Dominasi Mafia China dalam Perdagangan Narkoba Internasional

Senin, 01 April 2024 - 17:22 WIB
loading...
Dominasi Mafia China dalam Perdagangan Narkoba Internasional
Mafia China jadi pemain dominan dalam perdagangan narkoba internasional. Foto/REUTERS
A A A
BEIJING - Mulai dari tindakan militer hingga urusan politik, infiltrasi China ke dalam urusan internal negara lain telah menjadi tren umum.

Di satu sisi, untuk merugikan perekonomian negara-negara asing, China membuang produk-produk industrinya di negara-negara tersebut, sehingga menghancurkan industri lokal. Di sisi lain, negara ini menggunakan “Jebakan Utang” melalui kebijakan ekonomi untuk menguasai lahan di negara-negara miskin dan kecil di dunia ketiga.

Selain itu, China juga unggul dalam penyelundupan senjata dan obat-obatan terlarang. Ketika China tidak dapat menyusup melalui diplomasi, baik secara militer maupun ekonomi, Beijing mencoba menggunakan proksi, seperti penyelundupan narkoba.

Saat ini, mengutip dari The Singapore Post pada Senin (1/4/2024), pengaruh mafia China terhadap penyelundupan ganja di Oklahoma, Amerika Serikat (AS), telah meningkat pesat.

Penyelundup China aktif dalam menyelundupkan ganja dari California ke Oklahoma dan wilayah lainnya dan merupakan kelompok etnis non-Amerika terbesar yang terlibat dalam penyelundupan ganja di seluruh AS. Insiden kekerasan baru-baru ini di kawasan Kingfisher terkait penyelundupan ganja telah membuka mata seluruh Amerika.



Badan-badan investigasi memperingatkan bahwa keterlibatan Partai Komunis China (CCP) tidak dapat disangkal karena miliaran dolar terlibat dalam bisnis ini. Selain itu, CCP juga dituduh terlibat dalam perdagangan narkoba di Kolombia, dan wilayah lain di Amerika Selatan untuk meningkatkan pendapatannya.

Pasar narkoba terbesar adalah Amerika Serikat, tempat narkoba dikirim oleh penyelundup ke seluruh dunia. Selain itu, penyelundup China juga aktif di negara-negara Asia Tenggara seperti Thailand, Myanmar, Laos, dan Kamboja.

Perdagangan Ganja di Oklahoma


Menurut Donnie Anderson, kepala Biro Narkotika Oklahoma, pasukan kejahatan terorganisir China telah membuat terobosan signifikan dalam perdagangan ganja ilegal dan ganja di Oklahoma dan wilayah lain di Amerika Serikat. Dalam perdagangan narkoba ilegal ini, penyelundup China mengincar warga China yang memasuki Amerika secara ilegal.

Penyelundup China menyandera dan memaksa mereka menyelundupkan ganja dan obat-obatan terlarang lainnya. Kelompok penyelundup China ini bahkan memaksa perempuan migran ilegal China untuk melakukan prostitusi.

Setiap tahun, ribuan warga China meninggalkan negaranya dan mencapai Amerika Serikat melalui Meksiko dan negara-negara Amerika Latin lainnya untuk mencari kehidupan yang lebih baik. Karena kurangnya visa yang layak, setelah mencapai Amerika, mereka sering dipaksa melakukan aktivitas ilegal seperti penyelundupan dan prostitusi.

Selain itu, keterlibatan dan kolaborasi mafia yang berbasis di China Selatan dan AS merupakan salah satu faktor utama di balik peningkatan mendadak penyelundupan narkoba di kota Oklahoma. Di Amerika, mafia New York disebut-sebut telah menangani seluruh jaringan penyelundupan ganja atas perintah dari China Selatan.

Sudah menjadi rahasia umum bahwa banyak pusat dinas rahasia CCP berlokasi di China Selatan. Pusat-pusat ini dikenal sebagai “Set of Three”—Mafia China Selatan, New York, dan pekerja lapangan.

Karena penegakan hukum AS yang liberal, tidak ada batasan bagi pihak luar untuk berinvestasi pada pertanian ganja di Oklahoma. Bersamaan dengan itu, ketersediaan lahan pertanian berbiaya rendah dan lingkungan yang mendukung di Oklahoma juga menarik orang untuk menginvestasikan uang ilegal dalam budidaya ganja. Pertanian rami (hemp) telah menjadi sektor penghasil uang tertinggi kedua di negara bagian ini setelah minyak dan gas.

”Mesin Cuci” Dana Terlarang


Pada tahun 2012, budidaya ganja untuk penggunaan pribadi disetujui di Colorado. Colorado adalah negara bagian pertama di Amerika yang mendapat persetujuan, dan sejak itu undang-undang mengenai hemp mulai dibuat di Amerika.

Administrasi negara mengeluarkan izin budidaya ganja dan menerapkan kontrol terhadap jumlah produksi ganja. Namun, hal ini memberi ruang bagi pasar gelap ganja, dan Oklahoma dengan cepat menjadi pusat pasokan ganja ilegal.

Meski harga ilegal ganja selalu bervariasi dari satu tempat ke tempat lain, pejabat negara memperkirakan nilai ilegalnya berkisar antara USD18 miliar hingga USD44 miliar. Penyelidik mengungkapkan bahwa mafia asing memiliki hubungan dengan lebih dari 3.000 produsen ilegal di Amerika, di mana lebih dari 80 persen gangsternya berasal dari China.

Dalam dekade terakhir, mafia China telah menjadi pemain dominan dalam perdagangan obat-obatan terlarang, khususnya kartel Amerika Latin yang berurusan dengan zat-zat seperti fentanil.

Keterlibatan mereka dalam pasar ganja telah mendorong aliran pendapatan yang sangat besar, mirip dengan sistem perbankan bawah tanah global yang luas. Mantan pejabat senior DEA Donald dengan tepat menggambarkannya sebagai “mesin cuci” bagi dana terlarang.
(mas)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1357 seconds (0.1#10.140)