AS Hendak Jual Peralatan Militer Rp4,9 Triliun ke Taiwan

Selasa, 25 September 2018 - 08:33 WIB
AS Hendak Jual Peralatan Militer Rp4,9 Triliun ke Taiwan
AS Hendak Jual Peralatan Militer Rp4,9 Triliun ke Taiwan
A A A
WASHINGTON - Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) telah menyetujui kemungkinan penjualan suku cadang untuk pesawat tempur F-16 dan pesawat militer lainnya. Nilai penjualan peralatan militer itu mencapai hingga USD330 (Rp4,9 triliun).

Pengumuman itu disampaikan Pentagon pada hari Senin waktu Washington.

Badan Kerja Sama Keamanan dan Pertahanan Pentagon dalam sebuah pernyataan mengatakan peralatan militer yang disetujui untuk dijual mencakup permintaan Taiwan. Yakni, cadang untuk F-16, C-130, F-5, Indigenous Defense Fighter (IDF), semua sistem pesawat terbang dan subsistem lainnya, serta elemen terkait lainnya dari logistik dan dukungan program.

"Penjualan yang diusulkan ini akan berkontribusi pada kebijakan luar negeri dan keamanan nasional Amerika Serikat dengan membantu meningkatkan keamanan dan kemampuan defensif penerima, yang telah dan terus menjadi kekuatan penting untuk stabilitas politik, keseimbangan militer, dan kemajuan ekonomi di wilayah itu," bunyi pernyataan badan tersebut, seperti dikutip Reuters, Selasa (25/9/2018).

Pihak Taiwan belum berkomentar atas rencana Washington tersebut. Namun, Taipei mengisyaratkan diri untuk semakin memperkuat hubungan dengan Washington.

Kementerian Pertahanan Nasional Taiwan pada hari Senin mengatakan Wakil Menteri Pertahanan Chang Guan-chung akan menghadiri Konferensi Industri Pertahanan AS-Taiwan di Annapolis, Maryland, akhir bulan depan, seperti yang dilakukannya tahun lalu.

Seorang penyiar berita di Taiwan mengutip seorang pejabat yang tidak disebutkan namanya mengatakan bahwa Menteri Pertahanan Yen Teh-fa pada awalnya bersedia untuk mengambil bagian dalam acara tersebut. Namun, dia mempertimbangkan kembali terkait sifat dan waktu kunjungan apakah itu menguntungkan Taiwan atau tidak.

Konferensi, yang pertama diadakan pada tahun 2002, diselenggarakan oleh Dewan Bisnis AS-Taiwan. "Merupakan platform tidak resmi bagi kedua belah pihak untuk membahas kerja sama dan pertukaran industri pertahanan," kata Kementerian Pertahanan Taiwan.

China yang selama ini gencar menentang kedekatan Taiwan dengan AS belum berkomentar terkait rencana Pentagon menjual peralatan militernya kepada Taipei. China tidak pernah mengakui Taiwan sebagai negara yang merdeka. Sebaliknya, wilayah itu dianggap sebagai provinsinya yang nakal.

Beijing pernah mengancam akan mengambil tindakan militer jika Taiwan membuat langkah-langkah untuk memerdekakan diri dari China.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4905 seconds (0.1#10.140)