10 Tahun Misteri Lenyapnya MH370, Ini Klaim Mengerikan tentang Pilotnya
loading...
A
A
A
Para ilmuwan di perusahaan teknologi London Inmarsat kemudian menemukan sebuah satelit menerima sinyal setiap jam dari MH370 tujuh jam setelah kontak hilang.
Data lebih lanjut dari radar militer mengungkapkan pesawat tersebut memutar balik tak lama setelah memutus kontak, kemudian terbang kembali melintasi Kuala Lumpur dan berbalik menuju Indonesia.
Jean Luc Marchand, mantan manajer penelitian lalu lintas udara di Eurocontrol, dan mantan pilot Patrick Lelly, telah meneliti hilangnya pesawat menggunakan simulator.
Mereka percaya hanya pilot yang sangat berpengalaman yang bisa melakukan “manuver yang menantang”.
Jean Luc menceritakan dalam film dokumenter tersebut bahwa, untuk menjadi “tidak terlihat”, pilot hanya perlu mematikan transponder, yang berkomunikasi dengan pengatur lalu lintas udara.
Sembilan hari setelah pesawat hilang, operasi senilai £150 juta yang melibatkan Australia, China, dan Malaysia melakukan pencarian di wilayah seluas 120.000 mil persegi—jarak yang mereka yakini dapat ditempuh MH370 sebelum jatuh ke Samudra Hindia—namun tidak membuahkan hasil.
Pada hari ke-508 sebagian sayap terdampar 2.500 mil jauhnya di Pulau Reunion, wilayah Prancis dekat Mauritius.
Setelah tiga tahun pencarian dibatalkan. Pensiunan insinyur kedirgantaraan Richard Godfrey mengeklaim gangguan kecil pada sinyal gelombang radio menunjukkan pesawat itu jatuh tepat di luar zona pencarian awal.
“Saya bisa membuat lingkaran di peta dengan radius 30 km,” katanya.
Dia bekerja sama dengan Universitas Liverpool untuk menguji sistemnya dan, jika teorinya terbukti, disebutkan mereka mungkin dapat menemukan lokasi pesawat tersebut “dalam enam bulan”.
Data lebih lanjut dari radar militer mengungkapkan pesawat tersebut memutar balik tak lama setelah memutus kontak, kemudian terbang kembali melintasi Kuala Lumpur dan berbalik menuju Indonesia.
Jean Luc Marchand, mantan manajer penelitian lalu lintas udara di Eurocontrol, dan mantan pilot Patrick Lelly, telah meneliti hilangnya pesawat menggunakan simulator.
Mereka percaya hanya pilot yang sangat berpengalaman yang bisa melakukan “manuver yang menantang”.
Jean Luc menceritakan dalam film dokumenter tersebut bahwa, untuk menjadi “tidak terlihat”, pilot hanya perlu mematikan transponder, yang berkomunikasi dengan pengatur lalu lintas udara.
Sembilan hari setelah pesawat hilang, operasi senilai £150 juta yang melibatkan Australia, China, dan Malaysia melakukan pencarian di wilayah seluas 120.000 mil persegi—jarak yang mereka yakini dapat ditempuh MH370 sebelum jatuh ke Samudra Hindia—namun tidak membuahkan hasil.
Pada hari ke-508 sebagian sayap terdampar 2.500 mil jauhnya di Pulau Reunion, wilayah Prancis dekat Mauritius.
Dilakukan oleh Pilot Berpengalaman
Setelah tiga tahun pencarian dibatalkan. Pensiunan insinyur kedirgantaraan Richard Godfrey mengeklaim gangguan kecil pada sinyal gelombang radio menunjukkan pesawat itu jatuh tepat di luar zona pencarian awal.
“Saya bisa membuat lingkaran di peta dengan radius 30 km,” katanya.
Dia bekerja sama dengan Universitas Liverpool untuk menguji sistemnya dan, jika teorinya terbukti, disebutkan mereka mungkin dapat menemukan lokasi pesawat tersebut “dalam enam bulan”.