Xi Jinping Ucapkan Selamat pada Putin, China dan Rusia Makin Lengket

Selasa, 19 Maret 2024 - 08:22 WIB
loading...
Xi Jinping Ucapkan Selamat pada Putin, China dan Rusia Makin Lengket
Presiden China Xi Jinping (kanan) ucapkan selamat kepada Presiden Rusia Vladimir Putin atas kemenangan pilpresnya. Foto/Pool via Reuters/Sputnik/Sergei Guneev
A A A
BEIJING - Presiden China Xi Jinping mengucapkan selamat kepada Presiden Rusia Vladimir Putin atas kemenangan pemilihan presiden (pilpres)-nya.

Kedua pemimpin itu saling memuji, mengisyaratkan hubungan Moskow dan Beijing semakin erat.

Media-media Barat melaporkan bahwa Putin tidak menghadapi persaingan nyata dalam mencapai apa yang dilaporkan media pemerintah Rusia sebagai rekor kemenangan telak—kemenangan yang membuka jalan bagi mantan mata-mata itu untuk menjadi pemimpin Rusia yang paling lama menjabat dalam lebih dari 200 tahun.

Menurut laporan AFP, Selasa (19/3/2024), baik Putin maupun Xi Jinping, yang sering memuji persahabatan mereka yang mendalam, telah merusak konvensi politik demi mengamankan masa kekuasaan yang belum pernah terjadi sebelumnya.



Dalam pesan ucapan selamat yang dilaporkan oleh stasiun televisi pemerintah Beijing, CCTV, Xi Jinping mengatakan kepada Putin: "Terpilihnya kembali diri Anda sepenuhnya mencerminkan dukungan rakyat Rusia terhadap Anda."

"Saya percaya bahwa di bawah kepemimpinan Anda, Rusia akan mampu mencapai prestasi lebih besar dalam pembangunan nasional," lanjut Xi Jinping.

Sementara itu, Putin memuji Beijing dengan mengatakan:"Di tahun-tahun mendatang kita hanya akan memperkuat dan membangun hubungan kita."

“Hal yang paling penting adalah kesesuaian kepentingan negara. Hal ini menciptakan nada yang sangat baik untuk menyelesaikan masalah-masalah bersama di bidang hubungan internasional,” kata Putin.

Hubungan antara Beijing dan Moskow semakin erat bahkan ketika invasi Putin ke Ukraina telah mengguncang hubungan Moskow dengan negara-negara Barat.

China menolak mengutuk serangan Rusia terhadap negara tetangganya di Eropa, dan menyerukan perundingan perdamaian dan diakhirinya permusuhan.

Negara-negara Barat berpendapat bahwa sikap dalih tersebut telah memberikan Putin perlindungan politik dan diplomatik yang sangat dibutuhkan untuk melancarkan perang agresi yang tidak beralasan.

China dan Rusia, yang pernah menjadi sekutu sosialis, mengalami hubungan yang penuh gejolak selama satu abad terakhir, namun kini mereka semakin erat, dan persahabatan mereka telah menjadi benteng melawan Barat yang dipimpin Amerika Serikat (AS).

Kedua belah pihak menggambarkan hubungan mereka sebagai persatuan yang setara dan merupakan contoh cemerlang yang patut ditiru oleh negara-negara lain.

Menteri Luar Negeri China Wang Yi pada bulan ini memuji paradigma baru dalam hubungan negara-negara besar yang sepenuhnya berbeda dari era Perang Dingin.

"Hubungan tersebut bertumpu pada dasar non-blok, non-konfrontasi, dan non-penargetan terhadap pihak ketiga," kata Wang Yi dalam pertemuan politik tahunan di Beijing.

Wang Yiwei, profesor studi internasional di Universitas Renmin China di Beijing, mengatakan: "Kemitraan ini tidak hanya berarti bahwa China dan Rusia tidak terlibat konflik satu sama lain, tetapi juga mereka tidak bersatu untuk menghadapi pihak lain, seperti NATO."

Sebaliknya, katanya, kedua negara mempertahankan semacam kolaborasi strategis yang melayani kepentingan bersama seperti dunia multipolar dan stabilitas strategis global di benua Eurasia.

Namun Ja Ian Chong, seorang profesor ilmu politik di Universitas Nasional Singapura, mengatakan dalam praktiknya hubungan kedua negara tidak begitu seimbang.

"'Paradigma baru', terutama jika dibandingkan dengan Perang Dingin, adalah ketika (China) menjadi mitra senior...dan Rusia sebagai mitra junior," katanya kepada AFP.

“Baik Moskow maupun Beijing tidak memiliki komitmen aliansi yang kuat satu sama lain. Namun, akan ada beberapa tingkat kerja sama terutama dalam hal mencegah apa yang mereka lihat sebagai Amerika Serikat yang bertentangan dengan kepentingan mereka," paparnya.
(mas)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1854 seconds (0.1#10.140)