Ini Alasan Vladimir Putin Dukung Joe Biden Jadi Presiden AS daripada Donald Trump
loading...
A
A
A
JAKARTA - Presiden Rusia Vladimir Putin secara terbuka mendukung Joe Biden daripada Donald Trump sebagai presiden untuk pemilu Amerika Serikat (AS) November mendatang.
Alasan yang disampaikan Putin mengejutkan dengan narasi meremehkan.
“Dia [Biden] lebih berpengalaman dan lebih mudah ditebak. Dia adalah politisi zaman dulu," kata Putin kepada jurnalis TASS, Pavel Zarubin.
"Namun kami akan bekerja sama dengan pemimpin AS mana pun, yang dipilih oleh rakyat Amerika," lanjut Putin.
Komentar tersebut langsung direspons oleh mantan Presiden AS yang juga bakal calon terdepan dari Partai Republik Donald Trump.
Trump mengatakan komentar Putin itu justru merupakan pujian yang luar biasa kepadanya, sambil mengeklaim bahwa dia akan segera mengakhiri perang di Ukraina.
Trump sering menggambarkan Putin sebagai orang yang pintar.
“Presiden Putin dari Rusia, dia baru saja mengatakan bahwa dia lebih memilih Joe Biden sebagai presiden daripada Trump. Itu adalah pujian. Banyak orang berkata, ‘Oh, sayang sekali.’ Tidak, tidak, itu hal yang baik," kata Trump.
Dia kemudian menambahkan: “Tentu saja dia akan mengatakan itu. Dia ingin memiliki Biden karena dia akan diberikan segalanya.”
Dukungan dari Presiden Rusia, pemimpin salah satu musuh utama Amerika, kemungkinan besar tidak akan diterima oleh tim kampanye Biden.
Editor BBC Rusia Steve Rosenberg menggambarkan dukungan Putin terhadap Biden “tidak seperti yang terlihat” dan malah merupakan langkah yang diperhitungkan untuk membantu Trump.
Ini bukan pertama kalinya Trump menyatakan Rusia lebih memilih Biden sebagai presiden, dan Trump menggunakannya sebagai bahan pembicaraan untuk menonjolkan kredibilitas kebijakan luar negerinya.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah memperingatkan bahwa rencana Trump untuk menyelesaikan perang Rusia-Ukraina dalam satu hari adalah sangat berbahaya.
Dia khawatir rencana perdamaian yang dipimpin Trump akan memungkinkan Rusia mempertahankan wilayah yang direbut Rusia selama invasi—yang secara luas dianggap ilegal menurut hukum internasional.
Alasan yang disampaikan Putin mengejutkan dengan narasi meremehkan.
“Dia [Biden] lebih berpengalaman dan lebih mudah ditebak. Dia adalah politisi zaman dulu," kata Putin kepada jurnalis TASS, Pavel Zarubin.
"Namun kami akan bekerja sama dengan pemimpin AS mana pun, yang dipilih oleh rakyat Amerika," lanjut Putin.
Komentar tersebut langsung direspons oleh mantan Presiden AS yang juga bakal calon terdepan dari Partai Republik Donald Trump.
Trump mengatakan komentar Putin itu justru merupakan pujian yang luar biasa kepadanya, sambil mengeklaim bahwa dia akan segera mengakhiri perang di Ukraina.
Trump sering menggambarkan Putin sebagai orang yang pintar.
“Presiden Putin dari Rusia, dia baru saja mengatakan bahwa dia lebih memilih Joe Biden sebagai presiden daripada Trump. Itu adalah pujian. Banyak orang berkata, ‘Oh, sayang sekali.’ Tidak, tidak, itu hal yang baik," kata Trump.
Dia kemudian menambahkan: “Tentu saja dia akan mengatakan itu. Dia ingin memiliki Biden karena dia akan diberikan segalanya.”
Dukungan dari Presiden Rusia, pemimpin salah satu musuh utama Amerika, kemungkinan besar tidak akan diterima oleh tim kampanye Biden.
Editor BBC Rusia Steve Rosenberg menggambarkan dukungan Putin terhadap Biden “tidak seperti yang terlihat” dan malah merupakan langkah yang diperhitungkan untuk membantu Trump.
Ini bukan pertama kalinya Trump menyatakan Rusia lebih memilih Biden sebagai presiden, dan Trump menggunakannya sebagai bahan pembicaraan untuk menonjolkan kredibilitas kebijakan luar negerinya.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah memperingatkan bahwa rencana Trump untuk menyelesaikan perang Rusia-Ukraina dalam satu hari adalah sangat berbahaya.
Dia khawatir rencana perdamaian yang dipimpin Trump akan memungkinkan Rusia mempertahankan wilayah yang direbut Rusia selama invasi—yang secara luas dianggap ilegal menurut hukum internasional.
(mas)