Rezim Kim Jong-un Bakal Serahkan Sisa Jasad 200 Tentara AS

Rabu, 20 Juni 2018 - 16:54 WIB
Rezim Kim Jong-un Bakal Serahkan Sisa Jasad 200 Tentara AS
Rezim Kim Jong-un Bakal Serahkan Sisa Jasad 200 Tentara AS
A A A
WASHINGTON - Rezim Kim Jong-un yang berkuasa di Korea Utara (Korut) akan menyerahkan sisa-sisa dari sekitar 200 jasad tentara Amerika Serikat (AS) korban Perang Korea. Dua pejabat Pentagon mengatakan penyerahan akan berlangsung dalam beberapa hari ke depan.

Dua pejabat pertahanan AS kepada Fox News yang dilansir Rabu (20/6/2018) mengatakan sisa-sisa ratusan jasad tentara Washington akan dipindahkan dari Korea Utara ke komando PBB yang berada di Korea Selatan.

Selanjutnya, sisa-sisa dari ratusan jasad itu akan dikirim ke Hawaii dan akan diperiksa oleh Defense POW/MIA Accounting Agency untuk identifikasi. Jumlah sisa-sisa jasad tentara AS itu pertama kali dilaporkan oleh CNN.

Laporan itu muncul sehari setelah Pentagon mengumumkan penangguhan latihan perang gabungan AS dengan Korea Selatan. Latihan perang bernama "Ulchi Freedom Guardian" yang melibatkan sekitar 17.500 tentara Amerika dan 50.000 pasukan Korea Selatan sedianya digelar Agustus mendatang.

Kesediaan rezim Korea Utara memulangkan sisa-sisa dari ratusan jasad tentara Amerika ini tak lepas dari pertemuan bersejarah antara Presiden AS Donald Trump dan pemimpin Korut Kim Jong-un di Singapura beberapa waktu lalu.

Pekan lalu, Presiden Trump kepada Fox News mengonfirmasi bahwa Korea Utara akan mulai menyerahkan sisa-sisa jasad tentara AS setelah pertemuannya dengan Kim Jong-un.

"Mereka sudah mulai mengumpulkan sisa-sisa jasad tentara muda yang hebat ini, yang tersisa di Korea Utara," kata Trump."Kami mendapatkan jasadnya, dan tak ada yang mengira bahwa itu mungkin."

Lebih dari 7.800 orang Amerika belum ditemukan sejak Perang Korea, yang secara teknis tidak pernah berakhir. Menurut situs Defense POW/MIA Accounting Agency, Korea Utara telah mengembalikan setidaknya 3.200 jasad warga Amerika sejak penandatanganan gencatan senjata yang menangguhkan permusuhan pada tahun 1953.

Tim pencari militer AS-Korea Utara sejatinya melakukan 33 operasi pencarian jasad korban Perang Korea. Operasi pada tahun 1996 dan 2005 itu berhasil mengumpulkan sisa-sisa jasad dari 229 warga AS.

Namun, Washington secara resmi memutuskan program itu dengan klaim keamanan tim pencari tidak dijamin. Selain itu, kritikus program tersebut juga menyatakan bahwa Korea Utara menggunakan kesepakatan itu untuk memeras uang tunai dari Washington dengan sebutan "tulang untuk uang".

Total biaya yang dikeluarkan AS untuk melaksanakan misi gabungan itu mencapai USD19,5 juta.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5332 seconds (0.1#10.140)