Bentrok dengan Tentara Israel, 130 Warga Palestina Terluka
A
A
A
GAZA - Sebanyak 130 warga Palestina terluka saat terlibat bentrok dengan tentara Israel di Jalur Gaza timur dekat perbatasan dengan negara Zionis itu. Hal itu diungkapkan oleh petugas medis.
Juru Bicara Departemen Kesehatan Gaza, Ashraf al Qedra mengatakan, 130 demonstran Palestina terluka oleh tembakan tentara Israel. Dua dari mereka berada dalam kondisi kritis termasuk seorang wanita tua.
Pada Jumat sore, ribuan warga Palestina menuju lima tempat berbeda di Jalur Gaza timur, bersama dengan perbatasan dengan Israel untuk bergabung dengan demonstrasi anti Israel ke-30.
Mereka membakar ban, melambai-lambaikan bendera Palestina, meneriakkan slogan anti-Israel, melepaskan puluhan balon pembakar ke Israel selatan. Mereka juga memotong dan menarik kawat berduri pagar perbatasan dan pergi ke Israel dan kembali.
Tentara Israel yang ditempatkan di perbatasan menembakkan tabung gas air mata dan tembakan langsung ke demonstran yang mendekati pagar perbatasan.
Pesawat Israel melancarkan empat serangan udara terhadap peluncur balon pembakar.
Seorang juru bicara militer Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pesawat Israel menyerang beberapa warga Palestina di Jalur Gaza timur yang meluncurkan balon pembakar dari daerah itu ke Israel selatan.
Baik media Israel dan Palestina memperkirakan jumlah demonstran lebih dari 20.000.
Juru bicara Hamas Fawzi Barhoum mengatakan dalam sebuah pernyataan pers bahwa aksi protes pada Jumat kemarin adalah pesan ke Israel dan semua pihak lain bahwa "the Great March of Return" akan terus berjalan sampai mencapai tujuannya.
"Partisipasi hari ini dalam the Great March of Return merupakan tantangan terhadap ancaman pasukan pendudukan Israel. Demonstran mengatakan kepada semua pihak bahwa mereka tidak akan menghentikan protes mereka sampai pengepungan yang tidak adil yang diberlakukan di Jalur Gaza dicabut," bunyi pernyataan itu seperti dikutip dari Xinhua, Sabtu (20/10/2018).
Pemimpin Jihad Islam di Gaza, Khaled al-Batsh, yang juga ketua Komisi Nasional dari the Great March of Return Gaza, mengatakan bahwa partisipasi massa dalam unjuk rasa hari Jumat adalah pesan kepada semua orang bahwa mereka masih bertahan terhadap hak-hak sah mereka.
Menurut Departemen Kesehatan Gaza, sejak pecahnya the Great March of Return pada 30 Maret, tentara Israel telah menembak mati 206 orang Palestina dan melukai lebih dari 22.000 orang.
Demonstrasi di Jalur Gaza timur terjadi setelah kunjungan maraton para mediator intelijen keamanan Mesir ke daerah kantong pantai untuk mengadakan pembicaraan dengan Hamas mengenai meredakan ketegangan dengan Israel.
Delegasi Mesir mengadakan pembicaraan pada hari Kamis di Gaza dengan para pemimpin Hamas dan di Ramallah dengan pemimpin Partai Fatah pimpinan Presiden Palestina Mahmoud Abbas.
Juru Bicara Departemen Kesehatan Gaza, Ashraf al Qedra mengatakan, 130 demonstran Palestina terluka oleh tembakan tentara Israel. Dua dari mereka berada dalam kondisi kritis termasuk seorang wanita tua.
Pada Jumat sore, ribuan warga Palestina menuju lima tempat berbeda di Jalur Gaza timur, bersama dengan perbatasan dengan Israel untuk bergabung dengan demonstrasi anti Israel ke-30.
Mereka membakar ban, melambai-lambaikan bendera Palestina, meneriakkan slogan anti-Israel, melepaskan puluhan balon pembakar ke Israel selatan. Mereka juga memotong dan menarik kawat berduri pagar perbatasan dan pergi ke Israel dan kembali.
Tentara Israel yang ditempatkan di perbatasan menembakkan tabung gas air mata dan tembakan langsung ke demonstran yang mendekati pagar perbatasan.
Pesawat Israel melancarkan empat serangan udara terhadap peluncur balon pembakar.
Seorang juru bicara militer Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pesawat Israel menyerang beberapa warga Palestina di Jalur Gaza timur yang meluncurkan balon pembakar dari daerah itu ke Israel selatan.
Baik media Israel dan Palestina memperkirakan jumlah demonstran lebih dari 20.000.
Juru bicara Hamas Fawzi Barhoum mengatakan dalam sebuah pernyataan pers bahwa aksi protes pada Jumat kemarin adalah pesan ke Israel dan semua pihak lain bahwa "the Great March of Return" akan terus berjalan sampai mencapai tujuannya.
"Partisipasi hari ini dalam the Great March of Return merupakan tantangan terhadap ancaman pasukan pendudukan Israel. Demonstran mengatakan kepada semua pihak bahwa mereka tidak akan menghentikan protes mereka sampai pengepungan yang tidak adil yang diberlakukan di Jalur Gaza dicabut," bunyi pernyataan itu seperti dikutip dari Xinhua, Sabtu (20/10/2018).
Pemimpin Jihad Islam di Gaza, Khaled al-Batsh, yang juga ketua Komisi Nasional dari the Great March of Return Gaza, mengatakan bahwa partisipasi massa dalam unjuk rasa hari Jumat adalah pesan kepada semua orang bahwa mereka masih bertahan terhadap hak-hak sah mereka.
Menurut Departemen Kesehatan Gaza, sejak pecahnya the Great March of Return pada 30 Maret, tentara Israel telah menembak mati 206 orang Palestina dan melukai lebih dari 22.000 orang.
Demonstrasi di Jalur Gaza timur terjadi setelah kunjungan maraton para mediator intelijen keamanan Mesir ke daerah kantong pantai untuk mengadakan pembicaraan dengan Hamas mengenai meredakan ketegangan dengan Israel.
Delegasi Mesir mengadakan pembicaraan pada hari Kamis di Gaza dengan para pemimpin Hamas dan di Ramallah dengan pemimpin Partai Fatah pimpinan Presiden Palestina Mahmoud Abbas.
(ian)