Kata Putin, Rusia Tak Tertarik Menginvasi 2 Negara NATO Ini
loading...
A
A
A
MOSKOW - Presiden Vladimir Putin mengatakan Rusia tidak tertarik memperluas perangnya di Ukraina ke negara-negara NATO seperti Polandia dan Latvia.
Itu disampaikannya dalam wawancara lebih dari dua jam dengan Tucker Carlson yang disiarkan pada Kamis—wawancara pertamanya dengan seorang jurnalis Amerika Serikat (AS) sejak perang Moskow-Kyiv pecah dua tahun lalu.
Ditanya apakah dia bisa membayangkan skenario di mana dia akan mengirim pasukan Rusia ke Polandia, salah satu anggota NATO.
Putin menjawab: “Hanya dalam satu kasus: jika akan ada serangan terhadap Rusia dari Polandia. Mengapa? Karena kami tidak punya kepentingan di Polandia, Latvia, atau [anggota NATO] lainnya.”
Ketika ditanya apakah dia mempunyai tujuan teritorial di seluruh benua, Putin menjawab: “Hal itu sama sekali tidak mungkin.”
“Anda tidak perlu menjadi seorang analis untuk memahami bahwa terlibat dalam perang global bertentangan dengan akal sehat. Perang global akan membawa seluruh umat manusia ke ambang kehancuran,” tegas Presiden Putin, seperti dikutip dari RT, Jumat (9/2/2024).
Putin lebih lanjut berpendapat bahwa pemerintah Barat menggunakan taktik menakut-nakuti untuk meyakinkan pembayar pajak mereka agar memberikan lebih banyak uang untuk melemahkan Rusia di Ukraina dan negara lain.
Moskow telah berulang kali menyebut ekspansi berkelanjutan NATO ke arah timur dan dukungannya terhadap Kiev sebagai salah satu akar penyebab konflik yang terjadi di Ukraina saat ini.
Para pejabat Rusia juga memperingatkan bahwa pengiriman senjata dan peralatan militer lainnya ke Ukraina hanya akan menambah eskalasi.
Wawancara dengan Putin dilakukan di Moskow pada hari Selasa dan disiarkan di laman tuckercarlson.com pada Kamis malam.
Putin berbicara dalam bahasa Rusia dan kata-katanya disulihsuarakan ke dalam bahasa Inggris. Dia memulai dengan komentar panjang lebar tentang hubungan Rusia dengan Ukraina, Polandia dan negara-negara lain.
Kremlin mengatakan Putin menyetujui wawancara Carlson karena pendekatan mantan pembawa acara Fox News itu berbeda dengan pemberitaan sepihak mengenai konflik Ukraina yang dilakukan banyak media Barat.
Carlson dinilai memiliki hubungan dekat dengan mantan Presiden AS Donald Trump yang diperkirakan menjadi kandidat presiden dari Partai Republik pada pemilu AS November mendatang.
Trump telah menyerukan de-eskalasi perang di Ukraina, di mana pemerintahan Joe Biden sangat mendukung pemerintahan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, dan mengeluhkan bantuan miliaran dolar yang telah dikirim sejauh ini.
Sementara itu, Carlson mengatakan banyak liputan media Barat mengenai perang tersebut bias dan berpihak pada Kyiv.
Lihat Juga: Siapa Calin Georgescu? Capres Rumania Anti-NATO yang Menang Pemilu Putaran Pertama dengan Modal TikTok
Itu disampaikannya dalam wawancara lebih dari dua jam dengan Tucker Carlson yang disiarkan pada Kamis—wawancara pertamanya dengan seorang jurnalis Amerika Serikat (AS) sejak perang Moskow-Kyiv pecah dua tahun lalu.
Ditanya apakah dia bisa membayangkan skenario di mana dia akan mengirim pasukan Rusia ke Polandia, salah satu anggota NATO.
Putin menjawab: “Hanya dalam satu kasus: jika akan ada serangan terhadap Rusia dari Polandia. Mengapa? Karena kami tidak punya kepentingan di Polandia, Latvia, atau [anggota NATO] lainnya.”
Ketika ditanya apakah dia mempunyai tujuan teritorial di seluruh benua, Putin menjawab: “Hal itu sama sekali tidak mungkin.”
“Anda tidak perlu menjadi seorang analis untuk memahami bahwa terlibat dalam perang global bertentangan dengan akal sehat. Perang global akan membawa seluruh umat manusia ke ambang kehancuran,” tegas Presiden Putin, seperti dikutip dari RT, Jumat (9/2/2024).
Putin lebih lanjut berpendapat bahwa pemerintah Barat menggunakan taktik menakut-nakuti untuk meyakinkan pembayar pajak mereka agar memberikan lebih banyak uang untuk melemahkan Rusia di Ukraina dan negara lain.
Moskow telah berulang kali menyebut ekspansi berkelanjutan NATO ke arah timur dan dukungannya terhadap Kiev sebagai salah satu akar penyebab konflik yang terjadi di Ukraina saat ini.
Para pejabat Rusia juga memperingatkan bahwa pengiriman senjata dan peralatan militer lainnya ke Ukraina hanya akan menambah eskalasi.
Wawancara dengan Putin dilakukan di Moskow pada hari Selasa dan disiarkan di laman tuckercarlson.com pada Kamis malam.
Putin berbicara dalam bahasa Rusia dan kata-katanya disulihsuarakan ke dalam bahasa Inggris. Dia memulai dengan komentar panjang lebar tentang hubungan Rusia dengan Ukraina, Polandia dan negara-negara lain.
Kremlin mengatakan Putin menyetujui wawancara Carlson karena pendekatan mantan pembawa acara Fox News itu berbeda dengan pemberitaan sepihak mengenai konflik Ukraina yang dilakukan banyak media Barat.
Carlson dinilai memiliki hubungan dekat dengan mantan Presiden AS Donald Trump yang diperkirakan menjadi kandidat presiden dari Partai Republik pada pemilu AS November mendatang.
Trump telah menyerukan de-eskalasi perang di Ukraina, di mana pemerintahan Joe Biden sangat mendukung pemerintahan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, dan mengeluhkan bantuan miliaran dolar yang telah dikirim sejauh ini.
Sementara itu, Carlson mengatakan banyak liputan media Barat mengenai perang tersebut bias dan berpihak pada Kyiv.
Lihat Juga: Siapa Calin Georgescu? Capres Rumania Anti-NATO yang Menang Pemilu Putaran Pertama dengan Modal TikTok
(mas)