Bannon: Presiden AS Donald Trump Menghadapi Kudeta

Senin, 10 September 2018 - 07:58 WIB
Bannon: Presiden AS Donald Trump Menghadapi Kudeta
Bannon: Presiden AS Donald Trump Menghadapi Kudeta
A A A
ROMA - Stephen Kevin Bannon, mantan ahli strategi Gedung Putih, buka suara soal kolom anonim di New York Times yang mengklaim ada gerakan makar di internal Gedung Putih dalam skal besar. Dia menyebut Presiden Donald Trump sedang menghadapi kudeta.

Dalam wawancaranya dengan Reuters di Italia, Stephen "Steve" Bannon mengatakan kolom anonim di New York Times sudah jelas merinci resistensi di dalam pemerintahan Trump.

“Apa yang Anda lihat hari itu hal yang seserius bisa terjadi. Ini adalah serangan langsung terhadap institusi," katanya, yang dilansir Senin (10/9/2018)."Ini kudeta, oke."

New York Times tetap melindungi sosok anonim penulis kolom yang diterbitkan pada hari Rabu. Surat kabar itu menyatakan, penulisnya adalah seorang pejabat senior administrasi Trump.

"Banyak pejabat senior di pemerintahannya sendiri bekerja dengan tekun dari dalam untuk menggagalkan bagian dari agenda dan kecenderungan terburuknya," bunyi penggalan kolom yang menghebohkan publik Amerika itu.

Bannon menarik paralel antara krisis Trump dan yang dihadapi oleh Presiden AS Abraham Lincoln selama Perang Sipil Amerika abad 19.

Bannon mengatakan terakhir kali seorang presiden AS ditantang dengan cara seperti itu selama Perang Sipil Amerika ketika Jenderal George B. McClellan bentrok dengan presiden saat itu, Abraham Lincoln.

"Ini adalah krisis. Negara ini pernah mengalami krisis seperti itu di musim panas 1862 ketika Jenderal McClellan dan jendral senior, semua Demokrat di Kesatuan Angkatan Darat, menganggap bahwa Abraham Lincoln tidak fit dan tidak berkompeten untuk menjadi panglima tertinggi," kata Bannon.

Trump sendiri pada hari Jumat lalu mengatakan bahwa Departemen Kehakiman AS harus mencari tahu siapa yang menulis artikel itu. Dia menegaskan bahwa itu merupakan masalah keamanan nasional AS.

Sekadar diketahui, Bannon dipecat oleh Trump pada bulan Agustus 2017 setelah dia mencoba membengkokkan agenda partai Republik ke agenda nasionalis ekonominya sendiri.

Namun, versi Bannon adalah dia mengundurkan diri. Dia pernah mengatakan kepada televisi CBS pada saat itu bahwa Partai Republik sedang mencari cara untuk membatalkan pemilihan presiden 2016.

"Ada komplotan rahasia dari tokoh-tokoh Republik yang percaya Donald Trump tidak cocok untuk menjadi presiden Amerika Serikat. Ini adalah krisis, ”kata Bannon dalam wawancara di Roma.

“Saya bukan seorang (penganut teori) konspirasi...Saya telah mengatakan tidak ada keadaan yang mendalam. Itu adalah keadaan yang mendalam di muka Anda."

Dia memperingatkan pergerakan progresif liberal di dalam Partai Demokrat, seperti Bernie Sanders, untuk tidak menikmati gejolak Gedung Putih.

“Jangan berpikir itu akan berbeda jika Anda mengambil alih kekuasaan. Karena ini adalah tatanan yang ditetapkan untuk mendikte bahwa mereka lebih tahu daripada orang-orang, ”katanya.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4062 seconds (0.1#10.140)