Rusia Menolak Golan Bagian dari Kedaulatan Israel

Kamis, 11 Oktober 2018 - 11:00 WIB
Rusia Menolak Golan Bagian dari Kedaulatan Israel
Rusia Menolak Golan Bagian dari Kedaulatan Israel
A A A
MOSKOW - Pemerintah Rusia menolak status Dataran Tinggi Golan sebagai bagian dari kedaulatan Israel. Penolakan ini muncul dua hari setelah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu berdiri di wilayah itu dan menyatakannya sebagai kedaulatan negaranya.

Wilayah itu awalnya milik Suriah, namun diduduki Israel. Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan mengubah status Dataran Tinggi Golan akan menjadi pelanggaran resolusi Dewan Keamanan.

"Status Dataran Tinggi Golan ditentukan oleh resolusi Dewan Keamanan PBB," kata Lavrov pada hari Rabu, seperti dikutip dari kantor berita negara Rusia, TASS, Kamis (11/10/2018).

"Untuk mengubah status ini dengan melewati Dewan Keamanan (PBB), saya pikir, akan menjadi pelanggaran langsung terhadap resolusi ini," ujarnya.

Ketidaksetujuan Moskow tentang klaim Tel Aviv atas Dataran Tinggi Golan ini muncul di tengah ketegangan hubungan kedua negara yang dipcu jatuhnya pesawat mata-mata Il-20 Moskow di Latakia, Suriah, pada 17 September 2018. Pesawat tersebut secara tak sengaja ditembak jatuh oleh sistem rudal S-200 Suriah saat merespons serangan empat jet tempur F-16 Israel.

Moskow menyalahkan militer Tel Aviv atas insiden pesawat Il-20 yang menewaskan 15 tentara Rusia. Moskow menyatakan, pilot tempur Tel Aviv menjadikan pesawat Il-20 sebagai perisai saat diserang sistem rudal S-200 Suriah. Namun, Tel Aviv menolak disalahkan.

Pada hari Senin, Netanyahu berbicara dari sebuah sinagog berusia 1.500 tahun di Dataran Tinggi Golan yang menegaskan klaim negaranya atas Dataran Tinggi Golan. "Selama itu tergantung pada saya, Golan akan tetap di bawah kedaulatan Israel. Kalau tidak, kita akan mendapatkan Iran dan Hizbullah di tepian Kinneret," katanya.

"Saya tahu bahwa Presiden (Rusia) (Vladimir) Putin memahami komitmen saya untuk keamanan Israel, dan saya tahu dia juga memahami pentingnya saya ke Dataran Tinggi Golan."

Komentar Lavrov menjadi klarifikasi posisi Rusia tentang status Dataran Tinggi Golan.

Sementara itu, Wakil Perdana Menteri Rusia Maxim Akimov mencoba meredam ketegangan saat pidato pada Selasa malam di Yerusalem ketika membicarakan insiden pesawat Il-20."Sayangnya, insiden terjadi," katanya.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4491 seconds (0.1#10.140)