Swedia Akhirnya Gabung NATO: 'Rusia Pasti Tak Suka'

Selasa, 27 Februari 2024 - 10:45 WIB
loading...
Swedia Akhirnya Gabung NATO: Rusia Pasti Tak Suka
Swedia akhirnya gabung NATO setelah Hongaria memberikan persetujuan. Swedia menyatakan langkahnya ini pasti tidak disukai Rusia. Foto/REUTERS
A A A
STOCKHOLM - Swedia akhirnya bergabung dengan NATO setelah Parlemen Hongaria meratifikasi pengajuan keanggotaan oleh Stockholm pada Senin.

Penerimaan resmi keanggotaan baru NATO untuk Swedia akan dilakukan dalam waktu dekat.

Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson menyebut momen hari Senin kemarin sebagai “hari bersejarah”, sementara anggota NATO lainnya menyatakan lega atas langkah Stockholm—yang dipicu oleh invasi Rusia ke Ukraina.

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan Swedia akan membuat aliansi tersebut lebih kuat dan lebih aman.

Sedangkan Amerika Serikat, kekuatan utama aliansi tersebut, serta Inggris dan Jerman menyambut baik bergabungnya Swedia dalam waktu dekat.



"Kehadiran Swedia di NATO “memperkuat aliansi pertahanan kami dan juga keamanan Eropa dan dunia," kata Kanselir Jerman Olaf Scholz, seperti dikutip AFP, Selasa (27/2/2024).

Invasi Rusia ke Ukraina sejak dua tahun lalu mendorong Swedia dan negara tetangganya; Finlandia; mengajukan permohonan bergabung dengan blok trans-Atlantik, mengakhiri sikap non-blok yang sudah lama mereka jalani.

Namun setiap calon anggota baru harus mendapatkan persetujuan dari seluruh anggota NATO untuk bisa diterima.

Pemungutan suara di Parlemen Hongaria kemarin telah mengakhiri penundaan lebih dari satu tahun yang membuat 31 negara lainnya frustrasi ketika Ukraina kewalahan melawan pasukan Rusia.

Finlandia bergabung pada bulan April tahun lalu, namun pencalonan Swedia terhenti oleh Hongaria dan Turki, dan Ankara baru menyetujui pencalonan Stockholm pada bulan lalu.

Hongaria kemudian menyusul, dengan 188 anggota Parlemen memberikan suara mendukung dan enam anggota parlemen sayap kanan menentang.

“Hari ini adalah hari bersejarah...Swedia siap memikul tanggung jawabnya atas keamanan Euro-Atlantik,” kata PM Kristersson di X.

Berbicara tentang kemungkinan reaksi Rusia, Kristersson mengatakan pada konferensi pers: “Satu-satunya hal yang dapat kita harapkan dengan pasti adalah bahwa mereka tidak menyukai Swedia atau Finlandia menjadi anggota NATO."

"Ke depan, negara-negara Nordik akan memiliki pertahanan bersama untuk pertama kalinya dalam 500 tahun...kami tetap berteman, dan kami menjadi sekutu,” katanya.

Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban telah lama menghentikan keanggotaan Swedia tetapi mengatakan kepada Parlemen bahwa hal itu akan “memperkuat keamanan Hongaria”.

Meskipun berulang kali mengatakan bahwa mereka mendukung keanggotaan Swedia pada prinsipnya, Hongaria terus memperpanjang proses tersebut, meminta Stockholm untuk berhenti “menjelek-jelekkan” pemerintah Hongaria.

Setelah pertemuan pada hari Jumat antara Orban dan Kristersson di Budapest, pemimpin Hongaria mengumumkan bahwa keduanya telah mengklarifikasi “niat baik kami bersama”.

Hongaria juga menandatangani kesepakatan untuk mengakuisisi empat jet tempur buatan Swedia, memperluas armadanya yang terdiri dari 14 pesawat tempur Jas-39 Gripen.

Presiden Hongaria diperkirakan akan menandatangani undang-undang terkait persetujuan Swedia menjadi anggota baru NATO dalam beberapa hari ke depan.

Swedia, yang netral secara militer selama dua abad, kemudian akan diundang untuk mengaksesi Perjanjian Washington dan secara resmi menjadi anggota NATO ke-32.

Semua negara Baltik kecuali Rusia sekarang akan menjadi bagian dari aliansi tersebut.

Perdana Menteri Giorgia Meloni dari Italia, yang saat ini memimpin kelompok negara demokrasi industri G7, mengatakan masuknya Swedia memperkuat NATO untuk mempertahankan perdamaian dan kebebasan di benua Eropa.

Bersamaan dengan langkahnya menjadi anggota NATO, Swedia menandatangani perjanjian pada bulan Desember yang memberikan Amerika Serikat akses ke 17 pangkalan militer Swedia.

Meningkatnya jumlah anggota NATO ini disertai dengan pernyataan yang lebih tegas dari para pemimpinnya. Jenderal Per Micael Buden, panglima militer Swedia, mengatakan pada bulan Januari bahwa rakyat Swedia harus mempersiapkan mental untuk perang.

“Ini adalah bagian terakhir dari teka-teki dalam peta NATO untuk Eropa utara,” kata Robert Dalsjo, analis Badan Penelitian Pertahanan Swedia (FOI).

Masyarakat di Swedia sebagian besar menyambut baik persetujuan oleh Hongaria tersebut.

"Swedia akan lebih aman...membawa kita lebih dekat dengan tetangga kita di Eropa," kata Jimmy Dahllof (35), warga setempat.

“Saya sangat lega karena kami telah menunggu begitu lama,” kata Ingrid Lindskrog, seorang pensiunan berusia 73 tahun di Swedia.
(mas)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0989 seconds (0.1#10.140)