Serang Pasukan Penjaga Perdamaian di Lebanon, Israel Dianggap Mencari Musuh Baru

Minggu, 31 Maret 2024 - 19:19 WIB
loading...
A A A
Lebanon pada hari Sabtu mengatakan akan mengajukan keluhan mendesak kepada Dewan Keamanan PBB mengenai serangan Israel terhadap Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL) yang melukai tiga tentara dan seorang warga sipil.

Menanggapi insiden tersebut, Kementerian Luar Negeri menyatakan bahwa mereka telah “memulai persiapan pengaduan mendesak ke Dewan Keamanan PBB menyusul penargetan Israel terhadap patroli milik badan pemantau gencatan senjata PBB, yang mengakibatkan 4 orang terluka, beberapa di antaranya berada dalam kondisi kritis.”

Kementerian menyatakan “kecaman keras atas serangan ini, yang melanggar hukum internasional dan kemanusiaan.”

Laporan tersebut mengklarifikasi bahwa penargetan pasukan penjaga perdamaian PBB “terjadi setelah serangkaian serangan terhadap jurnalis, paramedis, anak-anak, perempuan, dan warga sipil.”

Kementerian Luar Negeri Lebanon menekankan bahwa “serangan terhadap pasukan PBB terjadi dalam konteks kebijakan Israel yang sengaja tidak menghormati keputusan legitimasi internasional dan perwakilannya sejak tahun 1948 hingga saat ini.”

Dalam panggilan telepon kepada panglima pasukan UNIFIL, Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati mengutuk serangan tersebut dan menyatakan “solidaritasnya dengan pasukan internasional setelah kendaraan UNIFIL menjadi sasaran, yang menyebabkan sejumlah orang terluka."

Jenderal Lazaro memberi tahu perdana menteri Lebanon bahwa UNIFIL sedang menyelidiki insiden tersebut.

(ahm)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1724 seconds (0.1#10.140)