Kuburan Massal Berisi Lebih dari 1.500 Mayat Ditemukan di Raqqa
A
A
A
DAMASKUS - Lebih dari 1.500 mayat jenazah warga sipil ditemukan di sebuah kuburan massal yang baru ditemukan di Provinsi Raqqa, Suriah utara. Raqqa adalah bekas Ibu Kota de facto Negara Islam (ISIS).
Surat kabar pro pemerintah Suriah, al-Watan, melaporkan bahwa jenazah itu adalah warga sipil yang tewas akibat serangan koalisi Amerika Serikat (AS) di Raqqa. Al-Watan menurunkan laporan itu mengutip sumber-sumber medis seperti dikutip dari Xinhua, Kamis (1/11/2018).
Surat kabar itu melaporkan jenazah 4.000 warga sipil sejauh ini muncul di kuburan massal di Raqqa. Al-Watan menambahkan bahwa jenazah yang lebih banyak lagi sedang digali setiap hari.
Koalisi pimpinan AS memberikan dukungan kepada Pasukan Demokratis Suriah (SDF) pimpinan-Kurdi dalam upaya mereka untuk merebut Raqqa. Kota di utara Suriah itu dulunya adalah Ibu Kota de facto ISI pada tahun 2017.
Surat kabar itu mengatakan dalam laporannya bahwa serangan udara koalisi AS di Raqqa telah menghancurkan 85 persen dari Ibu Kota provinsi yang juga bernama Raqqa.
Penemuan kuburan massal di Raqqa ini bukanlah yang pertama. Dua kuburan massal yang berisi puluhan mayat warga sipil dan tentara Suriah yang dibunuh oleh militan ISIS ditemukan di sebelah barat provinsi Raqqa pada Desember tahun lalu.
ISIS ditendang keluar dari bekas benteng mereka Raqqa pada bulan Oktober lalu oleh SDF yang didukung AS. ISIS kehilangan Ibu Kota de faktonya di Suriah itu setelah empat bulan pertempuran sengit dan pemboman oleh SDF dan koalisi pimpinan AS yang meninggalkan kota itu dalam kehancuran.
Surat kabar pro pemerintah Suriah, al-Watan, melaporkan bahwa jenazah itu adalah warga sipil yang tewas akibat serangan koalisi Amerika Serikat (AS) di Raqqa. Al-Watan menurunkan laporan itu mengutip sumber-sumber medis seperti dikutip dari Xinhua, Kamis (1/11/2018).
Surat kabar itu melaporkan jenazah 4.000 warga sipil sejauh ini muncul di kuburan massal di Raqqa. Al-Watan menambahkan bahwa jenazah yang lebih banyak lagi sedang digali setiap hari.
Koalisi pimpinan AS memberikan dukungan kepada Pasukan Demokratis Suriah (SDF) pimpinan-Kurdi dalam upaya mereka untuk merebut Raqqa. Kota di utara Suriah itu dulunya adalah Ibu Kota de facto ISI pada tahun 2017.
Surat kabar itu mengatakan dalam laporannya bahwa serangan udara koalisi AS di Raqqa telah menghancurkan 85 persen dari Ibu Kota provinsi yang juga bernama Raqqa.
Penemuan kuburan massal di Raqqa ini bukanlah yang pertama. Dua kuburan massal yang berisi puluhan mayat warga sipil dan tentara Suriah yang dibunuh oleh militan ISIS ditemukan di sebelah barat provinsi Raqqa pada Desember tahun lalu.
ISIS ditendang keluar dari bekas benteng mereka Raqqa pada bulan Oktober lalu oleh SDF yang didukung AS. ISIS kehilangan Ibu Kota de faktonya di Suriah itu setelah empat bulan pertempuran sengit dan pemboman oleh SDF dan koalisi pimpinan AS yang meninggalkan kota itu dalam kehancuran.
(ian)