Warga Yahudi Ultra-Ortodoks Protes Pemberlakuan Wajib Militer

Jum'at, 12 April 2024 - 17:31 WIB
loading...
Warga Yahudi Ultra-Ortodoks...
Warga Yahudi ultra-ortodoks menolak pemberlakuan wajib militer. Foto/Reuters
A A A
GAZA - Serangkaian demonstrasi yang melibatkan kaum Yahudi ultra-Ortodoks, beberapa di antaranya berakhir dengan kekerasan terhadap polisi. Yang membuat mereka marah adalah tindakan pemerintah yang mungkin akan membuat mereka dicabut haknya untuk wajib militer.

Situasi ini dimulai sejak awal berdirinya negara Israel pada akhir tahun 1940-an, ketika pemerintah pada saat itu mengatakan kepada komunitas ultra-Ortodoks bahwa mereka tidak perlu melakukan dinas militer.

Melansir Al Jazeera, hanya ada 400 laki-laki yang mendaftar karena komunitasnya sangat kecil, namun sejak itu, komunitas ini telah berkembang pesat dan kini mencakup sekitar 13 persen dari seluruh populasi Israel, namun komunitas ini masih mendapatkan pengecualian.

Ketika banyak orang Israel merasa bahwa mereka sedang melakukan perang eksistensial melawan Hamas, mereka menganggap hal ini sangat tidak adil; bahwa komunitas ini tidak harus menanggung beban berperang di tentara.

Mereka juga mengatakan bahwa kaum ultra-Ortodoks sebagian besar didukung oleh negara sehingga mereka dapat melakukan keilmuan agama.

Jadi Mahkamah Agung pada dasarnya telah mengatakan kepada pemerintahan Benjamin Netanyahu bahwa mereka harus memperbaiki situasi ini, karena ini adalah situasi yang diskriminatif dan mereka perlu membuat undang-undang untuk menyelesaikannya.



Namun hal ini merupakan masalah besar baginya karena dua partai dalam koalisi pemerintahannya merupakan partai ultra-Ortodoks, dan jika ia terlalu memusuhi mereka maka mereka mungkin akan menarik diri dari pemerintahan dan hal ini dapat menyebabkan keruntuhan pemerintahan.

(ahm)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Mahkamah Internasional...
Mahkamah Internasional Gelar Sidang Terbuka Kewajiban Israel di Wilayah Palestina yang Diduduki
90% Penduduk Gaza Kekurangan...
90% Penduduk Gaza Kekurangan Air akibat Blokade Baru Israel
Pemimpin Hizbullah Ancam...
Pemimpin Hizbullah Ancam Hadapi Israel di Lebanon Selatan
Pemukim Israel Curi...
Pemukim Israel Curi Ratusan Domba Warga Badui Palestina di Tepi Barat
Hamas Kecam Israel Gunakan...
Hamas Kecam Israel Gunakan Bantuan sebagai Kartu Pemerasan Politik
Keluarga Sandera Israel...
Keluarga Sandera Israel Beri Netanyahu Waktu 24 Jam untuk Setop Pemutusan Listrik Gaza
Hamas: AS Ingin Hentikan...
Hamas: AS Ingin Hentikan Perang Gaza
Hamas: Palestina Tak...
Hamas: Palestina Tak Akan Serahkan Senjata selama Penjajahan Israel Terus Berlanjut
Israel Hancurkan 50...
Israel Hancurkan 50 Rumah Warga Palestina dalam Sehari di Tepi Barat
Rekomendasi
Shahabi Sakri Jadi Saingan...
Shahabi Sakri Jadi Saingan Ajil Ditto? Rebutin Davina Karamoy di Series Culture Shock!
Mobil Dinas Dipakai...
Mobil Dinas Dipakai Mudik Lebaran, Ini Sanksinya
PSI Yakin Ada Alasan...
PSI Yakin Ada Alasan Kuat di Balik Penundaan Pengangkatan CPNS dan PPPK
Berita Terkini
Mahkamah Internasional...
Mahkamah Internasional Gelar Sidang Terbuka Kewajiban Israel di Wilayah Palestina yang Diduduki
28 menit yang lalu
Bosnia Buru Presiden,...
Bosnia Buru Presiden, Perdana Menteri dan Ketua Parlemen Republika Srpska
1 jam yang lalu
Penjualan Mobil Anjlok,...
Penjualan Mobil Anjlok, Volkswagen akan Produksi Senjata dan Peralatan Militer
2 jam yang lalu
Putin Kunjungi Wilayah...
Putin Kunjungi Wilayah Kursk Rusia, Seru Militer Kalahkan Ukraina Secepatnya
2 jam yang lalu
4 Isi Gencatan Rusia...
4 Isi Gencatan Rusia dan Ukraina yang Diajukan AS, Tidak Ada Perang Selama 30 Hari
3 jam yang lalu
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
4 jam yang lalu
Infografis
5 Negara NATO dengan...
5 Negara NATO dengan Militer Terkuat Tanpa Amerika Serikat
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved