Industri Penerbangan AS Minta Biden Larang Penerbangan Tambahan ke China
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Industri-industri penerbangan Amerika Serikat (AS) baru-baru ini meminta pemerintahan Presiden Joe Biden untuk memblokir persetujuan penerbangan tambahan dari dan menuju China.
Mereka mengatakan bahwa "kebijakan anti-persaingan berbahaya" yang diterapkan Beijing berdampak pada maskapai penerbangan dan pekerja Amerika.
Airlines for America (A4A), Association of Flight Attendants-CWA (AFA), Air Line Pilots Association (ALPA) dan Allied Pilots Association (APA) telah mengirimkan surat kepada Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan Menteri Transportasi Pete Buttigieg pada 11 April terkait hal tersebut.
Dalam surat tersebut, badan-badan penerbangan AS mengatakan kerugian kompetitif ini merugikan sekitar 315.000 pekerja yang dipekerjakan oleh maskapai penerbangan AS yang melayani China.
"Jika pertumbuhan pasar penerbangan China dibiarkan terus tak terkendali dan tanpa memperhatikan kesetaraan akses di pasar, penerbangan akan terus diserahkan kepada maskapai penerbangan China dengan mengorbankan pekerja dan bisnis AS," bunyi surat tersebut yang dikutip The HK Post, Jumat (19/4/2024).
Surat itu muncul hampir dua bulan setelah Washington mengumumkan untuk mengizinkan maskapai penerbangan China meningkatkan lebih lanjut penerbangan penumpang langsung mereka ke AS, dalam upaya memulihkan layanan penerbangan pascapandemi secara bertahap.
Surat tersebut juga menjelaskan bagaimana kebijakan anti-persaingan pemerintah China yang merugikan maskapai penerbangan AS dan pekerjanya yang melayani China.
"Setelah merebaknya Covid-19, China secara sepihak menangguhkan perjanjian layanan udara bilateral dengan AS, dan secara efektif menutup pasar bagi maskapai penerbangan AS. Selama periode ini, China menerapkan pembatasan ketat terhadap akses pasar, serta menerapkan peraturan menantang yang memengaruhi operasional, pelanggan, dan perlakuan terhadap awak maskapai penerbangan kami," lanjut surat tersebut.
"Tindakan ini jelas menunjukkan perlunya pemerintah AS untuk menetapkan kebijakan yang melindungi pekerja penerbangan, industri, dan pelancong udara AS," imbuh surat itu.
Mereka mengatakan bahwa "kebijakan anti-persaingan berbahaya" yang diterapkan Beijing berdampak pada maskapai penerbangan dan pekerja Amerika.
Airlines for America (A4A), Association of Flight Attendants-CWA (AFA), Air Line Pilots Association (ALPA) dan Allied Pilots Association (APA) telah mengirimkan surat kepada Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan Menteri Transportasi Pete Buttigieg pada 11 April terkait hal tersebut.
Dalam surat tersebut, badan-badan penerbangan AS mengatakan kerugian kompetitif ini merugikan sekitar 315.000 pekerja yang dipekerjakan oleh maskapai penerbangan AS yang melayani China.
"Jika pertumbuhan pasar penerbangan China dibiarkan terus tak terkendali dan tanpa memperhatikan kesetaraan akses di pasar, penerbangan akan terus diserahkan kepada maskapai penerbangan China dengan mengorbankan pekerja dan bisnis AS," bunyi surat tersebut yang dikutip The HK Post, Jumat (19/4/2024).
Surat itu muncul hampir dua bulan setelah Washington mengumumkan untuk mengizinkan maskapai penerbangan China meningkatkan lebih lanjut penerbangan penumpang langsung mereka ke AS, dalam upaya memulihkan layanan penerbangan pascapandemi secara bertahap.
Surat tersebut juga menjelaskan bagaimana kebijakan anti-persaingan pemerintah China yang merugikan maskapai penerbangan AS dan pekerjanya yang melayani China.
Kerugian Kompetitif
"Setelah merebaknya Covid-19, China secara sepihak menangguhkan perjanjian layanan udara bilateral dengan AS, dan secara efektif menutup pasar bagi maskapai penerbangan AS. Selama periode ini, China menerapkan pembatasan ketat terhadap akses pasar, serta menerapkan peraturan menantang yang memengaruhi operasional, pelanggan, dan perlakuan terhadap awak maskapai penerbangan kami," lanjut surat tersebut.
"Tindakan ini jelas menunjukkan perlunya pemerintah AS untuk menetapkan kebijakan yang melindungi pekerja penerbangan, industri, dan pelancong udara AS," imbuh surat itu.