Zelensky Mengeluh Ukraina Menjadi Sandera Politik AS

Senin, 08 April 2024 - 07:44 WIB
loading...
Zelensky Mengeluh Ukraina Menjadi Sandera Politik AS
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengeluhkan nasib negaranya yang terperangkap sebagai sandera dalam politik dalam negeri Amerika Serikat. Foto/REUTERS
A A A
KYIV - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengeluhkan nasib negaranya yang terperangkap sebagai sandera dalam politik dalam negeri Amerika Serikat (AS). Menurutnya, kondisi inni membahayakan kemampuan Kyiv untuk melawan Rusia.

Pada tahap ini, Ukraina, jelasnya di televisi nasional pada akhir pekan lalu, akan menyetujui segala jenis dukungan dari Washington, bahkan dalam bentuk pinjaman.

Zelensky menyatakan harapannya bahwa Kongres AS pada akhirnya akan menyetujui paket bantuan tambahan untuk Kyiv yang telah berada dalam ketidakpastian selama berbulan-bulan senilai puluhan miliar dolar.

Menggambarkan bantuan yang telah lama ditunggu-tunggu sebagai hal yang penting, Zelensky mengatakan dengan yakin: “Kita bisa mendapatkan suara positif dari Kongres AS.”



“Sayangnya, kita tersandera oleh kenyataan bahwa ini adalah proses pemilu...Perang Rusia melawan Ukraina saat ini telah menjadi isu politik internal di Amerika Serikat,” keluhnya, sambil menegur anggota Parlemen AS atas apa yang disebutnya sebagai “pendekatan yang belum matang” terhadap konflik dan keamanan global secara keseluruhan.

Presiden Ukraina juga memberi isyarat bahwa Kyiv akan menerima bantuan dari AS dalam bentuk pinjaman.

“Anda tahu, seorang senator baru-baru ini berkunjung ke sana dan dia bertanya: apakah Anda setuju untuk meminjam uang? Jujur saja: kami akan menyetujui opsi apa pun,” katanya, seraya menambahkan bahwa nasib Ukraina berada di ujung tanduk, sebagaimana dikutip dari Russia Today, Senin (8/4/2024).

Zelensky mengacu pada Senator senior Partai Republik Lindsey Graham, yang melakukan perjalanan ke Kyiv bulan lalu untuk mempromosikan gagasan pinjaman yang pertama kali diajukan oleh calon presiden dari Partai Republik Donald Trump.

Graham mengaku pada saat itu telah berterus terang kepada Zelensky, dan mengatakan kepadanya; “Bukanlah tidak adil bagi saya untuk meminta Anda dan sekutu lainnya: Bayar kami kembali, jika Anda bisa.”
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0901 seconds (0.1#10.140)