Soal Perang dengan Turki, Ini Kata Menlu Yunani

Sabtu, 15 Agustus 2020 - 11:21 WIB
loading...
Soal Perang dengan Turki, Ini Kata Menlu Yunani
Sejumlah kapal perang Turki mengawal kapal eksplorasi laut Oruc Reis di Laut Mediterania Timur. Foto/The National
A A A
WINA - Menteri Luar Negeri (Menlu) Yunani , Nikos Dendias, berharap semua pihak yang terlibat dalam sengketa di Laut Mediterania Timur akan bertindak sesuai dengan hukum internasional dan tidak akan ada konflik bersenjata.

"Saya berharap tidak akan ada konflik jika semua orang menjaga pikirannya dan semua orang bertindak sesuai dengan hukum internasional, hukum laut internasional," katanya seperti dikutip dari The National, Sabtu (15/8/2020).(Baca: Turki-Yunani Memanas, Ini Perbandingan Kekuatan Militernya )

Hal itu diungkapkannya setelah membahas perselisihan Yunani dengan Turki mengenai eksplorasi energi di Mediterania timur dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo di Wina, Austria.

Sementara itu Departemen Luar Negeri AS mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa kedua menteri membahas kebutuhan mendesak untuk mengurangi ketegangan di Mediterania timur tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Ditanya apakah dia setuju dengan Pompeo tentang apa yang harus dilakukan tentang masalah itu, menteri Yunani mengatakan pertemuan itu "ramah" dan keduanya memiliki "penjelasan terbuka tentang apa yang terjadi".

"Segalanya bisa diselesaikan, tetapi ini adalah pertanyaan yang harus Anda ajukan kepada Turki," kata Dendias.(Baca: Ketegangan dengan Turki Meningkat, Militer Yunani Siaga Tingkat Tinggi )

Pertemuan itu terjadi saat tabrakan kecil antara kapal perang Yunani dan Turki. Sumber pertahanan Yunani menyebutnya kecelakaan, tetapi Turki menggambarkannya sebagai provokasi.

Athena dan Ankara terkunci dalam perselisihan selama bertahun-tahun mengenai hak atas perairan yang kaya sumber daya di Mediterania timur. Inti dari ketidaksepakatan tersebut adalah klaim yang tumpang tindih atas bagian-bagian Laut Mediterania timur yang berbatasan dengan banyak pulau Yunani di wilayah tersebut.

Klaim Turki atas perairan tersebut, yang dikatakan berada di landas kontinennya, telah berulang kali dianggap ilegal oleh Yunani dan sekutunya.

Ketegangan meningkat minggu ini setelah Turki mengirim kapal survei ke wilayah tersebut, dikawal oleh kapal perang, untuk memetakan wilayah laut untuk kemungkinan pengeboran minyak dan gas di area di mana Turki dan Yunani sama-sama mengklaim yurisdiksi.

Menteri Luar Negeri Uni Eropa (UE), yang telah menjatuhkan sanksi pada dua eksekutif bidang energi Turki atas operasi Turki di Mediterania timur, juga dijadwalkan untuk membahas situasi tersebut pada hari Jumat.
(ber)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1561 seconds (0.1#10.140)