Ingin Ciptakan Bencana bagi Rusia, Ukraina Serang Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir
loading...
A
A
A
Pembangkit listrik tenaga nuklir tersebut memiliki enam reaktor berpendingin air dan dimoderasi air VVER-1000 V-320 rancangan Soviet yang mengandung Uranium 235 dan juga telah menggunakan bahan bakar nuklir di fasilitas tersebut.
Reaktor No. 1, 2, 5 dan 6 berada dalam kondisi cold shutdown sementara Reaktor No. 3 dimatikan untuk perbaikan dan Reaktor No. 4 berada dalam kondisi yang disebut "hot shutdown", menurut pembangkit tersebut.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mendesak para pemimpin dunia untuk mengutuk tindakan “terorisme nuklir.” Zakharova bertanya berapa kali lagi Ukraina akan membahayakan keselamatan nuklir di pembangkit listrik tersebut sebelum para pemimpin Barat mengambil tindakan.
IAEA mengatakan para ahlinya telah mengkonfirmasi tiga serangan pesawat tak berawak dan pasukan Rusia terlibat dalam serangan yang tampaknya merupakan sebuah pesawat tak berawak yang mendekati reaktor No.6.
“Ini adalah peningkatan besar dari bahaya keselamatan dan keamanan nuklir yang dihadapi Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia. Serangan sembrono seperti itu secara signifikan meningkatkan risiko kecelakaan nuklir besar dan harus segera dihentikan,” kata Direktur Jenderal IAEA Rafael Grossi dalam sebuah pernyataan.
Reaktor No. 1, 2, 5 dan 6 berada dalam kondisi cold shutdown sementara Reaktor No. 3 dimatikan untuk perbaikan dan Reaktor No. 4 berada dalam kondisi yang disebut "hot shutdown", menurut pembangkit tersebut.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mendesak para pemimpin dunia untuk mengutuk tindakan “terorisme nuklir.” Zakharova bertanya berapa kali lagi Ukraina akan membahayakan keselamatan nuklir di pembangkit listrik tersebut sebelum para pemimpin Barat mengambil tindakan.
IAEA mengatakan para ahlinya telah mengkonfirmasi tiga serangan pesawat tak berawak dan pasukan Rusia terlibat dalam serangan yang tampaknya merupakan sebuah pesawat tak berawak yang mendekati reaktor No.6.
“Ini adalah peningkatan besar dari bahaya keselamatan dan keamanan nuklir yang dihadapi Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia. Serangan sembrono seperti itu secara signifikan meningkatkan risiko kecelakaan nuklir besar dan harus segera dihentikan,” kata Direktur Jenderal IAEA Rafael Grossi dalam sebuah pernyataan.
(ahm)