AS Minta Saudi Stop Bombardir Yaman, Desak Perang Diakhiri

Rabu, 31 Oktober 2018 - 09:41 WIB
AS Minta Saudi Stop...
AS Minta Saudi Stop Bombardir Yaman, Desak Perang Diakhiri
A A A
WASHINGTON - Pemerintah Amerika Serikat (AS) mendak perang di Yaman diakhiri dengan perundingan damai. Seruan disampaikan Menteri Pertahanan James Mattis dan Menteri Luar Negeri Michael Pompeo.

Pompeo mendesak Arab Saudi dan koalisi Arab-nya berhenti membombardir semua area berpenduduk di Yaman. Namun, dia juga minta pemberontak Houthi menghentikan serangan rudal dan pesawat nirawak terhadap koalisi Arab.

"Waktunya sekarang untuk penghentian permusuhan, termasuk serangan rudal dan UAV (unmanned aerial vehicles) dari daerah yang dikuasai Houthi ke Kerajaan Arab Saudi dan Uni Emirat Arab," kata Pompeo.
"Selanjutnya, serangan udara koalisi (Arab) harus berhenti di semua daerah berpenduduk di Yaman," ujar Pompeo, yang dikutip Reuters, Rabu (31/10/2018).

Sementara itu, Mattis mengatakan AS telah menyaksikan konflik yang cukup lama di Yaman. Dia yakin, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab, yang berada dalam koalisi Arab untuk memerangi pemberontak Houthi, siap untuk berunding.

"Kami harus bergerak menuju upaya perdamaian di sini, dan kami tidak bisa mengatakan kami akan melakukannya di masa depan," kata Mattis di US Institute of Peace di Washington.

"Kami harus melakukan ini dalam 30 hari ke depan," ujar kepala Pentagon tersebut.

Mattis mengatakan Amerika Serikat menyerukan semua faksi untuk bertemu dengan utusan khusus PBB Martin Griffiths di Swedia pada bulan November dan semua harus datang dengan solusi.

Arab Saudi dan sekutu Arab-nya mulai intervensi militer dalam konflik antara pemerintah Presiden Yaman Abd Rabb Mansour Hadi dengan pemberontak Houthi pada tahun 2015.

Setidaknya sekitar 10.000 orang telah terbunuh dan negara miskin itu kini berada di ambang kelaparan yang mengancam jutaan orang.

Amerika Serikat telah menghadapi kecaman internasional karena perannya dalam mendukung koalisi pimpinan Saudi tersebut. Mattis mengklaim dukungan AS hanya mengajarkan Angkatan Udara Saudi untuk meningkatkan penargetan dan tidak menjatuhkan bom ketika ada keraguan tentang apa yang akan diserang.

"Tujuan kami sekarang adalah untuk mencapai tingkat kapabilitas oleh pasukan yang berperang melawan Houthi bahwa mereka tidak membunuh orang yang tidak bersalah," katanya.

"Solusi jangka panjang, dan jangka panjang yang saya maksud 30 hari dari sekarang. Kami ingin melihat semua orang di sekitar meja perdamaian berdasarkan gencatan senjata," kata Martis.

"Berdasarkan mundurnya (Houthi) dari perbatasan dan kemudian berdasarkan berhentinya penjatuhan bom yang akan memungkinkan utusan khusus (PBB) Martin Griffiths mengumpulkan mereka di Swedia dan mengakhiri perang ini. Itulah satu-satunya cara bahwa kita benar-benar akan menyelesaikan ini."
(mas)
Berita Terkait
8 Negara Mayoritas Muslim...
8 Negara Mayoritas Muslim yang Jadi Sekutu Amerika Serikat
Koalisi Arab Marah Houthi...
Koalisi Arab Marah Houthi Membajak Kapal Berbendera Uni Emirat Arab
Koalisi Saudi Gempur...
Koalisi Saudi Gempur Yaman Habis-habisan setelah Houthi Serang Abu Dhabi
Negara-negara Ini Tidak...
Negara-negara Ini Tidak Memiliki Sungai
Koalisi Arab Saudi Gempur...
Koalisi Arab Saudi Gempur Ibu Kota Yaman, Balas Serangan Houthi
Negara-negara Arab yang...
Negara-negara Arab yang Tidak Mendukung Houthi Yaman
Berita Terkini
Kisah Wanita Inggris...
Kisah Wanita Inggris Bangun dari Stroke dengan Aksen Mandarin, Padahal Belum Pernah ke Asia
4 menit yang lalu
10 Fakta Mengerikan...
10 Fakta Mengerikan Penjara Alcatraz, Salah Satunya Tak Ada Harapan untuk Melarikan Diri
39 menit yang lalu
Mirip Nazi, Produser...
Mirip Nazi, Produser TV Israel Serukan Holocaust Gaza dengan Gas
48 menit yang lalu
Pemerintah Trump Tawarkan...
Pemerintah Trump Tawarkan Rp16,4 Juta kepada Imigran Gelap untuk Angkat Kaki dari AS
1 jam yang lalu
Rusia Tutup Semua Bandara...
Rusia Tutup Semua Bandara di Moskow akibat Serangan Pesawat Nirawak Ukraina
1 jam yang lalu
Gawat, Zionis Israel...
Gawat, Zionis Israel Ingin Rebut Total Jalur Gaza!
2 jam yang lalu
Infografis
AS Jual Rudal AMRAAM...
AS Jual Rudal AMRAAM ke Arab Saudi Senilai Rp57,6 Triliun
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved