Foto Warga Palestina Disiksa Tentara Israel Picu Kemarahan Publik
loading...
A
A
A
GAZA - Foto yang kini viral mengenai seorang pria Palestina yang diborgol, ditelanjangi, dan dilukai oleh seorang tentara Israel telah memicu kemarahan publik.
Gambar itu semakin menimbulkan kekhawatiran serius mengenai penyiksaan dan penganiayaan terhadap para tahanan warga Palestina oleh Israel.
Itu adalah gambar terbaru yang menimbulkan kemarahan luas dan kekhawatiran serius terhadap tentara Israel yang mendokumentasikan kekejaman terhadap warga sipil di Gaza.
“Tren” ini dimasukkan oleh tim hukum Afrika Selatan dalam argumennya di Mahkamah Internasional (ICJ) bulan lalu bahwa ada “bukti niat genosida” oleh Israel dalam tindakannya di Gaza.
Gambar yang kini viral, dilaporkan diposting Yosee Gamzoo, yang tampaknya adalah prajurit utama, telah dihapus, dan akunnya ditutup.
Orang Palestina yang tersiksa, dalam keadaan telanjang hingga celana dalamnya, dengan darah mengucur dari luka di kakinya, menatap tentara tersebut dengan menantang tanpa gentar.
Tangan prajurit Israel tersebut, terlihat dalam gambar, tampak berlumuran darah, seperti akibat melakukan penyiksaan.
Gambar lain yang diposting reporter Younis Tirawi di X menunjukkan tahanan dikawal di jalan oleh sekelompok tentara. Dia sudah ditelanjangi dalam gambar itu.
Tirawi menulis menurut sumber lokal, tahanan tersebut diidentifikasi sebagai “Hamzah dari lingkungan Shujaiyah, Kota Gaza Timur.”
“Sebelum ditangkap dalam rekaman di atas, militer Israel membunuh ayahnya, istri saudara laki-lakinya dan dua keponakannya (bayi dan anak berusia 2 tahun),” papar Tirawi.
Pengguna media sosial mengecam gambar tersebut, dan beberapa orang menyamakannya dengan kekejaman yang dilakukan terhadap tahanan di Teluk Guantanamo dan penjara Abu Ghraib di Irak.
“Jika mereka tidak punya rasa malu atau hati nurani untuk mempublikasikan ini, pikirkan semua adegan yang tidak akan mereka publikasikan,” papar salah satu komentar.
Di X, komentar lainnya adalah, “Gambar yang kuat ini dengan sempurna merangkum perjuangan Palestina melawan penindasan Israel. Penghinaan. Kebrutalan. Konflik asimetri. Dan perlawanan Palestina dalam menghadapi semua itu.”
Ditanya tentang gambar tersebut dalam konferensi pers pada Senin, Vedant Patel, Wakil Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS mengatakan gambar tersebut “sangat meresahkan” tetapi “tidak memiliki pengetahuan atau informasi yang berkaitan dengan keadaan seputar insiden tersebut.”
Dia mengatakan, “Militer Israel harus mengatakan situasi spesifik tersebut. Kami telah menjelaskan kepada mereka bahwa hukum kemanusiaan perlu dihormati.”
Gambar-gambar yang dibagikan sebelumnya oleh tentara Israel menunjukkan sejumlah pria Palestina yang ditutup matanya dan diborgol, ditelanjangi hingga pakaian dalam mereka sebelum diangkut dengan truk ke lokasi yang dirahasiakan.
Tentara juga membagikan gambar dan rekaman video tindakan mereka di Gaza termasuk meledakkan gedung dan membakar rumah.
Saluran Telegram bernama “72 Virgins – Uncensored” dilaporkan dibuat untuk mendokumentasikan aktivitas tentara Israel.
Menurut artikel di The Jerusalem Post pada Selasa, “Administrator saluran tersebut memposting konten grafis, termasuk video yang memperlihatkan mayat teroris…”
Surat kabar tersebut melaporkan, “Militer mengakui kepada Haaretz awal pekan ini bahwa unit Perang Psikologis IDF mengoperasikan saluran tidak sah.”
Pada Selasa, Euro-Med Human Rights Monitor yang berbasis di Jenewa mengeluarkan pernyataan yang menyoroti kesaksian penyiksaan dan perlakuan buruk yang diterima dari tahanan Palestina yang baru saja dibebaskan dari Jalur Gaza, termasuk perempuan dan anak-anak.
Organisasi hak asasi manusia tersebut mengutip pengungkapan kejahatan seperti ketelanjangan paksa, pelecehan seksual, dan ancaman penyiksaan seksual, serta menyerukan tindakan internasional yang mendesak untuk menghentikan pelanggaran-pelanggaran ini.
Badan HAM tersebut menekankan, “Pasukan Israel secara paksa menghilangkan tahanan Palestina dan menjadikan mereka kekerasan brutal dan bahkan penyiksaan kejam sejak pertama kali mereka ditangkap hingga saat dibebaskan.”
Euro-Med menyoroti kurangnya penghitungan akurat jumlah tahanan dari Gaza. “Tentara Israel baru-baru ini mengklaim ada 2.300 tahanan di Gaza; namun, perkiraan berdasarkan kesaksian mereka yang dibebaskan menunjukkan jumlah tahanan sebenarnya jauh lebih tinggi,” papar lembaga itu.
Gambar itu semakin menimbulkan kekhawatiran serius mengenai penyiksaan dan penganiayaan terhadap para tahanan warga Palestina oleh Israel.
Itu adalah gambar terbaru yang menimbulkan kemarahan luas dan kekhawatiran serius terhadap tentara Israel yang mendokumentasikan kekejaman terhadap warga sipil di Gaza.
“Tren” ini dimasukkan oleh tim hukum Afrika Selatan dalam argumennya di Mahkamah Internasional (ICJ) bulan lalu bahwa ada “bukti niat genosida” oleh Israel dalam tindakannya di Gaza.
Gambar yang kini viral, dilaporkan diposting Yosee Gamzoo, yang tampaknya adalah prajurit utama, telah dihapus, dan akunnya ditutup.
Orang Palestina yang tersiksa, dalam keadaan telanjang hingga celana dalamnya, dengan darah mengucur dari luka di kakinya, menatap tentara tersebut dengan menantang tanpa gentar.
Tangan prajurit Israel tersebut, terlihat dalam gambar, tampak berlumuran darah, seperti akibat melakukan penyiksaan.
Gambar lain yang diposting reporter Younis Tirawi di X menunjukkan tahanan dikawal di jalan oleh sekelompok tentara. Dia sudah ditelanjangi dalam gambar itu.
Tirawi menulis menurut sumber lokal, tahanan tersebut diidentifikasi sebagai “Hamzah dari lingkungan Shujaiyah, Kota Gaza Timur.”
“Sebelum ditangkap dalam rekaman di atas, militer Israel membunuh ayahnya, istri saudara laki-lakinya dan dua keponakannya (bayi dan anak berusia 2 tahun),” papar Tirawi.
Pengguna media sosial mengecam gambar tersebut, dan beberapa orang menyamakannya dengan kekejaman yang dilakukan terhadap tahanan di Teluk Guantanamo dan penjara Abu Ghraib di Irak.
“Jika mereka tidak punya rasa malu atau hati nurani untuk mempublikasikan ini, pikirkan semua adegan yang tidak akan mereka publikasikan,” papar salah satu komentar.
Di X, komentar lainnya adalah, “Gambar yang kuat ini dengan sempurna merangkum perjuangan Palestina melawan penindasan Israel. Penghinaan. Kebrutalan. Konflik asimetri. Dan perlawanan Palestina dalam menghadapi semua itu.”
Tren Kekejaman yang Terdokumentasi
Ditanya tentang gambar tersebut dalam konferensi pers pada Senin, Vedant Patel, Wakil Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS mengatakan gambar tersebut “sangat meresahkan” tetapi “tidak memiliki pengetahuan atau informasi yang berkaitan dengan keadaan seputar insiden tersebut.”
Dia mengatakan, “Militer Israel harus mengatakan situasi spesifik tersebut. Kami telah menjelaskan kepada mereka bahwa hukum kemanusiaan perlu dihormati.”
Gambar-gambar yang dibagikan sebelumnya oleh tentara Israel menunjukkan sejumlah pria Palestina yang ditutup matanya dan diborgol, ditelanjangi hingga pakaian dalam mereka sebelum diangkut dengan truk ke lokasi yang dirahasiakan.
Tentara juga membagikan gambar dan rekaman video tindakan mereka di Gaza termasuk meledakkan gedung dan membakar rumah.
Saluran Telegram bernama “72 Virgins – Uncensored” dilaporkan dibuat untuk mendokumentasikan aktivitas tentara Israel.
Menurut artikel di The Jerusalem Post pada Selasa, “Administrator saluran tersebut memposting konten grafis, termasuk video yang memperlihatkan mayat teroris…”
Surat kabar tersebut melaporkan, “Militer mengakui kepada Haaretz awal pekan ini bahwa unit Perang Psikologis IDF mengoperasikan saluran tidak sah.”
Pada Selasa, Euro-Med Human Rights Monitor yang berbasis di Jenewa mengeluarkan pernyataan yang menyoroti kesaksian penyiksaan dan perlakuan buruk yang diterima dari tahanan Palestina yang baru saja dibebaskan dari Jalur Gaza, termasuk perempuan dan anak-anak.
Organisasi hak asasi manusia tersebut mengutip pengungkapan kejahatan seperti ketelanjangan paksa, pelecehan seksual, dan ancaman penyiksaan seksual, serta menyerukan tindakan internasional yang mendesak untuk menghentikan pelanggaran-pelanggaran ini.
Badan HAM tersebut menekankan, “Pasukan Israel secara paksa menghilangkan tahanan Palestina dan menjadikan mereka kekerasan brutal dan bahkan penyiksaan kejam sejak pertama kali mereka ditangkap hingga saat dibebaskan.”
Euro-Med menyoroti kurangnya penghitungan akurat jumlah tahanan dari Gaza. “Tentara Israel baru-baru ini mengklaim ada 2.300 tahanan di Gaza; namun, perkiraan berdasarkan kesaksian mereka yang dibebaskan menunjukkan jumlah tahanan sebenarnya jauh lebih tinggi,” papar lembaga itu.
(sya)