AS Luncurkan 5 Serangan, Gempur Drone Laut dan Rudal Anti-Kapal Houthi

Senin, 19 Februari 2024 - 08:39 WIB
loading...
AS Luncurkan 5 Serangan,...
Amerika Serikat luncurkan lima serangan yang menargetkan drone laut dan rudal-rudal anti-kapal milik Houthi Yaman. Foto/USCENTCOM/via REUTERS
A A A
SANAA - Pasukan Amerika Serikat (AS) di Laut Merah telah meluncurkan lima serangan terhadap basis persenjataan Houthi di Yaman.

Pentagon pada hari Minggu mengumumkan bahwa lima serangan, yang diklaim Washington sebagai serangan "pembelaan diri", telah menargetkan drone laut dan beberapa rudal jelajah anti-kapal milik kelompok tersebut.

Rentetan serangan Amerika terjadi pada pukul 15.00 hingga 20.00 waktu Sanaa.

Menurut militer AS, itu bagian dari serangkaian tindakan yang diambil oleh Amerika Serikat dan sekutunya terhadap Houthi—yang bertujuan menghentikan serangan berulang-ulang kelompok tersebut terhadap kapal-kapal kargo di jalur pelayaran Laut Merah.



"Lima serangan tersebut termasuk menargetkan penggunaan UUV (kapal bawah air tak berawak) yang pertama kali digunakan oleh Houthi sejak serangan dimulai pada bulan Oktober," kata Komanndo Pusat (CENTCOM) AS, seperti dikutip AFP, Senin (19/2/2024).

Lima kasus lainnya, lanjut komando tersebut, melibatkan kapal permukaan tak berawak atau USV, yang pada dasarnya adalah drone terapung. Penggunaan kapal seperti ini relatif jarang.

Tiga lainnya melibatkan rudal jelajah anti-kapal.

“CENTCOM mengidentifikasi rudal jelajah anti-kapal, kapal bawah air tak berawak, dan kapal permukaan tak berawak di wilayah Yaman yang dikuasai Houthi dan menyimpulkan bahwa rudal tersebut merupakan ancaman nyata terhadap kapal Angkatan Laut AS dan kapal dagang di wilayah tersebut,” imbuh CENTCOM.

Kelompok Houthi, yang menguasai sebagian besar wilayah Yaman yang dilanda perang termasuk pelabuhan Hodeida, memulai serangan mereka pada bulan November, dengan mengatakan bahwa mereka menyerang kapal-kapal yang terkait dengan Israel untuk mendukung warga Palestina di Gaza yang dibombardir Israel dalam perangnya melawan Hamas.

Pasukan AS dan Inggris membalas dengan serangan terhadap Houthi, yang sejak itu menyatakan kepentingan kedua negara sebagai target yang sah juga.

Serangan di Laut Merah telah meningkatkan premi asuransi bagi perusahaan pelayaran, memaksa banyak perusahaan untuk menghindari Laut Merah, rute penting yang biasanya membawa sekitar 12 persen perdagangan maritim global.
(mas)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1744 seconds (0.1#10.140)