Apa Dampak Tewasnya Marwan Issa yang Diklaim AS bagi Perjuangan Hamas?

Rabu, 20 Maret 2024 - 17:00 WIB
loading...
A A A
Putra Issa, yang merupakan pendukung setia Hamas, tewas akibat serangan udara Israel di Jalur Gaza tengah pada bulan Desember.

Amerika Serikat mencap Issa sebagai "Teroris Global yang Ditunjuk Khusus" pada bulan September 2019.

5. Sulit Mencari Foto Issa

Seperti Deif, ciri-cirinya tidak diketahui publik hingga tahun 2011 ketika ia muncul dalam foto grup yang diambil saat pertukaran tahanan dengan Israel yang ia bantu atur.

Sumber-sumber Palestina berspekulasi bahwa tiga pemimpin tertinggi Hamas bersembunyi di terowongan yang panjang dan rumit di bawah wilayah kantong tersebut, namun mereka bisa berada di mana saja di Gaza, salah satu tempat terpadat di dunia.

Issa, mungkin yang paling tidak dikenal di antara ketiganya, telah terlibat dalam banyak keputusan besar Hamas dalam beberapa tahun terakhir. Ketiganya dilahirkan dalam keluarga pengungsi yang melarikan diri atau diusir pada tahun 1948 dari wilayah negara Israel yang baru dibentuk.

Semuanya telah menghabiskan waktu bertahun-tahun di penjara Israel, Issa selama lima tahun sejak 1987.

Sinwar menjalani hukuman 22 tahun setelah dipenjara pada tahun 1988 karena penculikan dan pembunuhan dua tentara Israel dan pembunuhan empat kolaborator Palestina.

Dia adalah orang paling senior dari 1.027 warga Palestina yang dibebaskan Israel pada tahun 2011 dengan imbalan salah satu tentaranya, Gilad Shalit, yang ditangkap oleh Hamas dalam serangan lintas batas lima tahun sebelumnya.

Issa termasuk di antara pemimpin Hamas yang merundingkan hal itu.

6. Sangat Teliti

Gerhard Conrad, mediator Badan Intelijen Jerman (BND) dari tahun 2009 hingga 2011, termasuk di antara sedikit orang yang bertemu Issa saat merundingkan pertukaran tahanan Shalit. “Dia sangat teliti dan analis yang cermat: itulah kesan saya terhadapnya. Dia hafal file-file itu,” kata Conrad kepada televisi Al Jazeera.

Saingan sekuler Hamas, Otoritas Palestina, menahan Issa dan beberapa pejuang lainnya sehubungan dengan serangan bunuh diri Hamas di Israel pada tahun 1997.

Israel telah membunuh para pemimpin Hamas di masa lalu, termasuk pendiri kelompok tersebut Sheikh Ahmed Yassin dan mantan pemimpinnya Abdel-Aziz al-Rantisi, yang dibunuh dalam serangan udara tahun 2004.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1686 seconds (0.1#10.140)