Bos Pentagon Pertimbangkan Ruang Angkasa Jadi Medan Perang
A
A
A
WASHINGTON - Kepala Pentagon James Norman Mattis setuju dengan Presiden Donald Trump untuk mempertimbangkan ruang angkasa sebagai medan perang. Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) itu juga mempertimbangkan membuat komando tempur khusus sampai Angkatan Bersenjata Luar Angkasa dibentuk.
"Kita perlu mengatasi ruang angkasa sebagai sebuah domain perang yang sedang berkembang, dan komando tempur tentu saja adalah satu hal yang dapat kita bangun," kata Mattis kepada wartawan pada hari Selasa.
"Pentagon dalam keselarasan yang lengkap," ujarnya mengacu pada kekhawatiran Presiden Trump tentang aset-aset ruang angkasa AS. "Kami harus mengatasinya karena negara-negara lain menunjukkan kemampuan untuk menyerang aset-aset itu," imbuh Mattis, seperti dikutip ABC, Rabu (8/8/2018).
Trump pada bulan Juni mengeluarkan arahan pada untuk Pentagon agar memulai persiapan guna menciptakan Angkatan Luar Angkasa sebagai cabang militer AS, yang terpisah dari Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara dan Penjaga Pantai. Realisasi dari arahan Trump itu membutuhkan persetujuan Kongres.
"Kami sedang bekerja melewati semua ini," kata Mattis. "Wakil presiden adalah orang yang baik hati untuk presiden dalam hal ini, kami bekerja setiap hari dengan kantornya dan dengan pendukung di Capitol Hill serta komite yang relevan."
Mattis pada tahun lalu pernah menentang gagasan pembentukan pasukan luar angkasa.
Administrator NASA, Jim Bridenstine, mengatakan bahwa cara hidup Amerika bergantung pada ruang angkasa."Jika kita kehilangan sinyal GPS, tidak ada transfer bank, itu berarti tidak akan ada susu di toko kelontong, cara hidup kita mati, dan itulah mengapa negara-negara yang bermusuhan di seluruh dunia mengambil tindakan untuk membuat kemampuan ini rentan bagi AS," katanya.
Sekretaris Angkatan Udara AS Heather Wilson telah menunjuk pada penggunaan rudal berpandu tahun 2007 oleh China untuk menghancurkan satelit di orbit sebagai ancaman potensial terhadap 77 satelit militer AS yang saat ini mengorbit bumi.
"Amerika Serikat bertekad untuk melindungi kemampuan kami di orbit, kami akan membela diri, dan kami mengembangkan kemampuan untuk melakukan itu," kata Wilson pada acara yang diselenggarakan oleh Washington Post bulan lalu.
Menurut Deborah Lee James, pendahulu Wilson, menyiapkan pasukan ruang angkasa sebagai cabang layanan terpisah tidak akan berguna jika tidak ada komando tempur.
“Layanan militer melatih, mengatur, dan memperlengkapi, itu tidak berperang. Komandan tempur melakukan pertarungan tempur," imbuh James.
"Kita perlu mengatasi ruang angkasa sebagai sebuah domain perang yang sedang berkembang, dan komando tempur tentu saja adalah satu hal yang dapat kita bangun," kata Mattis kepada wartawan pada hari Selasa.
"Pentagon dalam keselarasan yang lengkap," ujarnya mengacu pada kekhawatiran Presiden Trump tentang aset-aset ruang angkasa AS. "Kami harus mengatasinya karena negara-negara lain menunjukkan kemampuan untuk menyerang aset-aset itu," imbuh Mattis, seperti dikutip ABC, Rabu (8/8/2018).
Trump pada bulan Juni mengeluarkan arahan pada untuk Pentagon agar memulai persiapan guna menciptakan Angkatan Luar Angkasa sebagai cabang militer AS, yang terpisah dari Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara dan Penjaga Pantai. Realisasi dari arahan Trump itu membutuhkan persetujuan Kongres.
"Kami sedang bekerja melewati semua ini," kata Mattis. "Wakil presiden adalah orang yang baik hati untuk presiden dalam hal ini, kami bekerja setiap hari dengan kantornya dan dengan pendukung di Capitol Hill serta komite yang relevan."
Mattis pada tahun lalu pernah menentang gagasan pembentukan pasukan luar angkasa.
Administrator NASA, Jim Bridenstine, mengatakan bahwa cara hidup Amerika bergantung pada ruang angkasa."Jika kita kehilangan sinyal GPS, tidak ada transfer bank, itu berarti tidak akan ada susu di toko kelontong, cara hidup kita mati, dan itulah mengapa negara-negara yang bermusuhan di seluruh dunia mengambil tindakan untuk membuat kemampuan ini rentan bagi AS," katanya.
Sekretaris Angkatan Udara AS Heather Wilson telah menunjuk pada penggunaan rudal berpandu tahun 2007 oleh China untuk menghancurkan satelit di orbit sebagai ancaman potensial terhadap 77 satelit militer AS yang saat ini mengorbit bumi.
"Amerika Serikat bertekad untuk melindungi kemampuan kami di orbit, kami akan membela diri, dan kami mengembangkan kemampuan untuk melakukan itu," kata Wilson pada acara yang diselenggarakan oleh Washington Post bulan lalu.
Menurut Deborah Lee James, pendahulu Wilson, menyiapkan pasukan ruang angkasa sebagai cabang layanan terpisah tidak akan berguna jika tidak ada komando tempur.
“Layanan militer melatih, mengatur, dan memperlengkapi, itu tidak berperang. Komandan tempur melakukan pertarungan tempur," imbuh James.
(mas)