Keluarga Penumpang MH370 Menolak Putus Asa: Seluruh Dunia Ingin Tahu Apa yang Terjadi

Jum'at, 08 Maret 2024 - 07:07 WIB
loading...
A A A
“Saya tahu beberapa anggota keluarga masih sedih dan masih menangis," katanya.

“Putri saya berusia empat tahun lebih sedikit, dan dia mengalami fase menangis dan meminta jawaban. Jadi sekarang, ini anak saya dan saya menganggapnya sebagai sebuah proses. Ketika dia tumbuh seperti saudara perempuannya, dia akan baik-baik saja," paparnya.

“Tetapi itu tidak pernah mudah. Mereka masih menangis setiap kali kami membicarakan ayah mereka. Kami masih merindukannya setiap hari,” katanya.

Bagi Bai Zhong, seorang warga negara China yang merupakan pasangan dari penumpang MH370; Hou Aiqin, dia mengenang bagaimana hidup mereka terhenti ketika penerbangan MH370 hilang.

“Selama 10 tahun ini, kami menanggung siang dan malam penderitaan karena kehilangan orang yang kami cintai, terus-menerus merindukan mereka," katanya.

“Pada saat yang sama, kami tanpa kenal lelah mencari kebenaran—apa yang terjadi dengan MH370? Di mana orang-orang yang kami sayangi? Sejauh ini, hal tersebut masih menjadi misteri yang belum terpecahkan."

“Kami tidak ingin sekadar spekulasi. Kami ingin bukti dan kebenaran," imbuh dia.

“Oleh karena itu, kami sekali lagi mendesak Malaysia dan lembaga terkait untuk tidak menghentikan penyelidikan dan memberikan kebenaran kepada keluarga kami sesegera mungkin," paparnya.

“Kematian bukanlah akhir dari kehidupan, melupakan adalah akhir dari kehidupan. Kami ingin mengatakan bahwa tidak peduli apakah itu sudah 10 tahun, 20 tahun, atau bahkan lebih lama lagi, selama kami masih hidup, kami tidak akan melupakan orang-orang yang kami cintai, dan kami juga tidak akan berhenti mencari kebenaran. Kami percaya bahwa pada akhirnya kebenaran akan terungkap. Kami akan selalu menunggu orang yang kami cintai pulang,” kata Bai.

Sesama warga negara China, Jiang Hui, yang juga memiliki kerabat di pesawat MH370, percaya bahwa menyelesaikan masalah MH370 adalah bagian dari takdir bersama antara China dan Malaysia, mengingat bagaimana persahabatan antara kedua negara dimulai lebih dari 600 tahun yang lalu, dan Malaysia kini menjadi bagian dari kesepakatan bersama negara ASEAN pertama yang menjalin hubungan diplomatik dengan China.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1909 seconds (0.1#10.140)