Atasi Polusi Udara, Hanoi Larang Sepeda Motor pada 2030

Rabu, 25 Juli 2018 - 07:27 WIB
Atasi Polusi Udara, Hanoi Larang Sepeda Motor pada 2030
Atasi Polusi Udara, Hanoi Larang Sepeda Motor pada 2030
A A A
HANOI - Terkenal dengan pagoda-padoda kuno, arsitektur kolonial dan sup mi pho yang nikmat, ibu kota Vietnam, Hanoi, memiliki ciri khas lain, polusi udara.

Kota dengan populasi 7,7 juta jiwa itu menjadi salah satu kota-kota Asia yang berjuang mengatasi polusi udara dari kendaraan dan aktivitas industri. Sebanyak 7 juta orang meninggal dunia per tahun secara global akibat polusi yang mengakibatkan beragam penyakit seperti stroke dan jantung, menurut pernyataan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Mei lalu.

Polusi juga memiliki risiko politik bagi pemerintah Vietnam yang menghadapi unjuk rasa dari aktivis lingkungan agar menyelamatkan pohon-pohon. Demonstrasi juga terjadi untuk menentang satu perusahaan baja yang dituduh mengakibatkan pencemaran laut.

Kekhawatiran tentang kualitas udara juga dapat menjadi peluang bisnis yang menarik. “Saya selalu bercanda dengan teman-teman saya, semakin banyak polusi udara, saya semakin sejahtera,” kata Cao Xuan Trung, seorang pedagang peralatan pembersih udara yang berharap pendapatan bulanannya dapat meningkat dua kali pada 2020, dari USD131.199 saat ini. Pendapatan itu pun telah naik 75 kali lipat dibandingkan saat dia mulai pada 2013.

Kualitas udara di Hanoi merupakan yang terburuk kedua di antara kota-kota besar di Asia Tenggara pada 2016, setelah kota industri Saraburi, Thailand.

Ibu kota komersial Vietnam, Ho Chi Minh City berada di peringkat keempat menurut grup lingkungan Green Innovation and Development Centre (GreenID) dalam laporannya.

“Pembangunan terbaru meningkatkan pertumbuhan ekonomi, tapi isu terkait pembangunan berkelanjutan dan konsekuensi pada lingkungan meningkat,” papar Nguy Thi Khanh, kepala GreenID yang menganalisa data WHO tersebut.

Dia menyalahkan berbagai faktor seperti peningkatan proyek konstruksi, bertambahnya armada mobil dan sepeda motor, serta industri berat di kota tersebut seperti pabrik baja dan pabrik semen hingga pembangkit listrik tenaga batubara.

Batubara menjadi sumber listrik untuk ekonomi Vietnam yang tumbuh pesat. Penggunaan batubara akan meningkat lebih dari 6% tahun ini.

Dalam perang melawan polusi, dewan kota Hanoi bulan ini menyetujui larangan sepeda motor pada 2030, berharap dapat mendorong transportasi publik termasuk sistem kereta baru. Hanoi juga menanam lebih dari 80% target dari satu juta pohon. Pemerintah Hanoi pun ingin menambah 70 stasiun pemantau udara dalam beberapa tahun mendatang, dari 10 stasiun pemantau sekarang.

“Pemerintah mendorong warga berpindah menggunakan pemanas dengan biofuel yang lebih bersih dari sekarang memakai tungku arang,” papar pejabat lingkungan Luu THi Thanh Chi.

Hanoi mencatat 10 hari udara bersih pada kuartal II tahun ini. Jumlah tersebut lebih tinggi dibandingkan pada periode yang sama 2016 dan 2017. (Syarifudin)
(nfl)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4101 seconds (0.1#10.140)