AS Ancam Jatuhkan Sanksi Baru pada Turki

Jum'at, 17 Agustus 2018 - 01:24 WIB
AS Ancam Jatuhkan Sanksi Baru pada Turki
AS Ancam Jatuhkan Sanksi Baru pada Turki
A A A
WASHINGTON - Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Steven Mnuchin menyatakan Washington siap memberlakukan sanksi baru terhadap Turki. Itu terjadi jika Ankara menolak untuk membebaskan Pastor Andrew Brunson.

"Kami memiliki lebih banyak yang kami rencanakan untuk dilakukan jika mereka tidak membebaskannya dengan cepat," kata Mnuchin dalam pertemuan kabinet Presiden Donald Trump seperti dikutip dari Sputnik, Jumat (17/8/2018).

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Turki Berat Albayrak mengatakan Ankara bermaksud untuk mengatasi krisis ekonomi, yang disebabkan oleh tindakan AS, bersama dengan sekutu-sekutunya, termasuk Rusia.

"AS memperkenalkan sanksi terhadap sejumlah besar negara di seluruh dunia. Menanggapi langkah tersebut, penting untuk mengambil langkah-langkah bersama yang terkoordinasi dengan baik. Turki akan mengatasi ini bersama Jerman, Rusia dan China," kata portal berita Mynet mengutip Albayrak yang mengatakan.

Albayrak melanjutkan dengan menyatakan kepastian bahwa Turki akan menjadi lebih kuat saat berjuang melawan krisis.

Pekan lalu, Trump mengumumkan penggandaan tarif atas impor baja dan aluminium Turki dalam sebuah tweet yang berisi referensi miring untuk memburuknya hubungan antara Washington dan Ankara - referensi yang secara luas ditafsirkan sebagai pembalasan lebih lanjut untuk penahanan Brunson. Turki sejauh ini menolak permintaan terbaru Washington untuk pembebasan Brunson dan membalas aksi Washington dengan pengenaan bea terhadap produk-produk AS.

Pastor Andrew Brunson asal AS, yang bekerja di Turki selama bertahun-tahun, ditangkap dua tahun lalu karena dugaan hubungannya dengan gerakan yang didirikan oleh ulama Islam Fethullah Gulen, yang Ankara tuduh merencanakan kudeta militer tahun 2016 yang gagal. Brunson kemudian dibebaskan dari penjara dan ditempatkan di bawah tahanan rumah.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4427 seconds (0.1#10.140)