Tolak Salaman Lawan Jenis, Pasangan Muslim Gagal Jadi Warga Swiss

Sabtu, 18 Agustus 2018 - 15:55 WIB
Tolak Salaman Lawan Jenis, Pasangan Muslim Gagal Jadi Warga Swiss
Tolak Salaman Lawan Jenis, Pasangan Muslim Gagal Jadi Warga Swiss
A A A
LAUSANNE - Otoritas Kota Lausanne, Swiss, mencegah upaya pasangan Muslim untuk menjadi warga negara Swiss. Alasannya, mereka menolak bersalaman dengan lawan jenis.

Wali Kota Lausanne, Gregoire Junod, kepada AFP, mengatakan permohonan jadi warga negara Swiss oleh pasangan itu tidak dikabulkan karena kurangnya rasa hormat mereka terhadap kesetaraan jender.

Dia mengatakan, sebuah komisi kota telah mempertanyakan pasangan itu beberapa bulan lalu untuk menentukan apakah mereka memenuhi kriteria menjadi warga negara Swiss atau tidak. Namun, dalam pengumuman hari Jumat diputusakan bahwa mereka gagal berintegrasi.

Junod menolak untuk mengungkapkan asal kewarganegaraan pasangan Muslim tersebut. Identitas keduanya juga dirahasiakan."Mereka menolak berjabat tangan dengan orang-orang dari lawan jenis," ujarnya, yang dilansir Sabtu (18/8/2018).

"Mereka juga menunjukkan kesulitan besar dalam menjawab pertanyaan yang diajukan oleh orang-orang dari lawan jenis," lanjut Junod.

Beberapa warga Muslim yang taat berargumen bahwa Islam tidak mengizinkan kontak fisik dengan lawan jenis, dengan pengecualian anggota keluarga tertentu atau muhrim.

Junod menegaskan bahwa kebebasan berkeyakinan dan beragama tetap diabadikan dalam hukum Kanton Vaud, yang mencakup Lausanne.

"Tetapi, praktik keagamaan tidak jatuh di luar hukum," imbuh dia.

Wakil wali Kota Lausanne, Pierre-Antoine Hildbrand, mengaku sangat puas dengan keputusan untuk menolak pengajuan kewarganegaraan pasangan tersebut.

"Konstitusi dan persamaan antara laki-laki dan perempuan menang atas kefanatikan," katanya.

Menurut Junod, pasangan itu memiliki waktu 30 hari untuk mengajukan banding atas keputusan tersebut.

Ini bukan kali pertama menolak jabat tangan telah menimbulkan ketegangan di Swiss.

Pada tahun 2016, sekolah menengah di utara negara itu telah mengizinkan dua laki-laki bersaudara asal Suriah untuk tidak menjabat tangan dengan guru perempuan mereka. Izin itu diberikan setelah keduanya mengeluh bahwa jabat tangan dengan lawan jenis bertentangan dengan keyakinan agama versi mereka.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4890 seconds (0.1#10.140)