7 Negara Barat Ini Terus Pasok Senjata ke Israel Meski Sudah Bunuh 31.000 Warga Gaza
loading...
A
A
A
Menteri Pertahanan Prancis Sebastien Lecornu mengatakan negaranya “sebagian besar memberikan dukungan militer kepada Israel.”
Ada seruan yang semakin meningkat di Prancis untuk menghentikan dukungan senjata kepada Israel. Anggota partai sayap kiri mendesak Presiden Emmanuel Macron untuk berhenti menjual senjata ke Israel dan menciptakan transparansi mengenai apa yang dijual.
Sejak serangan Hamas pada 7 Oktober, pemerintahan Perdana Menteri Justin Trudeau telah mengesahkan setidaknya USD21 juta izin baru untuk ekspor militer ke Israel.
Menurut gugatan yang diajukan pada bulan Maret oleh Canadian Lawyers for International Human Rights, organisasi Palestina; Al-Haq, dan empat individu, nilai izin tersebut melebihi nilai yang diizinkan pada tahun sebelumnya.
Pemerintahan Trudeau mendapat kecaman atas penjualan senjata yang terus berlanjut ke Israel.
Aktivis dan kelompok hak asasi manusia menuduh pemerintah menggunakan celah peraturan untuk mengekspor peralatan militer ke Israel meskipun ada undang-undang yang melarang ekspor senjata ke pihak asing jika ada risiko senjata tersebut digunakan dalam pelanggaran hak asasi manusia.
Australia telah memberi Israel senjata dan amunisi senilai USD13 juta selama lima tahun terakhir, termasuk USD2,3 juta pada tahun 2022.
Pemerintah Australia sengaja “lambat” dalam memproses permintaan senjata dari Israel karena meningkatnya kekhawatiran atas meningkatnya jumlah korban sipil di Gaza, demikian yang dilaporkan outlet berita Australia; The ABC pada bulan Januari.
Senator Australia David Shoebridge pada bulan November mengecam sistem ekspor senjata yang “rahasia” di negaranya setelah adanya protes di pelabuhan pelayaran Australia atas pasokan senjata ke Israel.
“Hanya sedikit orang yang tahu bahwa Australia memiliki salah satu sistem ekspor senjata yang paling rahasia dan tidak bertanggung jawab di dunia,” kata Shoebridge.
Ada seruan yang semakin meningkat di Prancis untuk menghentikan dukungan senjata kepada Israel. Anggota partai sayap kiri mendesak Presiden Emmanuel Macron untuk berhenti menjual senjata ke Israel dan menciptakan transparansi mengenai apa yang dijual.
5. Kanada
Sejak serangan Hamas pada 7 Oktober, pemerintahan Perdana Menteri Justin Trudeau telah mengesahkan setidaknya USD21 juta izin baru untuk ekspor militer ke Israel.
Menurut gugatan yang diajukan pada bulan Maret oleh Canadian Lawyers for International Human Rights, organisasi Palestina; Al-Haq, dan empat individu, nilai izin tersebut melebihi nilai yang diizinkan pada tahun sebelumnya.
Pemerintahan Trudeau mendapat kecaman atas penjualan senjata yang terus berlanjut ke Israel.
Aktivis dan kelompok hak asasi manusia menuduh pemerintah menggunakan celah peraturan untuk mengekspor peralatan militer ke Israel meskipun ada undang-undang yang melarang ekspor senjata ke pihak asing jika ada risiko senjata tersebut digunakan dalam pelanggaran hak asasi manusia.
6. Australia
Australia telah memberi Israel senjata dan amunisi senilai USD13 juta selama lima tahun terakhir, termasuk USD2,3 juta pada tahun 2022.
Pemerintah Australia sengaja “lambat” dalam memproses permintaan senjata dari Israel karena meningkatnya kekhawatiran atas meningkatnya jumlah korban sipil di Gaza, demikian yang dilaporkan outlet berita Australia; The ABC pada bulan Januari.
Senator Australia David Shoebridge pada bulan November mengecam sistem ekspor senjata yang “rahasia” di negaranya setelah adanya protes di pelabuhan pelayaran Australia atas pasokan senjata ke Israel.
“Hanya sedikit orang yang tahu bahwa Australia memiliki salah satu sistem ekspor senjata yang paling rahasia dan tidak bertanggung jawab di dunia,” kata Shoebridge.