Netanyahu Kembali Sesumbar Para Pemimpin Hamas Semuanya Pria Mati
loading...
A
A
A
TEL AVIV - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan kembali niatnya melenyapkan gerakan Hamas Palestina di Gaza, meskipun ada upaya internasional mendorong gencatan senjata.
Dalam postingan singkat di media sosial pada Senin (11/3/2024), Netanyahu mengklaim pasukan Israel telah membunuh seorang pemimpin tertinggi Hamas, dan hanya masalah waktu sebelum para pemimpin Hamas lainnya mengalami nasib yang sama.
“Dalam perjalanan menuju kemenangan ini, kami telah menyingkirkan orang nomor empat di Hamas. Tiga, dua dan satu sedang dalam perjalanan. Mereka semua sudah mati, kami akan menjangkau mereka semua,” tegas Netanyahu dalam video berdurasi 13 detik itu.
Orang ‘nomor empat’ di Hamas yang dimaksud Netanyahu kemungkinan besar adalah Saleh al-Arouri, yang tewas dalam serangan udara di ibu kota Lebanon, Beirut pada awal Januari.
Dalam pernyataannya, Netanyahu “tampaknya” menegaskan bahwa rezim kolonial Israel berada di balik pembunuhan al-Arouri, tulis surat kabar The Times of Israel.
Pernyataan Netanyahu ini muncul di tengah penyelidikan nasib orang nomor tiga Hamas, Marwan Issa, salah satu tokoh penting yang terlibat dalam serangan Hamas di Israel selatan pada 7 Oktober 2023.
Issa menjadi sasaran serangan udara Pasukan Israel ( IDF) selama akhir pekan.
Menurut kantor berita DPA, Netanyahu berbicara tentang ‘nomor satu dan dua’ mengacu pada pemimpin Hamas di Gaza, Yehya al-Sinwar, dan kepala Brigade al-Qassam, Mohammed Deif.
Komentar Netanyahu muncul pada hari pertama bulan suci Ramadan. Mesir, Qatar, dan Amerika Serikat mencoba menengahi gencatan senjata antara Israel dan Hamas sebelum hari Senin, dan Sekjen PBB Antonio Guterres menyerukan gencatan senjata selama bulan Ramadan.
Angka terbaru yang diberikan oleh Kementerian Kesehatan Gaza menunjukkan lebih dari 31.000 warga Palestina telah dibunuh Israel sejak perang dimulai pada bulan Oktober.
Amerika Serikat menjadi pemasok senjata utama Israel yang digunakan untuk membunuh warga Palestina di Gaza.
Lihat Juga: Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant Jadi Pukulan Keras bagi Israel
Dalam postingan singkat di media sosial pada Senin (11/3/2024), Netanyahu mengklaim pasukan Israel telah membunuh seorang pemimpin tertinggi Hamas, dan hanya masalah waktu sebelum para pemimpin Hamas lainnya mengalami nasib yang sama.
“Dalam perjalanan menuju kemenangan ini, kami telah menyingkirkan orang nomor empat di Hamas. Tiga, dua dan satu sedang dalam perjalanan. Mereka semua sudah mati, kami akan menjangkau mereka semua,” tegas Netanyahu dalam video berdurasi 13 detik itu.
Orang ‘nomor empat’ di Hamas yang dimaksud Netanyahu kemungkinan besar adalah Saleh al-Arouri, yang tewas dalam serangan udara di ibu kota Lebanon, Beirut pada awal Januari.
Dalam pernyataannya, Netanyahu “tampaknya” menegaskan bahwa rezim kolonial Israel berada di balik pembunuhan al-Arouri, tulis surat kabar The Times of Israel.
Pernyataan Netanyahu ini muncul di tengah penyelidikan nasib orang nomor tiga Hamas, Marwan Issa, salah satu tokoh penting yang terlibat dalam serangan Hamas di Israel selatan pada 7 Oktober 2023.
Issa menjadi sasaran serangan udara Pasukan Israel ( IDF) selama akhir pekan.
Menurut kantor berita DPA, Netanyahu berbicara tentang ‘nomor satu dan dua’ mengacu pada pemimpin Hamas di Gaza, Yehya al-Sinwar, dan kepala Brigade al-Qassam, Mohammed Deif.
Komentar Netanyahu muncul pada hari pertama bulan suci Ramadan. Mesir, Qatar, dan Amerika Serikat mencoba menengahi gencatan senjata antara Israel dan Hamas sebelum hari Senin, dan Sekjen PBB Antonio Guterres menyerukan gencatan senjata selama bulan Ramadan.
Angka terbaru yang diberikan oleh Kementerian Kesehatan Gaza menunjukkan lebih dari 31.000 warga Palestina telah dibunuh Israel sejak perang dimulai pada bulan Oktober.
Amerika Serikat menjadi pemasok senjata utama Israel yang digunakan untuk membunuh warga Palestina di Gaza.
Lihat Juga: Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant Jadi Pukulan Keras bagi Israel
(sya)