7 Negara Eropa yang Diramal Rusia Bakal Senasib dengan Ukraina
loading...
A
A
A
JAKARTA - Rusia menginvasi Ukraina sejak 24 Februari 2022 atau telah memasuki tahun ketiga.
Salah satu pemicu perang ini adalah perlakuan keras Kyiv yang pro-Barat terhadap warganya yang berbahasa Rusia di sejumlah wilayah timur Ukraina—memicu gerakan separatis pro-Rusia.
Kremlin tidak berniat memperluas perang ke wilayah negara lain, namun para pejabat dan tokoh Rusia mengancam sejumlah negara Eropa akan bernasib serupa dengan Ukraina karena dukungan mereka pada Kyiv.
Selain itu, ancaman itu juga dipicu oleh diskriminasi terhadap para warga setempat yang berbahasa Rusia.
Moldova berpotensi senasib dengan Ukraina karena kebijakan pemerintahnya yang cenderung anti-Rusia.
Negara ini terlibat sengketa dengan Transnistria, wilayah pro-Rusia yang memisahkan diri. Moskow telah memberi isyarat akan membela wilayah tersebut jika konflik pecah.
Moldova memiliki populasi berbahasa Rusia yang signifikan, dan memiliki hubungan sejarah dan budaya yang kuat dengan Moskow.
Faktor lainnya adalah wilayahnya yang terletak di antara Ukraina dan Rumania, sehingga rawan terseret perang antara Moskow-Kyiv.
Georgia berpotensi senasib dengan Ukraina.
Negara ini juga bersengketa dengan Abkhazia dan Ossetia Selatan, dua wilayah pro-Rusia yang memisahkan diri.
Georgia, yang secara geografis terletak di antara Rusia dan Turki, pernah diinvasi Moskow pada 2008 dan bukan tidak mungkin permusuhan lama akan memanas kembali di tengah ketegangan kawasan.
Ketiga negara Baltik ini adalah pecahan Uni Soviet. Mereka bermusuhan dengan Rusia setelah bergabung dengan NATO dan Uni Eropa pada tahun 2004.
Ketiga negara ini berada di dekat perbatasan Rusia dan memiliki populasi berbahasa Rusia yang signifikan. Tindakan diskriminasi terhadap warga berbahasa Rusia bisa memicu kemarahan Moskow seperti yang terjadi pada kasus perang Rusia-Ukraina.
Polandia pada masa lalu merupakan sekutu Uni Soviet, di mana keduanya bersama beberapa negara komunis-sosialis Eropa mendirikan Pakta Warsawa pada 1955.
Pakta Warsawa adalah blok tandingan NATO. Namun Pakta Warsawa bubar tahun 1991 sesaat setelah runtuhnya Uni Soviet.
Setelah Soviet runtuh, Polandia berbalik arah dengan gabung NATO pada tahun 1999.
Kebijakannya pun ikut berubah, dari yang dulunya bersahabat dengan Soviet, sekarang berseteru dengan pewaris Soviet; Rusia.
Polandia juga kerap diancam Rusia karena aktif memberikan dukungan militer kepada Ukraina sejak perang Moskow-Kyiv pecah pada Februari 2022.
Negara Eropa timur ini juga berpotensi senasib dengan Ukraina karena gencar membela Kyiv selama perang melawan Moskow berlangsung.
Rumania memiliki perbatasan panjang dengan Moldova dan Ukraina, yang setiap saat bisa terseret perang.
Negara ini juga merupakan anggota NATO dan Uni Eropa, yang kebijakannya bermusuhan dengan Rusia.
Salah satu pemicu perang ini adalah perlakuan keras Kyiv yang pro-Barat terhadap warganya yang berbahasa Rusia di sejumlah wilayah timur Ukraina—memicu gerakan separatis pro-Rusia.
Kremlin tidak berniat memperluas perang ke wilayah negara lain, namun para pejabat dan tokoh Rusia mengancam sejumlah negara Eropa akan bernasib serupa dengan Ukraina karena dukungan mereka pada Kyiv.
Selain itu, ancaman itu juga dipicu oleh diskriminasi terhadap para warga setempat yang berbahasa Rusia.
7 Negara Eropa yang Diramal Rusia Bakal Senasib dengan Ukraina
1. Moldova
Moldova berpotensi senasib dengan Ukraina karena kebijakan pemerintahnya yang cenderung anti-Rusia.
Negara ini terlibat sengketa dengan Transnistria, wilayah pro-Rusia yang memisahkan diri. Moskow telah memberi isyarat akan membela wilayah tersebut jika konflik pecah.
Moldova memiliki populasi berbahasa Rusia yang signifikan, dan memiliki hubungan sejarah dan budaya yang kuat dengan Moskow.
Faktor lainnya adalah wilayahnya yang terletak di antara Ukraina dan Rumania, sehingga rawan terseret perang antara Moskow-Kyiv.
2. Georgia
Georgia berpotensi senasib dengan Ukraina.
Negara ini juga bersengketa dengan Abkhazia dan Ossetia Selatan, dua wilayah pro-Rusia yang memisahkan diri.
Georgia, yang secara geografis terletak di antara Rusia dan Turki, pernah diinvasi Moskow pada 2008 dan bukan tidak mungkin permusuhan lama akan memanas kembali di tengah ketegangan kawasan.
3. Estonia
4. Latvia
5. Lithuania
Ketiga negara Baltik ini adalah pecahan Uni Soviet. Mereka bermusuhan dengan Rusia setelah bergabung dengan NATO dan Uni Eropa pada tahun 2004.
Ketiga negara ini berada di dekat perbatasan Rusia dan memiliki populasi berbahasa Rusia yang signifikan. Tindakan diskriminasi terhadap warga berbahasa Rusia bisa memicu kemarahan Moskow seperti yang terjadi pada kasus perang Rusia-Ukraina.
6. Polandia
Polandia pada masa lalu merupakan sekutu Uni Soviet, di mana keduanya bersama beberapa negara komunis-sosialis Eropa mendirikan Pakta Warsawa pada 1955.
Pakta Warsawa adalah blok tandingan NATO. Namun Pakta Warsawa bubar tahun 1991 sesaat setelah runtuhnya Uni Soviet.
Setelah Soviet runtuh, Polandia berbalik arah dengan gabung NATO pada tahun 1999.
Kebijakannya pun ikut berubah, dari yang dulunya bersahabat dengan Soviet, sekarang berseteru dengan pewaris Soviet; Rusia.
Polandia juga kerap diancam Rusia karena aktif memberikan dukungan militer kepada Ukraina sejak perang Moskow-Kyiv pecah pada Februari 2022.
7. Rumania
Negara Eropa timur ini juga berpotensi senasib dengan Ukraina karena gencar membela Kyiv selama perang melawan Moskow berlangsung.
Rumania memiliki perbatasan panjang dengan Moldova dan Ukraina, yang setiap saat bisa terseret perang.
Negara ini juga merupakan anggota NATO dan Uni Eropa, yang kebijakannya bermusuhan dengan Rusia.
(mas)