Mengerikan! Jerman Siapkan Skenario Perang Nuklir Lawan Rusia
loading...
A
A
A
BERLIN - Pemerintah Jerman telah menyiapkan model potensi serangan Rusia terhadap NATO, menurut klaim tabloid Bild.
Bild melaporkan, pihak berwenang di Berlin telah menggambarkan empat fase berbeda, yang berpuncak pada potensi serangan nuklir terhadap negara-negara anggota NATO.
Dalam artikel pada Rabu (28/2/2024), Bild mengaku telah memperoleh analisis risiko pertahanan sipil setebal 13 halaman yang seharusnya disiapkan untuk parlemen Jerman.
Jerman akan menjadi salah satu target utama jika terjadi serangan Rusia terhadap NATO, menurut surat kabar tersebut, dan para pejabat diduga menganggap risiko tersebut “masuk akal.”
Tahap pertama serangan yang dilakukan Moskow konon akan melibatkan kampanye disinformasi yang bertujuan memecah belah penduduk Jerman dan mengganggu stabilitas masyarakat.
Selain itu, Rusia diduga akan melakukan serangan siber terhadap infrastruktur penting.
Menurut Bild, Kremlin kemudian akan mengerahkan pasukan ke perbatasan dengan NATO, langkah yang juga dilakukan blok militer pimpinan Amerika Serikat (AS).
“Serangan dunia maya dan sabotase di wilayah Jerman akan terjadi bersamaan dengan hal ini, dengan satelit juga menjadi sasarannya,” klaim laporan itu.
“Fase ketiga akan mencakup serangan selektif dengan senjata konvensional dan cara non-konvensional, juga terhadap sasaran di wilayah Jerman,” ungkap dugaan media tersebut.
Puncak dari invasi Rusia yang diperkirakan akan terjadi adalah “permusuhan di darat, di laut, dan juga di udara di wilayah Jerman,” dan konflik tersebut diperkirakan akan mencapai skala global.
Artikel tersebut lebih lanjut menyatakan pemerintah Jerman tidak mengesampingkan penggunaan senjata kimia dan nuklir oleh Rusia.
Klaim tersebut menyusul laporan Bild bulan lalu yang menggambarkan garis besar dari bulan ke bulan tentang kemungkinan “jalan menuju konflik” antara NATO dan Rusia.
Bild menuduh Moskow dapat melancarkan “serangan terbuka” pada tahun 2025.
Mengomentari laporan tersebut pada saat itu, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menyatakan Bild “tidak segan-segan menerbitkan berbagai tipuan.”
Dalam beberapa bulan terakhir, Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius dalam beberapa kesempatan memperkirakan Rusia dapat menyerang NATO dalam waktu lima hingga delapan tahun.
Pada Januari, Menteri Luar Negeri Swedia Tobias Billstrom meminta rekan senegaranya bersiap menghadapi potensi konfrontasi militer antara NATO dan Rusia.
Di tempat lain, Menteri Pertahanan Inggris Grant Shapps juga meramalkan konflik global antara Barat dan Rusia, China, Iran, dan Korea Utara dalam waktu lima tahun.
Presiden Rusia Vladimir Putin bersikeras pada Desember bahwa, “Moskow tidak tertarik… secara geopolitik, ekonomi atau militer… untuk melancarkan perang melawan NATO.”
Bild melaporkan, pihak berwenang di Berlin telah menggambarkan empat fase berbeda, yang berpuncak pada potensi serangan nuklir terhadap negara-negara anggota NATO.
Dalam artikel pada Rabu (28/2/2024), Bild mengaku telah memperoleh analisis risiko pertahanan sipil setebal 13 halaman yang seharusnya disiapkan untuk parlemen Jerman.
Jerman akan menjadi salah satu target utama jika terjadi serangan Rusia terhadap NATO, menurut surat kabar tersebut, dan para pejabat diduga menganggap risiko tersebut “masuk akal.”
Tahap pertama serangan yang dilakukan Moskow konon akan melibatkan kampanye disinformasi yang bertujuan memecah belah penduduk Jerman dan mengganggu stabilitas masyarakat.
Selain itu, Rusia diduga akan melakukan serangan siber terhadap infrastruktur penting.
Menurut Bild, Kremlin kemudian akan mengerahkan pasukan ke perbatasan dengan NATO, langkah yang juga dilakukan blok militer pimpinan Amerika Serikat (AS).
“Serangan dunia maya dan sabotase di wilayah Jerman akan terjadi bersamaan dengan hal ini, dengan satelit juga menjadi sasarannya,” klaim laporan itu.
“Fase ketiga akan mencakup serangan selektif dengan senjata konvensional dan cara non-konvensional, juga terhadap sasaran di wilayah Jerman,” ungkap dugaan media tersebut.
Puncak dari invasi Rusia yang diperkirakan akan terjadi adalah “permusuhan di darat, di laut, dan juga di udara di wilayah Jerman,” dan konflik tersebut diperkirakan akan mencapai skala global.
Artikel tersebut lebih lanjut menyatakan pemerintah Jerman tidak mengesampingkan penggunaan senjata kimia dan nuklir oleh Rusia.
Klaim tersebut menyusul laporan Bild bulan lalu yang menggambarkan garis besar dari bulan ke bulan tentang kemungkinan “jalan menuju konflik” antara NATO dan Rusia.
Bild menuduh Moskow dapat melancarkan “serangan terbuka” pada tahun 2025.
Mengomentari laporan tersebut pada saat itu, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menyatakan Bild “tidak segan-segan menerbitkan berbagai tipuan.”
Dalam beberapa bulan terakhir, Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius dalam beberapa kesempatan memperkirakan Rusia dapat menyerang NATO dalam waktu lima hingga delapan tahun.
Pada Januari, Menteri Luar Negeri Swedia Tobias Billstrom meminta rekan senegaranya bersiap menghadapi potensi konfrontasi militer antara NATO dan Rusia.
Di tempat lain, Menteri Pertahanan Inggris Grant Shapps juga meramalkan konflik global antara Barat dan Rusia, China, Iran, dan Korea Utara dalam waktu lima tahun.
Presiden Rusia Vladimir Putin bersikeras pada Desember bahwa, “Moskow tidak tertarik… secara geopolitik, ekonomi atau militer… untuk melancarkan perang melawan NATO.”
(sya)