Netanyahu Jalani Operasi Hernia Ketika Perang Israel-Hamas Berkecamuk

Senin, 01 April 2024 - 09:16 WIB
loading...
Netanyahu Jalani Operasi Hernia Ketika Perang Israel-Hamas Berkecamuk
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menjalani operasi hernia ketika perang Israel-Hamas di Jalur Gaza, Palestina, terus berkecamuk. Foto/REUTERS
A A A
TEL AVIV - Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menjalani operasi hernia pada Minggu malam ketika perang Israel dan Hamas di Jalur Gaza, Palestina, terus berkecamuk.

Kantor Netanyahu pada Senin (1/4/2024) mengeklaim operasi yang dijalani pemimpin rezim Zionis itu berhasil.

Netanyahu, kata kantor tersebut, berada dalam kondisi yang baik dan mulai pulih.

Dokter menemukan Netanyahu menderita hernia saat pemeriksaan rutin pada hari Sabtu. Setelah berkonsultasi, pemimpin Israel itu memutuskan untuk menjalani operasi setelah menyelesaikan jadwal hariannya.

Selama Netanyahu menjalani masa pemulihan, Wakil dan sekutu dekatnya; Yariv Levin, yang juga menjabat sebagai Menteri Kehakiman, akan menggantikan perannya untuk sementara waktu.



Netahyahu menggelar konferensi pers menjelang operasi untuk menunjukkan bahwa kondisinya tidak serius.

“Saya yakinkan Anda bahwa saya akan berhasil melewati pengobatan ini dan segera kembali beraksi,” katanya kepada wartawan, seperti dikutip AFP.

Hernia adalah lubang atau kelemahan pada dinding otot, yang menyebabkan jaringan atau organ dalam, biasanya perut, menonjol keluar. Namun dokter Netanyahu tidak mengatakan di mana tepatnya hernia itu ditemukan.

Pemimpin terlama Israel, yang kini memasuki masa jabatan keenamnya, menjalani operasi jantung pada Juli lalu, dan pada saat itu dia dipasangi alat pacu jantung. Saat itu Levin juga menjabat sebagai PM sementara Israel.

Kekhawatiran kesehatan terbaru Netanyahu muncul pada saat Israel melancarkan perang melawan Hamas di Gaza. Menanggapi serangan mematikan Hamas Oktober lalu, yang menewaskan sekitar 1.200 orang dan puluhan orang disandera, Netanyahu bersumpah untuk melenyapkan kelompok perlawanan Palestina tersebut.

Invasi brutal Israel telah menimbulkan kerusakan besar di Gaza, menyebabkan lebih dari 32.000 orang tewas, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.

Pada hari Minggu, Netanyahu sekali lagi menegaskan kembali tekadnya untuk mencapai kemenangan, dan mengungkapkan bahwa dia telah menyetujui “rencana operasional” untuk melakukan serangan baru ke kota Rafah di Gaza selatan.

Sementara itu, ribuan warga Israel berdemonstrasi di Yerusalem pada Minggu malam untuk menyerukan pengunduran diri Netanyahu dan pembebasan sandera Israel yang ditahan Hamas di Gaza.
(mas)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0851 seconds (0.1#10.140)