Kapal Perang Besar Rusia yang Diserang Drone Ukraina Kini Tenggelam
loading...
A
A
A
KYIV - Serangan drone Angkatan Laut Ukraina telah menenggelamkan kapal perang pendarat besar Rusia di lepas pantai Crimea, Laut Hitam, pada Rabu.
Badan mata-mata militer dan angkatan bersenjata Kyiv mengatakan serangan drone berhasil menembus sisi kiri kapal musuh dan menyebabkannya tenggelam.
Belum ada komentar langsung dari Rusia, yang sebelumnya mengatakan bahwa pihaknya telah menghancurkan enam drone di Laut Hitam. Kremlin menolak berkomentar.
“Angkatan Bersenjata Ukraina, bersama dengan unit intelijen Kementerian Pertahanan, menghancurkan kapal pendarat besar Tsezar Kunikov. Saat serangan terjadi, kapal tersebut berada di perairan teritorial Ukraina dekat Alupka,” kata militer Kyiv melalui pesan Telegram, seperti dikutip Reuters, Kamis (15/2/2024).
Kota resor Laut Hitam Alupka terletak tidak jauh dari Yalta di tepi selatan Crimea, yang direbut dan dianeksasi pasukan Rusia dari Ukraina pada tahun 2014.
Badan intelijen militer Ukraina, GUR, mengatakan kapal perang tersebut tampaknya membawa muatan ketika tenggelam dan, sebelum serangan itu, kapal tersebut telah menghabiskan sekitar 10 hari di tempat pemuatan yang digunakan oleh militer Rusia.
GUR menerbitkan rekaman kasar di Telegram yang dimaksudkan untuk menunjukkan beberapa drone Angkatan Laut mendekati sebuah kapal besar di malam hari dan setidaknya satu ledakan besar.
Klaim bahwa kapal dalam video tersebut sebagai Tsezar Kunikov belum dapat diverifikasi secara independen. Lokasi dan tanggal pengambilan gambar juga tidak dapat diverifikasi.
Beberapa rekaman di bagian akhir tampak menunjukkan kerusakan besar dengan kapal yang miring ke satu sisi.
“Singkatnya, Tsezar Kunikov mengalami kerusakan kritis di sisi kiri kapal dan mulai tenggelam,” kata GUR dalam sebuah pernyataan.
Kapal perang tipe Project 775 tersebut adalah salah satu kapal terbaru Rusia. Menurut GUR, kapal itu memiliki 87 awak dan ikut serta dalam perang di Georgia, Suriah dan Ukraina.
Media Ukraina juga menerbitkan beberapa video yang menunjukkan kepulan asap membubung di atas laut lepas pantai selatan Crimea dengan helikopter terbang di atasnya.
Ukraina telah menggunakan drone Angkatan Laut yang berisi bahan peledak untuk menyerang kapal perang Rusia dalam upaya mengusir mereka dari wilayah Laut Hitam. Upaya itu memungkinkan bagi Kyiv untuk membuka koridor pelayaran di sepanjang rute ekspor utama mereka.
Ukraina tidak memiliki kapal Angkatan Laut besar yang tersisa dan sengaja menenggelamkan kapal perangnya sendiri pada awal invasi besar-besaran Rusia untuk mencegah kapal tersebut jatuh ke tangan Rusia.
Drone Angkatan Laut yang baru dikembangkan sangat penting bagi Ukraina ketika negara itu mencoba mempersempit kesenjangan besar dalam kemampuan Angkatan Laut-nya dengan Rusia yang memiliki Armada Laut Hitam yang kuat yang sedang coba diruntuhkan oleh Kyiv.
Seorang pejabat senior keamanan Ukraina mengatakan pada bulan Desember bahwa mereka telah menghancurkan 20 persen Armada Laut Hitam Rusia. Juru bicara Angkatan Laut Ukraina Dmytro Pletenchuk mengatakan Rusia memiliki lima kapal pendarat besar yang tersisa di Laut Hitam.
Lihat Juga: Senjata Makan Tuan, Kapal Perang AS Tembak Jatuh Jet Tempur F/A-18 Amerika di Laut Merah
Badan mata-mata militer dan angkatan bersenjata Kyiv mengatakan serangan drone berhasil menembus sisi kiri kapal musuh dan menyebabkannya tenggelam.
Belum ada komentar langsung dari Rusia, yang sebelumnya mengatakan bahwa pihaknya telah menghancurkan enam drone di Laut Hitam. Kremlin menolak berkomentar.
“Angkatan Bersenjata Ukraina, bersama dengan unit intelijen Kementerian Pertahanan, menghancurkan kapal pendarat besar Tsezar Kunikov. Saat serangan terjadi, kapal tersebut berada di perairan teritorial Ukraina dekat Alupka,” kata militer Kyiv melalui pesan Telegram, seperti dikutip Reuters, Kamis (15/2/2024).
Kota resor Laut Hitam Alupka terletak tidak jauh dari Yalta di tepi selatan Crimea, yang direbut dan dianeksasi pasukan Rusia dari Ukraina pada tahun 2014.
Badan intelijen militer Ukraina, GUR, mengatakan kapal perang tersebut tampaknya membawa muatan ketika tenggelam dan, sebelum serangan itu, kapal tersebut telah menghabiskan sekitar 10 hari di tempat pemuatan yang digunakan oleh militer Rusia.
GUR menerbitkan rekaman kasar di Telegram yang dimaksudkan untuk menunjukkan beberapa drone Angkatan Laut mendekati sebuah kapal besar di malam hari dan setidaknya satu ledakan besar.
Klaim bahwa kapal dalam video tersebut sebagai Tsezar Kunikov belum dapat diverifikasi secara independen. Lokasi dan tanggal pengambilan gambar juga tidak dapat diverifikasi.
Beberapa rekaman di bagian akhir tampak menunjukkan kerusakan besar dengan kapal yang miring ke satu sisi.
“Singkatnya, Tsezar Kunikov mengalami kerusakan kritis di sisi kiri kapal dan mulai tenggelam,” kata GUR dalam sebuah pernyataan.
Kapal perang tipe Project 775 tersebut adalah salah satu kapal terbaru Rusia. Menurut GUR, kapal itu memiliki 87 awak dan ikut serta dalam perang di Georgia, Suriah dan Ukraina.
Media Ukraina juga menerbitkan beberapa video yang menunjukkan kepulan asap membubung di atas laut lepas pantai selatan Crimea dengan helikopter terbang di atasnya.
Ukraina telah menggunakan drone Angkatan Laut yang berisi bahan peledak untuk menyerang kapal perang Rusia dalam upaya mengusir mereka dari wilayah Laut Hitam. Upaya itu memungkinkan bagi Kyiv untuk membuka koridor pelayaran di sepanjang rute ekspor utama mereka.
Ukraina tidak memiliki kapal Angkatan Laut besar yang tersisa dan sengaja menenggelamkan kapal perangnya sendiri pada awal invasi besar-besaran Rusia untuk mencegah kapal tersebut jatuh ke tangan Rusia.
Drone Angkatan Laut yang baru dikembangkan sangat penting bagi Ukraina ketika negara itu mencoba mempersempit kesenjangan besar dalam kemampuan Angkatan Laut-nya dengan Rusia yang memiliki Armada Laut Hitam yang kuat yang sedang coba diruntuhkan oleh Kyiv.
Seorang pejabat senior keamanan Ukraina mengatakan pada bulan Desember bahwa mereka telah menghancurkan 20 persen Armada Laut Hitam Rusia. Juru bicara Angkatan Laut Ukraina Dmytro Pletenchuk mengatakan Rusia memiliki lima kapal pendarat besar yang tersisa di Laut Hitam.
Lihat Juga: Senjata Makan Tuan, Kapal Perang AS Tembak Jatuh Jet Tempur F/A-18 Amerika di Laut Merah
(mas)