Eks PM Zionis Desak 30.000 Rakyat Israel Kepung Parlemen dan Gulingkan Netanyahu

Senin, 26 Februari 2024 - 09:22 WIB
loading...
Eks PM Zionis Desak...
Mantan PM Ehud Barak mendesak 30.000 rakyat Israel untuk mengepung Parlemen guna menggulingkan PM Benjamin Netanyahu. Foto/Tangkapan layar video REUTERS
A A A
TEL AVIV - Mantan Perdana Menteri (PM) Ehud Barak mendesak kepada 30.000 rakyat Israel untuk mengepung Knesset atau Parlemen guna menggulingkan PM Benjamin Netanyahu.

"30.000 warga harus mengepung Knesset selama tiga minggu siang dan malam,” kata Barak kepada Army Radio.

"Ketika negara tersebut 'shut down', Perdana Menteri Benjamin Netanyahu akan menyadari bahwa masa jabatannya telah berakhir dan bahwa kepercayaan kepadanya tidak ada lagi," paparnya, yang dilansir surat kabar Maariv, Senin (26/2/2024).

Sebelumnya pada bulan Februari, Barak menerbitkan sebuah artikel di surat kabar Haaretz, menyerukan pemilu dini di Israel "sebelum terlambat” mengingat pemilu akan berlangsung pada tahun 2026.

Baca Juga: Netanyahu: Tidak Menginvasi Rafah Berarti Israel Kalah Perang

Mantan PM Zionis ini kerap mengkritik kebijakan Netanyahu, menekankan bahwa kegagalannya untuk mencapai kesepakatan pertukaran tahanan dengan Hamas adalah “aib” bagi Israel.

Dia memperingatkan bahwa jalannya perang dapat mengancam menenggelamkan Negara Israel ke dalam "rawa" Gaza.

“IDF [Pasukan Pertahanan Israel] tidak dapat meningkatkan peluang kemenangan jika tidak ada tujuan politik yang spesifik, dan jika tidak ada tujuan yang realistis, kita akan tenggelam dalam rawa Gaza,” katanya.

“Antara Israel dan kemungkinan solusi (di Gaza) adalah Netanyahu sendiri dan para pemerasnya, Menteri (Keamanan Nasional) Itamar Ben-Gvir dan (Menteri Keuangan) Bezalel Smotrich,” kata Barak.

"Mereka mencegah Israel bergerak demi keamanannya melalui koordinasi dengan Amerika Serikat, dan menyeretnya ke dalam jurang kehancuran demi kepentingan mereka sendiri," imbuh dia.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Trump dan Netanyahu...
Trump dan Netanyahu Pecah Kongsi, Apa Pemicunya?
Banyak Negara Mengakui...
Banyak Negara Mengakui Palestina, Israel Keluarkan Ancaman
Hamas Siap Bebaskan...
Hamas Siap Bebaskan Sandera Israel-Amerika Edan Alexander
Israel Peringatkan Warga...
Israel Peringatkan Warga Yaman Tinggalkan 3 Pelabuhan yang Dikuasai Houthi, Bakal Diserang Besar-besaran
Israel Dukung Penuh...
Israel Dukung Penuh India dalam Perang Melawan Pakistan, Ini 5 Alasannya
Jurnalis WNI: Saya Diinterogasi...
Jurnalis WNI: Saya Diinterogasi dan Ditahan di Singapura 2 Kali karena Menulis tentang Palestina
7 Penyanyi yang Mendukung...
7 Penyanyi yang Mendukung Israel, Nomor 6 Blak-blakan Sebut Palestina Teroris
Netanyahu Tolak Gencatan...
Netanyahu Tolak Gencatan Senjata, meski Hamas Bakal Bebaskan Sandera AS-Israel
Dapat Hadiah Pesawat...
Dapat Hadiah Pesawat Boeing 747-8 dari Qatar, Trump: Gratis!
Rekomendasi
Perseteruan Dua Kerajaan...
Perseteruan Dua Kerajaan Islam, Sultan Mataram Serang Banten dengan Persetujuan Belanda
Deretan Trofi Carlo...
Deretan Trofi Carlo Ancelotti di Real Madrid yang Sulit Disaingi Pelatih Lain
AS dan China Melunak,...
AS dan China Melunak, Tarif Impor Kendaraan Diprediksi Bakal Turun
Berita Terkini
Donald Trump Klaim Berjasa...
Donald Trump Klaim Berjasa Cegah Perang Nuklir yang Buruk India vs Pakistan
PM India Ultimatum Pakistan:...
PM India Ultimatum Pakistan: Serangan Belum Berakhir, Hanya Ditunda!
Trump dan Netanyahu...
Trump dan Netanyahu Pecah Kongsi, Apa Pemicunya?
Mau Jadi Pemimpin AI...
Mau Jadi Pemimpin AI secara Global, MBS Luncurkan HUMAIN
India Tuding Pakistan...
India Tuding Pakistan Alami Kebuntuan Militer, Berikut 5 Alasannya
6 Dampak Pembubaran...
6 Dampak Pembubaran Kelompok Pemberontak Kurdi PKK, Salah Satunya Fokus Gerakan Politik
Infografis
India Gunakan S-400...
India Gunakan S-400 Rusia dan Drone Israel untuk Lawan Pakistan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved