Dewan Pertahanan India Restui Pembelian S-400 Rusia

Minggu, 01 Juli 2018 - 13:55 WIB
Dewan Pertahanan India...
Dewan Pertahanan India Restui Pembelian S-400 Rusia
A A A
NEW DELHI - Dewan Pertahanan India (DAC) memberikan persetujuan akhir untuk kesepakatan pembelian sistem pertahanan rudal udara S-400 Rusia, meskipun mendapat tentangan dari Washington. Demikian laporan kantor berita Times of India.

Kesepakatan telah memperoleh persetujuan awal dari DAC pada tahun 2016. Namun, dokumen akhir, yang dibahas selama negosiasi komersial baru-baru ini dengan Rusia masih membutuhkan beberapa penyesuaian. Dewan, yang berkumpul pada hari Kamis, menyetujui kesepakatan itu dengan "penyimpangan kecil."

"Kasus pengadaan S-400 sekarang akan pergi ke kementerian keuangan untuk mendapatkan izin dan Komite Kabinet Keamanan yang dipimpin PM untuk persetujuan akhir. Kepemimpinan politik negara itu akan harus mengambil tempat pada saat kontrak yang sebenarnya dapat ditandatangani," kutip TASS dari Times of India, Minggu (1/7/2018).

Media India tersebut juga melaporkan sebelumnya bahwa kementerian pertahanan negara itu mengharapkan persetujuan dari Komite Pemerintahan Keamanan (CCS) untuk membeli lima kompleks S-400 dari Rusia dengan total sekitar USD5,5 miliar. Laporan itu memicu kekhawatiran di Washington.Ketua Komite Dinas Bersenjata Amerika Serikat (AS), William Thornberry mengatakan dalam sebuah wawancara dengan NDTV, bahwa pembelian S-400 India dari Rusia mungkin mempengaruhi kolaborasi pertahanan antara India dan AS.
Menteri Pertahanan India Nirmala Sitharaman pada 5 Juni mengatakan, bahwa Moskow dan New Delhi telah mencapai tahap akhir negosiasi mengenai kesepakatan S-400.

S-400 Triumf adalah sistem rudal anti-pesawat jarak jauh dan menengah Rusia yang dirancang untuk menyerang dan mengintai pesawat (termasuk pesawat dengan teknologi siluman) dan target udara lainnya. Pada Januari 2018, kontrak untuk pengiriman S-400 telah ditandatangani dengan China dan Turki. Selain itu, negosiasi untuk menjual sistem pertahanan itu ke Arab Saudi sedang berlangsung.

Duta besar AS untuk PBB, Nikki Haley, mengatakan dalam sebuah wawancara dengan saluran NDTV India awal pekan ini bahwa masalah kontrak pertahanan Rusia dengan India akan dibahas selama putaran pertama dari 2 + 2 pembicaraan AS-India, yang melibatkan menteri luar negeri dan pertahanan. Tanggal pertemuan akan segera ditetapkan.
(ian)
Berita Terkait
India Segera Uji Coba...
India Segera Uji Coba Rudal S-400 yang Dibeli dari Rusia
Disaksikan Rusia, China-India...
Disaksikan Rusia, China-India Sepakat Kurangi Ketegangan
Profil 4 Perusahaan...
Profil 4 Perusahaan India Pembeli Minyak Mentah Rusia
Ini Daftar Negara Yang...
Ini Daftar Negara Yang Merayakan Victory Day, Bukan hanya Eropa
Konflik dengan China,...
Konflik dengan China, India Desak Rusia Percepat Pasokan S-400
India Bentrok dengan...
India Bentrok dengan China, Rusia Percepat Pengiriman S-400 ke New Delhi
Berita Terkini
10 Negara Terkecil di...
10 Negara Terkecil di Dunia, Mayoritas Luasnya Lebih Kecil Dibandingkan Ukuran New York
8 jam yang lalu
10 Negara Terluas di...
10 Negara Terluas di Dunia, Adakah Indonesia?
10 jam yang lalu
Militer China Kepung...
Militer China Kepung Taiwan untuk Simulasi Invasi Besar-besaran, AS Tak Bisa Berbuat Banyak
10 jam yang lalu
Israel Ingin Rebut Wilayah...
Israel Ingin Rebut Wilayah yang Lebih Luas, Hamas Siap Melawan
11 jam yang lalu
Siapa Sheikh Mohammed...
Siapa Sheikh Mohammed bin Zayed? Presiden UEA yang Dijadikan Nama Jalan Tol di Indonesia
12 jam yang lalu
4 Negara Mayoritas Islam...
4 Negara Mayoritas Islam Rayakan Lebaran dalam Kondisi Berperang, dari Palestina hingga Suriah
13 jam yang lalu
Infografis
Pewaris Kerajaan Inggris...
Pewaris Kerajaan Inggris Pangeran William Jadi Target Drone Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved