Medvedev: Upaya Pembunuhan Zelensky Mungkin Bukti Barat Ingin Dia Pergi
loading...
A
A
A
MOSKOW - Pihak berwenang di Polandia mengumumkan pada Kamis (18/4/2024) bahwa mereka menangkap seorang pria Polandia.
Pria itu dituduh “siap bertindak demi intelijen asing melawan Republik Polandia,” atas perannya dalam dugaan rencana pembunuhan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Tersangka, yang diidentifikasi sebagai Pawel K, menghadapi ancaman hukuman delapan tahun penjara atas tuduhan itu.
Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia dan mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev menanggapinya di media sosial, menyiratkan plot tersebut mungkin merupakan peringatan dari Barat terhadap Zelensky.
“Upaya pembunuhan terhadap kepala Banderit (Zelensky) di Polandia? Ini benar-benar serius,” tulis Medvedev.
Dia menjelaskan, “Ini mungkin merupakan bukti pertama bahwa negara-negara Barat telah mengambil keputusan untuk melikuidasi dia. Takutlah, badut!”
Amerika Serikat memiliki sejarah panjang dalam menyingkirkan sekutu yang menjadi penghalang bagi tujuan strategisnya, menurut Caleb Maupin, jurnalis independen dan reporter RT, kepada The Critical Hour di Sputnik pada Jumat.
“Kita tahu, misalnya, pada masa Perang Vietnam, pemerintahan Vietnam Selatan pada dasarnya disingkirkan oleh CIA,” ujar dia.
Maupin menjelaskan, “Anda bahkan dapat berbicara tentang bagaimana pada akhir tahun 80-an, pada saat yang sama ketika Blok Timur runtuh, sejumlah rezim nasionalis dan militer yang didukung Amerika Serikat selama Perang Dingin, secara aktif dirusak oleh (miliarder) George Soros.”
Mengingat Ferdinand Marcos di Filipina dan Augusto Pinochet di Chili keduanya digulingkan pada masa itu, Maupin juga mencatat pemimpin Korea Selatan Park Chung Hee juga meninggal secara misterius pada tahun 1979.
Namun, dia mencatat, “Kita tahu pasti bahwa Amerika Serikat memang melakukan pembersihan terhadap pemerintahan Vietnam Selatan.”
Dokumen dan rekaman rahasia yang dirilis kemudian mengungkapkan mantan Presiden AS John F Kennedy, anggota pemerintahannya, dan CIA mendukung pembunuhan Pemimpin Vietnam Selatan Ngo Dinh Diem dan kudeta pemerintahannya pada tahun 1963.
“Ada pemahaman (di Barat) bahwa Zelensky mungkin adalah orang yang tidak bertanggung jawab, dan dia mungkin mengajukan tuntutan kepada para pemimpin Barat dari balik pintu tertutup yang tidak dihargai,” ujar Maupin.
“AS tahu Zelensky mengikis habis-habisan dan menghasilkan miliaran dolar dari bantuan AS,” papar Maupin.
“Zelensky sangat terlibat dalam hal ini demi Zelensky. Tentu saja bukan untuk Ukraina. Dan bukan untuk Barat dan kampanye mereka melawan Rusia, tapi untuk Zelensky. Dia mungkin telah memaksakan diri terlalu jauh,” ujar Maupin.
“Karena Ukraina tidak ada harapan lagi, mungkin ada perasaan di pihak Amerika bahwa sebelum hal ini selesai, orang yang telah menghadapi semua ini, orang yang tahu di mana semua jenazah dikuburkan, dia perlu dihilangkan dari gambar,” Maupin berspekulasi.
Pria itu dituduh “siap bertindak demi intelijen asing melawan Republik Polandia,” atas perannya dalam dugaan rencana pembunuhan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Tersangka, yang diidentifikasi sebagai Pawel K, menghadapi ancaman hukuman delapan tahun penjara atas tuduhan itu.
Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia dan mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev menanggapinya di media sosial, menyiratkan plot tersebut mungkin merupakan peringatan dari Barat terhadap Zelensky.
“Upaya pembunuhan terhadap kepala Banderit (Zelensky) di Polandia? Ini benar-benar serius,” tulis Medvedev.
Dia menjelaskan, “Ini mungkin merupakan bukti pertama bahwa negara-negara Barat telah mengambil keputusan untuk melikuidasi dia. Takutlah, badut!”
Amerika Serikat memiliki sejarah panjang dalam menyingkirkan sekutu yang menjadi penghalang bagi tujuan strategisnya, menurut Caleb Maupin, jurnalis independen dan reporter RT, kepada The Critical Hour di Sputnik pada Jumat.
“Kita tahu, misalnya, pada masa Perang Vietnam, pemerintahan Vietnam Selatan pada dasarnya disingkirkan oleh CIA,” ujar dia.
Maupin menjelaskan, “Anda bahkan dapat berbicara tentang bagaimana pada akhir tahun 80-an, pada saat yang sama ketika Blok Timur runtuh, sejumlah rezim nasionalis dan militer yang didukung Amerika Serikat selama Perang Dingin, secara aktif dirusak oleh (miliarder) George Soros.”
Mengingat Ferdinand Marcos di Filipina dan Augusto Pinochet di Chili keduanya digulingkan pada masa itu, Maupin juga mencatat pemimpin Korea Selatan Park Chung Hee juga meninggal secara misterius pada tahun 1979.
Namun, dia mencatat, “Kita tahu pasti bahwa Amerika Serikat memang melakukan pembersihan terhadap pemerintahan Vietnam Selatan.”
Dokumen dan rekaman rahasia yang dirilis kemudian mengungkapkan mantan Presiden AS John F Kennedy, anggota pemerintahannya, dan CIA mendukung pembunuhan Pemimpin Vietnam Selatan Ngo Dinh Diem dan kudeta pemerintahannya pada tahun 1963.
“Ada pemahaman (di Barat) bahwa Zelensky mungkin adalah orang yang tidak bertanggung jawab, dan dia mungkin mengajukan tuntutan kepada para pemimpin Barat dari balik pintu tertutup yang tidak dihargai,” ujar Maupin.
“AS tahu Zelensky mengikis habis-habisan dan menghasilkan miliaran dolar dari bantuan AS,” papar Maupin.
“Zelensky sangat terlibat dalam hal ini demi Zelensky. Tentu saja bukan untuk Ukraina. Dan bukan untuk Barat dan kampanye mereka melawan Rusia, tapi untuk Zelensky. Dia mungkin telah memaksakan diri terlalu jauh,” ujar Maupin.
“Karena Ukraina tidak ada harapan lagi, mungkin ada perasaan di pihak Amerika bahwa sebelum hal ini selesai, orang yang telah menghadapi semua ini, orang yang tahu di mana semua jenazah dikuburkan, dia perlu dihilangkan dari gambar,” Maupin berspekulasi.
(sya)