5 Kelompok Pejuang Syiah Paling Disegani di Timur Tengah, Ada yang Pernah Perang Lawan ISIS
loading...
A
A
A
BAGHDAD - Terdapat sejumlah kelompok pejuang Syiah paling disegani di Timur Tengah. Beberapa di antaranya pernah bertempur melawan Negara Islam (ISIS).
Pada perkembangannya, telah muncul banyak kelompok pejuang bersenjata di dunia. Sebagian besar di antaranya cukup sering dijumpai di kawasan Timur Tengah yang memang rentan konflik.
Melihat ragam jenisnya, kelompok pejuang ini punya ideologi dan paham yang berbeda-beda. Salah satu contohnya adalah pejuang yang berlandaskan Syiah. Berikut ini lima di antaranya yang disegani di Timur Tengah.
PejuangSyiah Paling Disegani di Timur Tengah
Bicara kelompok pejuang berpaham Syiah, sebagian orang mungkin akan langsung tertuju kepada Hizbullah. Kelompok yang berbasis di Lebanon ini menjadi salah satu organisasi paling disegani di Timur Tengah.
Mengutip Reuters, Sabtu (6/4/2024), Hizbullah memiliki kedekatan tak biasa dengan Iran. Kemunculannya pada 1982 bahkan tidak dapat dilepaskan dari Korps Garda Revolusi Iran (IRGC).
Pada pendiriannya, Hizbullah hadir untuk melawan pendudukan Israel di Lebanon Selatan. Waktu itu, keberadaannya mendapat banyak dukungan dari kalangan Muslim Syiah yang tinggal di Lebanon Selatan.
Bersama dukungan kuat dari Iran, Hizbullah pun mulai berbagi ideologi yang sama dengan negara tersebut. Seiring waktu, mereka pun merekrut orang-orang yang didominasi penganut Syiah di Lebanon.
Berkaca pada kondisi di atas, Hizbullah akhirnya lebih dikenal sebagai kelompok pejuang sekaligus partai politik berpaham Syiah di Lebanon. Sampai sekarang, pengaruh dari keberadaanya masih sangat disegani, termasuk di luar Lebanon.
Baru-baru ini, Houthi juga sering menjadi perbincangan usai melakukan penyerangan terhadap kapal-kapal yang melintasi Laut Merah dengan tujuan Israel. Aksinya itu turut ditanggapi negara-negara Barat dengan pengiriman pasukan koalisi yang cukup banyak.
Mengutip PBS News Hour, ideologi yang dianut Houthi termasuk dalam cabang Syiah. Dalam hal ini, mereka menjadi bagian dari Syiah Zaidi.
Berbasis di Yaman, eksistensi Houthi bermula sekitar tahun 1990-an. Namun, namanya baru dikenal luas setelah terang-terangan memberontak melawan pemerintahan Yaman yang didukung Barat.
Sebagaimana Hizbullah, Houthi juga diduga menerima dukungan dari Iran. Mereka juga cukup aktif membela Palestina, termasuk dalam menyerang Israel dan para sekutunya.
Berikutnya ada Kataib Hizbullah. Milisi Syiah ini dibentuk sekitar 2007 dan diduga mendapat sokongan dari Garda Revolusi Iran.
Mengutip laman Wilson Center, Kataib Hizbullah ditetapkan sebagai organisasi teroris asing oleh Departemen Luar Negeri AS pada 2009.
Sekitar 2014, kelompok ini pernah bergabung dengan Popular Mobilization Forces (PMF) Irak untuk melawan ISIS.
Pada sepak terjangnya, Kataib Hizbullah juga sering melakukan serangan berbahaya, termasuk yang ditujukan terhadap pasukan AS dan sekutu koalisi di Irak.
Pada tanggal 27 Desember 2019 misalnya, mereka melancarkan serangan roket ke pangkalan militer K1 dekat Kirkuk yang membunuh seorang kontraktor sipil AS dan melukai empat anggota militer AS serta dua personel pasukan keamanan Irak.
Organisasi Badr adalah pejuang Syiah yang dibentuk sekitar 1982. Menjadi salah satu proksi terkuat Iran di Irak, keberadaannya sudah banyak mendapat dukungan dari Teheran.
Kelompok ini pernah berbasis di Iran pada masa pemerintahan Saddam Hussein, namun akhirnya kembali ke Irak. Pada 2014, Badr Organization juga bergabung dengan PMF yang memerangi ISIS dari tahun 2014 hingga 2017.
Asaib Ahl al Haq didirikan pada 2006. Milisi Syiah ini banyak dilatih dan dipersenjatai oleh Iran dan Hizbullah.
Pada kurun 2006-2011 atau ketika Amerika Serikat menarik diri dari Irak, kelompok ini melancarkan banyak serangan terhadap tentara AS dan koalisi.
Bersama perkiraan 20.000 anggota, mereka sudah ditetapkan Departemen Luar Negeri AS sebagai Organisasi Teroris Asing pada 2020.
Itulah beberapa nama kelompok pejuang Syiah paling disegani di Timur Tengah.
Pada perkembangannya, telah muncul banyak kelompok pejuang bersenjata di dunia. Sebagian besar di antaranya cukup sering dijumpai di kawasan Timur Tengah yang memang rentan konflik.
Melihat ragam jenisnya, kelompok pejuang ini punya ideologi dan paham yang berbeda-beda. Salah satu contohnya adalah pejuang yang berlandaskan Syiah. Berikut ini lima di antaranya yang disegani di Timur Tengah.
PejuangSyiah Paling Disegani di Timur Tengah
1. Hizbullah
Bicara kelompok pejuang berpaham Syiah, sebagian orang mungkin akan langsung tertuju kepada Hizbullah. Kelompok yang berbasis di Lebanon ini menjadi salah satu organisasi paling disegani di Timur Tengah.
Mengutip Reuters, Sabtu (6/4/2024), Hizbullah memiliki kedekatan tak biasa dengan Iran. Kemunculannya pada 1982 bahkan tidak dapat dilepaskan dari Korps Garda Revolusi Iran (IRGC).
Pada pendiriannya, Hizbullah hadir untuk melawan pendudukan Israel di Lebanon Selatan. Waktu itu, keberadaannya mendapat banyak dukungan dari kalangan Muslim Syiah yang tinggal di Lebanon Selatan.
Bersama dukungan kuat dari Iran, Hizbullah pun mulai berbagi ideologi yang sama dengan negara tersebut. Seiring waktu, mereka pun merekrut orang-orang yang didominasi penganut Syiah di Lebanon.
Berkaca pada kondisi di atas, Hizbullah akhirnya lebih dikenal sebagai kelompok pejuang sekaligus partai politik berpaham Syiah di Lebanon. Sampai sekarang, pengaruh dari keberadaanya masih sangat disegani, termasuk di luar Lebanon.
2. Houthi
Baru-baru ini, Houthi juga sering menjadi perbincangan usai melakukan penyerangan terhadap kapal-kapal yang melintasi Laut Merah dengan tujuan Israel. Aksinya itu turut ditanggapi negara-negara Barat dengan pengiriman pasukan koalisi yang cukup banyak.
Mengutip PBS News Hour, ideologi yang dianut Houthi termasuk dalam cabang Syiah. Dalam hal ini, mereka menjadi bagian dari Syiah Zaidi.
Berbasis di Yaman, eksistensi Houthi bermula sekitar tahun 1990-an. Namun, namanya baru dikenal luas setelah terang-terangan memberontak melawan pemerintahan Yaman yang didukung Barat.
Sebagaimana Hizbullah, Houthi juga diduga menerima dukungan dari Iran. Mereka juga cukup aktif membela Palestina, termasuk dalam menyerang Israel dan para sekutunya.
3. Kataib Hizbullah
Berikutnya ada Kataib Hizbullah. Milisi Syiah ini dibentuk sekitar 2007 dan diduga mendapat sokongan dari Garda Revolusi Iran.
Mengutip laman Wilson Center, Kataib Hizbullah ditetapkan sebagai organisasi teroris asing oleh Departemen Luar Negeri AS pada 2009.
Sekitar 2014, kelompok ini pernah bergabung dengan Popular Mobilization Forces (PMF) Irak untuk melawan ISIS.
Pada sepak terjangnya, Kataib Hizbullah juga sering melakukan serangan berbahaya, termasuk yang ditujukan terhadap pasukan AS dan sekutu koalisi di Irak.
Pada tanggal 27 Desember 2019 misalnya, mereka melancarkan serangan roket ke pangkalan militer K1 dekat Kirkuk yang membunuh seorang kontraktor sipil AS dan melukai empat anggota militer AS serta dua personel pasukan keamanan Irak.
4. Badr Organization
Organisasi Badr adalah pejuang Syiah yang dibentuk sekitar 1982. Menjadi salah satu proksi terkuat Iran di Irak, keberadaannya sudah banyak mendapat dukungan dari Teheran.
Kelompok ini pernah berbasis di Iran pada masa pemerintahan Saddam Hussein, namun akhirnya kembali ke Irak. Pada 2014, Badr Organization juga bergabung dengan PMF yang memerangi ISIS dari tahun 2014 hingga 2017.
5. Asaib Ahl al Haq
Asaib Ahl al Haq didirikan pada 2006. Milisi Syiah ini banyak dilatih dan dipersenjatai oleh Iran dan Hizbullah.
Pada kurun 2006-2011 atau ketika Amerika Serikat menarik diri dari Irak, kelompok ini melancarkan banyak serangan terhadap tentara AS dan koalisi.
Bersama perkiraan 20.000 anggota, mereka sudah ditetapkan Departemen Luar Negeri AS sebagai Organisasi Teroris Asing pada 2020.
Itulah beberapa nama kelompok pejuang Syiah paling disegani di Timur Tengah.
(sya)