AS Salah Mengelas Rudal-rudal Nuklir Inggris Senilai Rp576 Triliun

Kamis, 09 Agustus 2018 - 00:18 WIB
AS Salah Mengelas Rudal-rudal...
AS Salah Mengelas Rudal-rudal Nuklir Inggris Senilai Rp576 Triliun
A A A
WASHINGTON - Rudal-rudal nuklir generasi mendatang Inggris, yang produksinya direncanakan menelan biaya 31 miliar poundsterling (Rp576 triliun), terancam tertunda pengirimannya. Musababnya, ada temuan pengelasan yang salah dalam tabung rudal balistik yang dirancang dan diproduksi di Amerika Serikat (AS).

Fakta memalukan ini telah dikonfirmasi oleh Bill Couch, juru bicara Komando Sistem Laut Angkatan Laut (NAVSEA) AS. Dia mengakui bahwa tidak ada satu pun tabung rudal yang dikirimkan oleh kontraktor AS, BWX Technologies, yang telah dipasang ke dalam kapal selam yang sedang dibangun.

Kejadian yang diungkap Times itu menunjukkan bahwa kecacatan dapat menghambat penggantian empat kapal selam rudal balistik kelas Vanguard milik Angkatan Laut Kerajaan Inggris. Empat kapal selam itu akan digantikan oleh kapal-kapal selam kelas Dreadnought yang baru.

Sesuai jadwal, kapal-kapal selama baru itu mulai beroperasi pada tahun 2030-an.

Couch mengatakan bahwa operasi pengelasan oleh perusahaan telah ditunda sampai penyelidikan penuh dapat diselesaikan. "Angkatan Laut (AS) bekerja sama dengan Inggris untuk mengevaluasi dampak terhadap Dreadnought," katanya, yang dilansir semalam (8/8/2018).

Produsen senjata Inggris, BAE Systems, sedang membangun empat kapal selam, tetapi programnya bergantung pada integrasi yang mulus antara teknologi dan komponen dari AS, yang kontraktor utamanya adalah General Dynamics.

Kerja sama Inggris-AS di bidang sensitif tentang senjata nuklir mengacu pada Perjanjian Nassau 1962, sebuah perjanjian yang membuka jalan bagi peluncuran program Polaris Inggris.

"Kami menyadari bahwa masalah kualitas pengelasan pada tabung rudal bawah laut yang diproduksi oleh perusahaan AS, BWX Technologies, sedang diselidiki, tetapi program Dreadnought kami tetap sesuai jadwal dan sesuai anggaran untuk memberikan kapal pertama di awal 2030-an," kata Kementerian Pertahanan Inggris melalui seorang juru bicara.
(mas)
Berita Terkait
Houthi Murka Usai Amerika...
Houthi Murka Usai Amerika Serikat dan Inggris Bombardir Yaman
Lima Mata akan Buta...
Lima Mata akan Buta Tanpa Dukungan Amerika Serikat
Akibat Percampuran Budaya,...
Akibat Percampuran Budaya, Bahasa Baru Hadir di Amerika Serikat
Bombardir Houthi, Inggris...
Bombardir Houthi, Inggris Kerahkan Jet Tempur RAF Typhoon FGR4
Ini Perbedaan Vaksin...
Ini Perbedaan Vaksin Booster di Amerika Serikat, Inggris, dan Australia
Cedera, Harry Kane Terancam...
Cedera, Harry Kane Terancam Absen Bela Inggris Lawan Amerika Serikat
Berita Terkini
Yordania Usulkan Pengasingan...
Yordania Usulkan Pengasingan 3.000 Anggota Hamas dari Gaza untuk Akhiri Genosida Israel
51 menit yang lalu
3 Negara Musuh Terbesar...
3 Negara Musuh Terbesar Israel, Salah Satunya Memiliki Senjata Nuklir
1 jam yang lalu
Bos Shin Bet Israel...
Bos Shin Bet Israel Yakin akan Berdirinya Negara Palestina
1 jam yang lalu
Profil Hamdan Ballal,...
Profil Hamdan Ballal, Sutradara Film Pemenang Oscar No Other Land Asal Palestina yang Ditangkap Militer Israel
2 jam yang lalu
5 Komandan Hamas yang...
5 Komandan Hamas yang Tewas di Tangan Israel, Salah Satunya Meninggal Bersama Keluarga di Kamp Pengungsian
3 jam yang lalu
Sangarnya Korupsi Miliader...
Sangarnya Korupsi Miliader Truong My Lan, dari Tilap Rp448 Triliun hingga Pencucian Uang Rp293,9 Triliun
4 jam yang lalu
Infografis
AS Tolak Rencana Inggris...
AS Tolak Rencana Inggris untuk Kirim Pasukan ke Ukraina
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved