Zelensky Pertimbangkan Pecat Menteri Luar Negeri Ukraina, Ini Alasannya
loading...
A
A
A
KIEV - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sedang mempertimbangkan memecat Menteri Luar Negeri Dmitry Kuleba, menurut laporan outlet Strana pada Jumat (8/3/2024), mengutip sumber di kantor kepresidenan.
Kuleba (42) telah menjadi menteri luar negeri sejak Maret 2020. Sebelumnya, dia adalah wakil perdana menteri untuk integrasi Euro-Atlantik dan utusan Ukraina untuk Dewan Eropa.
“Ada banyak pertanyaan untuk Kuleba,” ujar sumber anonim itu kepada Strana. “Secara khusus, banyak keluhan terkait pencalonan duta besar yang diberikan Kementerian Luar Negeri.”
“Kantor Zelensky umumnya tidak puas dengan layanan diplomatiknya,” papar sumber itu.
Laporan Strana bertepatan dengan pengunduran diri OIeg Nikolenko, kepala juru bicara Kementerian Luar Negeri.
Dengan mengunggah foto dirinya bersama Kuleba di Facebook, dia mengumumkan pada Jumat bahwa pengabdiannya di kementerian telah berakhir, tanpa menjelaskan alasannya.
Pada Kamis, Zelensky mengumumkan dia menunjuk Jenderal Valery Zaluzhny, mantan panglima Angkatan Bersenjata Ukraina, sebagai duta besar baru Kiev untuk London.
Jabatan tersebut kosong sejak Juli tahun lalu, ketika Zelensky memecat Duta Besar Vadim Pristayko karena mengkritik perilakunya di KTT NATO.
Menurut Strana, “kandidat yang paling mungkin” untuk menteri luar negeri baru adalah Igor Zhovkva, wakil kepala staf Zelensky, yang mengawasi kebijakan luar negeri di kantor kepresidenan.
Wakil Kuleba saat ini adalah Andrey Melnik, mantan duta besar Ukraina di Jerman. Ia menjadi terkenal selama masa jabatannya di Berlin karena perilakunya yang tidak diplomatis, mulai dari menghina negara tuan rumah dengan menjuluki Kanselir Olaf Scholz sebagai “sosis hati yang tersinggung,” hingga mengutuk Elon Musk, donor layanan satelit Starlink yang tak ternilai harganya untuk Ukraina.
Dia akhirnya ditarik pada November 2022, setelah mengagungkan kolaborator Nazi pada Perang Dunia II Stepan Bandera di podcast.
Namun, begitu kembali ke Kiev, Melnik mendapat promosi menjadi wakil menteri luar negeri, pangkat yang dia pertahankan bahkan setelah Zelensky menunjuknya sebagai duta besar untuk Brasil pada Juni lalu.
Kuleba (42) telah menjadi menteri luar negeri sejak Maret 2020. Sebelumnya, dia adalah wakil perdana menteri untuk integrasi Euro-Atlantik dan utusan Ukraina untuk Dewan Eropa.
“Ada banyak pertanyaan untuk Kuleba,” ujar sumber anonim itu kepada Strana. “Secara khusus, banyak keluhan terkait pencalonan duta besar yang diberikan Kementerian Luar Negeri.”
“Kantor Zelensky umumnya tidak puas dengan layanan diplomatiknya,” papar sumber itu.
Laporan Strana bertepatan dengan pengunduran diri OIeg Nikolenko, kepala juru bicara Kementerian Luar Negeri.
Dengan mengunggah foto dirinya bersama Kuleba di Facebook, dia mengumumkan pada Jumat bahwa pengabdiannya di kementerian telah berakhir, tanpa menjelaskan alasannya.
Pada Kamis, Zelensky mengumumkan dia menunjuk Jenderal Valery Zaluzhny, mantan panglima Angkatan Bersenjata Ukraina, sebagai duta besar baru Kiev untuk London.
Jabatan tersebut kosong sejak Juli tahun lalu, ketika Zelensky memecat Duta Besar Vadim Pristayko karena mengkritik perilakunya di KTT NATO.
Menurut Strana, “kandidat yang paling mungkin” untuk menteri luar negeri baru adalah Igor Zhovkva, wakil kepala staf Zelensky, yang mengawasi kebijakan luar negeri di kantor kepresidenan.
Wakil Kuleba saat ini adalah Andrey Melnik, mantan duta besar Ukraina di Jerman. Ia menjadi terkenal selama masa jabatannya di Berlin karena perilakunya yang tidak diplomatis, mulai dari menghina negara tuan rumah dengan menjuluki Kanselir Olaf Scholz sebagai “sosis hati yang tersinggung,” hingga mengutuk Elon Musk, donor layanan satelit Starlink yang tak ternilai harganya untuk Ukraina.
Dia akhirnya ditarik pada November 2022, setelah mengagungkan kolaborator Nazi pada Perang Dunia II Stepan Bandera di podcast.
Namun, begitu kembali ke Kiev, Melnik mendapat promosi menjadi wakil menteri luar negeri, pangkat yang dia pertahankan bahkan setelah Zelensky menunjuknya sebagai duta besar untuk Brasil pada Juni lalu.
(sya)