujuh anggota Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), termasuk dua jenderal.
Israel mengatakan pihaknya mencegat 99 persen dari lebih dari 300 drone dan rudal yang ditembakkan ke arahnya, dengan bantuan Amerika Serikat dan sekutu lainnya dan drone yang berhasil lolos hanya menyebabkan kerusakan kecil.
Menyikapi serangan negaranya terhadap Israel, Khamenei mengatakan “masalah jumlah rudal yang ditembakkan atau rudal yang mengenai sasaran” adalah “masalah sekunder.”
“Masalah utamanya adalah munculnya kemauan bangsa dan angkatan bersenjata Iran di kancah internasional,” ujarnya, dilansir situs resminya.
Iran dan Israel tampaknya telah mundur dari jurang konflik yang lebih luas setelah serangan hari Jumat, yang tampaknya diremehkan oleh Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian kepada media AS pada hari Sabtu.
Berbicara kepada NBC News, ia menolak tindakan tersebut dan menyebutnya sebagai “tidak ada serangan” dan mengatakan senjata yang digunakan “hanya pada level mainan,” dan menambahkan bahwa jika “tidak ada petualangan baru” oleh Israel maka Iran “tidak akan memberikan tanggapan.”
Komentar tersebut membantu meredam kekhawatiran akan terjadinya perang habis-habisan antara musuh bebuyutan tersebut yang dapat meluas menjadi konflik regional yang lebih luas.
Dalam pertemuan dengan komandan militer Iran pada Minggu (21/4/2024), Khamenei memuji angkatan bersenjata atas “keberhasilan mereka dalam peristiwa baru-baru ini,” seminggu setelah serangan langsung pertama negara itu terhadap Israel dari wilayahnya sendiri.
“Angkatan bersenjata menunjukkan gambaran yang baik tentang kemampuan dan kekuatan mereka serta gambaran yang mengagumkan tentang bangsa Iran,” kata Khamenei, dilansir Al Arabiya. “Mereka juga membuktikan munculnya kekuatan tekad bangsa Iran di tingkat internasional.”
Pernyataan pemimpin tertinggi Iran ini adalah yang pertama sejak Iran menyerang Israel dan sejak laporan serangan Israel terhadap pangkalan udara militer di provinsi Isfahan tengah pada hari Jumat.
Baca Juga
“Prestasi angkatan bersenjata baru-baru ini telah menciptakan kesan megah dan megah tentang Islam Iran di mata dunia,” kata Khamenei dalam kutipan yang diposting di akun resmi X-nya.
Serangan pada hari Jumat, yang tidak disebutkan oleh Khamenei, merupakan respons terhadap serangan drone dan rudal Iran yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel, yang merupakan pembalasan atas serangan udara terhadap gedung konsulat Iran di Damaskus.
Serangan itu, yang banyak disalahkan pada Israel, meratakan konsuler kedutaan Iran dan menewaskan tujuh anggota Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), termasuk dua jenderal.
Israel mengatakan pihaknya mencegat 99 persen dari lebih dari 300 drone dan rudal yang ditembakkan ke arahnya, dengan bantuan Amerika Serikat dan sekutu lainnya dan drone yang berhasil lolos hanya menyebabkan kerusakan kecil.
Menyikapi serangan negaranya terhadap Israel, Khamenei mengatakan “masalah jumlah rudal yang ditembakkan atau rudal yang mengenai sasaran” adalah “masalah sekunder.”
“Masalah utamanya adalah munculnya kemauan bangsa dan angkatan bersenjata Iran di kancah internasional,” ujarnya, dilansir situs resminya.
Iran dan Israel tampaknya telah mundur dari jurang konflik yang lebih luas setelah serangan hari Jumat, yang tampaknya diremehkan oleh Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian kepada media AS pada hari Sabtu.
Berbicara kepada NBC News, ia menolak tindakan tersebut dan menyebutnya sebagai “tidak ada serangan” dan mengatakan senjata yang digunakan “hanya pada level mainan,” dan menambahkan bahwa jika “tidak ada petualangan baru” oleh Israel maka Iran “tidak akan memberikan tanggapan.”
Komentar tersebut membantu meredam kekhawatiran akan terjadinya perang habis-habisan antara musuh bebuyutan tersebut yang dapat meluas menjadi konflik regional yang lebih luas.
(ahm)